Part 1

53.4K 1.2K 27
                                    

"Makasih ya....!!" Seru Om Revan padaku. Lalu mencium bibirku. "Muach...".
Aku masih telanjang dikasur sementara Om Revan sudah mulai memakai baju. Setelah mengenakan pakaian Om Revan memberi ku uang.
"Nih..." Gumam Om Revan. Aku menghitung uangnya. 'Kok lebih' Seruku dalam hati. Dengan cepat kupanggil Om Revan.
"Om..." Gumamku.
"Iya Don..." Jawab Om Revan.
"Uangnya lebih... nih..." Seru ku.
"Gak apa apa... ambil aja sekali kali... kan kamu juga udah ngasih Extra tadi..." Gumam Om Revan dengan menaikan alisnya.
"Extra...?" Tanyaku bingung.
"Iya biasanya Om sama istri 2 Ronde. Karena istri gak kuat lagi. Tapi kamu kuat sampai 4 Ronde Thanks ya..." Jelas Om Revan.
"Oh... itu hehehe..." Aku tersenyum devil tapi juga menggoda.
"Ya udah Om balik ya.??? Hotel udah om bayar... kok.." Seru Om Revan yang langsung pergi keluar dari kamar Hotel. Sementara aku masih tidur dengan telanjang dikasur. Tak lama HP ku berbunyi. Ada sebuah telp masuk dari teman baikku yang sama denganku.

"Hallo..."
"Don... lo dimana gak balik lo...?"
"Engga..."
"Ceelah... Layanin.. dimana lo..?"
"Hotel..."
"cia.... beneran lo...? Tumben bisa masuk hotel... biasa pan gak..."
"Lagi Lucky aja hehehe udah gue ngantuk bye..."

Telp kumatikan dan aku tidur kembali.

Waktu menunjukan pukul 1 siang. Aku pun segera mandi di kamar mandi Hotel. Setelah selesai aku buru buru check out. Takut kena chas... entar bayar doble lagi... repot jadinya.

Diluar aku memangil taxi. Lalu naik dan menyebutkan alamat yang kutuju. Sampai didepan kos kulihat ada Yusron dan Ibrahim menunggu. Kuhampiri mereka. Saat mendekat mereka senyum senyum padaku.
"Cie... yang dapat dihotel... Cie..." Seru Ibrahim dan Yusron.
"Apaan sihh... udah masuk..." Gumamku menyuruh kedua temanku masuk kekosanku.
"Eh... Don... Kok lo bisa dapet yang tajir... Iri Gua..." Seru Yusron dengan mengunyah permen karen.
"Bisa dong... kan pilih pilih walaupun gua Lelaki Dipinggir Jalan gua harus pinter milih." Jawabku.
"Ya pantes lo pinter milih anak kuliahan... na kita... boro boro kuliah..." Seru Ibrahim.
"Kagak ngefek kali... yang ada kuliah gua nol besar..." Jawabku.
"Aiiihhhh Mungkin karena lo doyan di ikkeh ikkeh kali... jadi otak lu turun.." Gumam canda Yusron.
"Kampret... lu Sron..." Gumamku.
"Hahaha..." Ibrahim hanya tersenyum.
Tak lama kedua temanku pamit duluan ketempat mangkal kami. Sementara aku masih dikos.

Waktu menunjukan pukul 8 malam. Aku pun bersiap siap dicermin. Bukan berdandan hanya merapihkan rambut. Aku tersenyum pada cermin dan bertanya " Who he is boy? Wajahnya tampan hehehe..." Gumamku sendiri. Kulihat jam ditanganku. "Telat.... asshhhh..." Gumamku dengan buru buru OTW ketempat biasa.
Aku berjalan ditrotoar ibu kota. Tak lama kedua temanku menghampiriku Yusron dan Ibrahim.
"Woi... Don tau gak Gua udah dibooking..." Seru Ibrahim.
"Seriusan...?" Tanyaku dengan ketawa pelan.
"Seriusan lah... sama Tante amel...!!" Guman Ibrahim.
"Hah... doyan cewek juga loh...?" Tanyaku.
"Gak sihhh cuman... pulusnya gede... hahahaha kali aja gunung juga gede hahaha..." Seru Ibrahim. Aku dan Yusron hanya tertawa.
"Lu sron...?" Tanyaku pada Yusron.
"Tuh... lihat pria itu..." Tunjuk Yusron.
"Mana... mana..?" Gumamku dengan melihat kiri kanan.
"Itu cowo kekar pake moge (Motor Gede)" Seru Yusron.
"Ohhh iya iya..." Seru Ku.
"Dia yang sewa aku ..." Seru Yusron.
"Serius lo...? Gak takut burungnya gede Sron...?" Tanya ku.
"Enggak lah justru mantap...." Jawab Yusron.
"Aiiuh...." Gumamku.
"Ya udahgua cabut udah melambaikan tanganku... Pacar gua... udah gak kuat juga bye... Don.." Seru Yusron dengan senyum senyum.
"Bye...." Jawabku.
"Gua juga Don. Tante amel udah sms suruh datang..." Seru Ibrahim.
"Gua sendiri dong..." Tanyaku.
"Hehehehe entar juga ada pelanggan." Seru ibrahim yang langsung meninggalkanku.

Aku menunggu beberapa menit tak lama ada seseorang memakai mobil berhenti didepanku. Lalu keluar. Aku pun tersenyum ini mangsaku dan rezeki ku pasti dihotel lagi nieh... Aku tersenyum Devil.

"Hai..." Serunya...
"Hai... Juga Mas....."

To Be Continue

Lelaki dipinggir Jalan (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang