???

1.1K 35 0
                                    

Aku sekarang jarang bersama-sama lagi dengan Dewi. Dia sekarang lebih dekat dengan kakak kelas yang lebih gaul dan cocok untuk lingkungan Dewi yang menurut aku dia juga termasuk anak gaul. Aku sekarang sudah tahu sifat Dewi karena aku dekat dengan nya cukup lama, jadi aku bisa mengenal dia luar dan dalam. Tapi kita masih dekat dan berteman baik hanya saja tak sedekat dulu. Bahkan kami pun masih duduk sebangku. Tapi aku tidak merasa sendiri karena aku mempunyai Sahabat Satunus yaitu Yuni dan Mala. Kita bertiga merasa cocok dalam berteman dan kita pun memilih untuk bersahabat. Persahabatan kita ini kita beri nama saturnus.

Kejadian kemarin masih terbesit di benak ku. Aku masih tidak percaya Dewi begitu, dia sekarang bukan lagi Dewi yang ku kenal mungkin apa karena sekarang dia dekat nya dengan kakak kelas. Entahlah semoga apa yang mereka bicarakan kemarin tidak akan pernah terjadi.

Flacback on

Aku berjalan di koridor sekolah hendak ke kamar mandi. Aku melewati ruangan yang biasanya dipakai untuk ekskul saman. Pintu nya agak terbuka sedikit aku melihat dengan jelas ada Dewi di dalam bersama tiga orang kakak kelas yang terkenal sangat di segani oleh adik-adik kelas di sekolah ini karena kekuasaannya, tak jarang mereka juga suka membully adik-adik kelas nya.

Samar-samar aku mendengar percakapan mereka.

"Jadi lu minta bantuan apa sama kita?". Tanya salah satu dari mereka.

"Gue minta tolong bantuin gue buat dapetin Satriya".

Deg..Tiba-tiba perasaan ku terasa sesak, entah apa yang terjadi kepada diriku. Setiap mendengar nama Satriya perasaanku selalu merespon dengan cepat.

"Emang lu gak punya cara buat dapetin dia? kenapa harus minta bantuan kita?". Ucap salah satu dari mereka seperti mencemooh."Katanya mau masuk genk kita,dapetin satu cowok aja susah bener. Cemen banget sih". lanjutnya.

"Gue gak cemen! Gue bisa buktiin sama kalian kalau gue bisa dapetin dia."Ucap Dewi Tegas."Ok gue mau taruhan sama kalian. Kalau gue dapetin Satriya, gue mau minta apa aja sama kalian. Gimana?". Lanjutnya.

"Kalau lu gak dapetin Satriya, lu yang harus ngasih kita apa aja yang kita mau". Ucap kakak kelas itu dengan tegas.

"Ok gue Setuju". Ucap Dewi tegas dan percaya diri. Kemudian mereka tertawa bersama.

"Ya Allah Satriya mau dijadiin taruhan. Ini gak boleh terjadi, aku yakin Dewi hanya terobsesi untuk memiliki bukan karena cinta.
Ya Allah seandainya memang dia tidak ditakdirkan untuk ku, setidak nya jangan biarkan dia jatuh ke orang yang salah. Berilah wanita yang tepat untuk nya ya Allah.". Pintaku dalam hati.

Flacback off

Entah kenapa aku begitu simpati ke pada Satriya. Entah kenapa ada rasa sakit ketika aku tau Satriya dijadiin bahan taruhan. Ada apa dengan perasaan ku ini. Padahal sebelumnya aku sangat membencinya. Dibalik kenakalannya dia tidak pernah meninggalkan ibadah. Dibalik kenakalannya dia punya kepandaian dalam pelajaran. Jarang sekali ada orang seperti dia.

Aku begitu mengaguminya..
Hanya mengagumi..

***

Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang