Broken Heart

787 25 5
                                    

Selesai mandi aku pun mengecek lagi ponselku. Ternyata hasil nya nihil, tidak ada satu pun pesan atau panggilan masuk dari Raka. Kemudian hatiku makin kesal, jujur aku sangat ingin marah padanya yang tiba-tiba menghilang tak jelas seperti ini. Lalu aku memilih untuk mengirimkan pesan untuknya.

Pesan:

To : Raka
Dari kemarin ngilang gak jelas, kalo udah bosen bilang aja.

Tidak butuh waktu lama setelah aku mengirim pesan ponsel ku berdering tanda panggilan masuk.

"Halo assalamualaikum ay..". Ucap seseorang di seberang sana.

"Waalaikumussalam". Jawabku singkat.

"Maaf ya ay aku baru ngabarin kamu". Ujarnya dengan nada menyesal. Aku hanya terdiam tidak ingin mengatakan sesuatu karena aku masih kesal.

"Ay? Jangan marah dong. Maafin aku ya." Ucapnya lagi.

"Kamu tuh ngilang gak jelas, kamu kemarin kemana?". Ucapku dengan nada marah.

"Iya maafin aku ay, aku salah gak ngabarin kamu. Kemarin aku ada kepentingan keluarga jadi aku mau ngabarin kamu gak sempet." Jelasnya.
"Maafin aku ya ay.." Lirih nya.

Tiba-tiba hatiku luluh dan mencair karena mendengar penjelasan Raka.

"Iya aku maafin. Lain kali jangan ngilang lagi ya". Ucapku.

"Makasih ya ay. Aku kangen banget sama kamu ay". Tiba-tiba pipiku merona karena ucapannya.

"Aku juga kangen sama kamu". Jawabku malu.

"Sehari gak ketemu kamu aja udah gimana gitu. Kamu besok-besok pulang kerumah aku aja ya ay." Ucapnya lagi membuat aku semakin malu dan menahan panas yang menjalar di pipiku.

"Gombal". Jawabku sambil terkekeh.

"Serius ay.". Ucapnya mantap. "Gak usah merah juga kali ay pipinya". Tebak Raka sambil terkekeh.

"Apaan sih so tahu banget". Ujarku mengelak.

"Apa sih yang aku gak tau dari kamu ay hehe."

"Udah doong ngegombal mulu".

"Aku akan berenti kalo kamu gak marah lagi." Ucapnya. "Jangan marah lagi ya ay". Lanjutnya lagi.

"Iya.iya aku gak marah kok". Jawabku jujur.

"Ay..Aku sayaaang banget sama kamu". Ucapnya tulus.

"Aku juga sayang banget sama kamu". Jawabku tak kalah tulus. Kata-kata itu benar-benar keluar dari hatiku kalau aku sudah sangat menyayanginya.

***

"Pagi ay". Ucap Raka yang sudah duduk disebelahku.

"Pagi juga". Jawabku dan tersenyum padanya.

"Oh iya ay aku mau main bola ya gabung sama anak-anak". Ucapnya.

"Ih pagi-pagi gini? Entar kamu keringetan".

"Gak papa ay, kan biar sehat". Jawabnya sambil terkekeh.

"Yaudah sana gabung aja gak papa kok".

"Yaudah aku main bola dulu ya ay. Oh ya nih aku titip handphone aku". Raka memberikan handphonenya kepadaku, aku pun dengan senang hati menerimanya.

Setelah Raka sudah tidak ada dihadapanku. Aku pun berniat untuk melihat-lihat ponselnya, niat aku bukan untuk mengecek seperti kebanyakan cewek-cewek (upss maaf hehe). Aku berniat untuk mencari game buat mengisi kejenuhan.

Pertama aku menyalakan dan membuka kunci ponselnya. Aku tersenyum disitu terlihat sangat jelas fotoku dijadikan walpaper di ponselnya.

Ada 1 pesan yang belum terbaca. Aku sangat tergoda untuk membukanya. Tidak ada salah nya aku membuka, jika itu pesan penting aku akan menyampaikannya kepada Raka.

Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang