Lagu Untuk Satriya

798 35 0
                                    

Sisakan untukku cinta itu
Walau kau masih dengannya
Ku tetap menunggu tanpa waktu
Hingga semua menjadi akhir yang indah untukku..
Cinta abadi menjadi nyata..

=============================

1 Minggu Kemudian...

"Ri lu dapet nomor berapa". Tanya Yuni.

"Gue nomor 15". Jawabku.

"Eh kebetulan kita berurutan loh nomernya. Gue 13 terus Yuni 14, emang ya kita itu gak bisa di jauhin". Ucap Mala antusias. Aku dan Yuni pun tersenyum menyetujui perkataan Mala.

Tiba-tiba Bu Lia sudah memasuki kelas kami. Aku, Yuni dan Mala pun tidak menyadari kalau bel sudah berbunyi. Mungkin karena kita terlalu asyik mengobrol.

"Sudah dapat nomornya semua kan?". Tanya bu Lia.

"Sudaaah buu.." Jawab kami semua.

"Yasudah untuk mempersingkat waktu kita mulai saja ya. Sudah siap kan semuanya?".

"Sudaahhh...beluuumm.." jawab kami tidak serempak.

"Bu saya masih bingung mau nyanyi apa". Ujar Putra.

"Kenapa harus bingung? Nyanyi lagu yang kamu hafal Putra." Jawab bu Lia.

"Kalo nyanyi balon ku gak papa bu?". Tanya Putra lagi.

"Ya gak papa. Tapi emang kamu gak malu udah gede gitu masih aja nyanyiin lagu anak-anak."
Seketika bu Lia tertawa dan kami semua pun ikut tertawa, lebih tepatnya sih menertawakan karena Putra memang selalu bersikap konyol.

"Yasudah kita mulai ya. Di mulai dari nomor 1. Silahkan maju." Ucap bu Lia mengintruksikan.

Kami semua dengan tertib memperhatikan teman-teman kami yang secara bergiliran maju kedepan.
Mereka semua membawakan lagu-lagu yang sangat luar bisa indahnya dan suara teman-teman ku pun tidak kalah indah dengan lagu yang dibawanya. Kalau di perhatikan sih kami seperti sedang audisi tarik suara.

Aku sendiri sempat nerfes karena belum pernah aku bernyanyi di depan semua orang apalagi didepan teman-teman sekelasku.

"Selanjutnya nomor 13". Ucap bu Liaa.

"Ayo Mala semangat pasti lu bisa". Ucapku pada Mala.

"Ayo Mal jangan malu-maluin ya, awas aja lu". Canda Yuni.
Mala hanya tersenyum mendengar perkataan kami. Aku tau Mala juga saat ini sedang dag dig dug hehe. Tapi tunggu sesudah Mala, Yuni, dan selanjut nya aku? Ya ampun tambah nerfes aja nih aku.

Aku melihat ke arah Mala yang dengan santainya bernyayi, raut wajahnya yang tadi terlihat tegang sekarang sudah hilang. Dia membawakan lagu Raisa sesuai dengan artis yang sangat di idolakannya. Harus aku akui suara Mala begitu sangat bagus. Dan aku tahu Mala memang berbakat dalam kesenian apalagi dalam seni musik.

Tapi Yuni pun tak kalah hebat. Dia sangat pandai dalam hal pelajaran, dia juga rajin bila mengerjakan tugas. Pokoknya kedua sahabat ku itu is the best deh.

Suara tepuk tangan dari kami semua setelah Mala menyudahi lagu yang dibawakannya begitu sangat terdengar ramai.

"Ya selanjutnya". Ujar bu Lia mempersilakan.

"Ayo yun, lu juga jangan malu-malu- in. Gak gue akuin temen kalo lu malu-maluin haha". Ujar Mala balas dendam.

"Lu pasti bisa yun!". ucapku menyemangatinya. Sama seperti Mala tadi Yuni hanya membalas dengan senyuman.

Aku dan Mala memperhatikan Yuni yang dengan santainya bernyanyi. Yuni sedari tadi memang tidak terlihat nerfes, karena sahabat ku yang satu ini mempunyai rasa percaya diri yang tinggi beda dengan ku dan Mala. Kami lebih cenderung pemalu terlebih Mala dia orang nya sangat pemalu. (Tapi sedikit malu-maluin pemirsa. Ups :D).

Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang