Sebuah Penghianatan!

856 23 2
                                    

Kalian pasti mau tau kan alasan kenapa aku bertahan dengan Raka. Ya pertama jujur karena sayang, mungkin kalian akan menyebut aku ini cewek bodoh. Memang betul aku ini cewek bodoh yang disakiti masih saja bertahan karena sayang. Aku memang terlanjur sayang sama Raka tapi bukan berarti aku pengemis cinta. Yang kedua aku hanya kasian kepadanya aku ingin memberikan kesempatan kepadanya untuk merasakan kasih sayang yang tulus, agar nanti ketika aku pergi dia bisa menyadari betapa ketulusan itu sangat susah untuk di dapatkan. Dan yang ketiga aku hanya ingin belajar bagaimana menjadi orang yang sabar dan tegar, berpacaran dengan Raka membuatku semakin menjadi wanita yang kuat.

♡♡

"Hai Ri.." ucap seseorang yang ada di sebelahku. Aku melihat kearahnya dan tersenyum.

"Hai juga Sar." Balasku pada Sarah.

"Emm lu masih pacaran sama Raka?".
"Masih". Jawabku singkat.

"Owh..Pasti lu beruntung banget ya bisa pacaran sama Raka". Aku hanya membalas dengan senyuman yang ku paksakan." Beruntung di awal nya aja". Batinku.

"Raka itu orangnya baik, Lucu lagi." Ucapnya antusias. "Kalo gue boleh jujur pas pertama kita masuk kesini, gue sempet suka loh sama dia Ri". Lanjutnya lagi.

"Nih cewek maunya apa sih? Mau ngebuat gue cemburu, gak ngehargain gue banget". Ucapku dalam hati.

"Lu kan udah punya pacar ngapain ngomongin Raka?". Tanyaku heran.

"Eh sory gue gak maksud Ri. Menurut gue lu berdua cocok banget". Ucapnya mengelak.

"Makasih Sar". Jawabku singkat.

"Emm..Lu jangan cemburu ya Ri kalo gue ngomongin Raka, lagian gue kan udah punya Ferdi. Si Ferdi juga kan sahabatan banget sama Raka." Jelasnya.

"Nyantai aja gue sama sekali gak cemburu". Ujarku lagi. Kemudian dia tersenyum padaku dan aku membalas senyumnya tulus walau pun terasa pahit.

"Semua orang juga tau termasuk gue, kalo lu emang suka sama Raka. Gue juga tau lu sering berhubungan sama Raka. Gue juga tau lu sering ngedeketin Raka diem-diem dibelakang gue. Gue tau semuanya Sarah! Hanya saja gue milih diam, entah sampai dimana penghianatan yang lu lakuin sama gue dan Ferdi. Kalau boleh nilai sih lu sama Raka cocok, sama-sama gak bisa bertahan dengan pilihannya masing-masing". Ucapku dalam hati sambil tersenyum miris.

***

"Ri, liat deh". Ucap Yuni sambil mengarahkanku pada yang dituju.

Seketika hatiku sesak, cewek mana yang gak sakit melihat cowoknya sendiri suap-suapan sama cewek lain, mungkin cewek yang gak normal yang gak merasakan sakit.

"Gue ilfil tau ngeliat si Sarah. Udah punya cowok masih aja nempel sana sini". Ujar Yuni lagi.

"Kenapa sih Ri lu masih bertahan sama dia? Padahal lu bisa ngedapetin yang lebih baik lagi". Ucap Mala kesal. Aku tau kekesalan sahabatku semuanya karena mereka menyayangiku, dan dia tidak ingin bila salah satu sahabatnya tersakiti.

"Yaudah yuk langsung labrak aja". Timpal Yuni dan beranjak ke arah yang sedari tadi kita tatap dari kejauhan, Mala pun mengikuti.

Kemudian aku memegang kedua tangan sahabatku."Stop! Gue gak mau punya sahabat yang so jagoan!." Ucapku dengan nada antara marah dan terharu karena sahabat-sahabatku bersedia membelaku.

"Maafin gue". Ucapku menyesal karena sudah membentak kedua sahabatku.

"Lu gak perlu minta maaf Ri, justru kita yang harusnya minta maaf karena kita gak bisa ngontrol emosi kita". Ucap Mala. "Iya Ri maafin kita ya". Timpal Yuni.

Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang