Part 17

19.7K 602 10
                                    

"I Love You Mr.Baper." ucapku.
"I Hate You Studen Mesum..." balas pak ikbal dengan senyum.
"Hehehe..." Aku tersenyum lalu mendekat pada pak ikbal. "Tapi suka kan...?" Gumam kembali. Pak Ikbal hanya diam menatapku tanpa menjawabku.
"Pulang yuk...?" Ajakku pada Pak Ikbal karena mulai cape.
"Tapi makan dulu ya...!!!" Seru Pak Ikbal dengan senyum padaku.
"Ngajak dinner romantis nih...." Gumamku menatap wajah pak ikbal dan menaikan alis kananku.
"Bukan dinner, cuman makan biasa..." Seru pak Ikbal dengan membereskan peralatnnya.
"Sama aja... intinya sama sama makan romantiskan..." Balasku pada Pak Ikbal.
"Iya iya... mau gak...?" Tanya Pak Ikbal sekali lagi padaku.
"Oke... tapi jangan dipinggir jalan kaya kemaren ya...!!" Seru ku pada pak Ikbal.
"Kenapa? Gak enak...?" Tanya pak Ikbal kembali.
"Bukan Itu Mr.Baper..." Jawabku.
"Terus.... apa...?" Ucap Pak Ikbal.
"ya saya kan lelaki dipinggir jalan. Masa iya makan juga dipinggir jalan. Seenggaknya diresto kek... yang enakan dikit tempatnya... Mr.Baper..." Jawabku dengan panjang lembar pada pak ikbal. Sementara pak Ikbal hanya menatapku.
"Emhhh Ok... Bisa diatur... Studen Mesum..." Jawab Pak Ikbal.
"Beneran...? Kita makan diresto ya...?" Tanya ku kembali dengan wajah senang.
"He'em....." Jawab pak Ikbal.
Aku dan Pak Ikbal keluar dari tempat karoke. Kami pun mencari tempat untuk makan. Aku dan Pak Ikbal berkeliling melihat lihat makanan.
"Mr.Baper... sini..." Ucapku menghampiri sebuah pedagang makanan Rendang Sapi dengan bertuliskan COBA GRATIS.
"Apa...?" Jawab pak Ikbal menghampiriku.
"Nih... nih... cobain..." Aku memberikan daging sapi rendang yang dipotong potong pada pak ikbal. Pak Ikbal mengunyahnya dengan manis dan senyum senyum padaku. Seneng liatnya ekspresi pak ikbal bener bener natural.
"Enak gak.... Mr.Baper...?" Tanyaku pada pak Ikbal.
"Emhhh... Enak... nih kamu coba..." Ucap Pak Ikbal dengan memberikan daging sapi rendang pada mulutku. Aku pun mengunyahnya dan benar saja enak banget empuk dan yamie... dilidah orang indonesia. Sang pedangan tersenyum padaku dengan penuh senyum.
"Ya udah... yu... kita cari makan..." Ucapku pada Pak Ikbal.
"Ayo...." Balas pak Ikbal. Kulihat raut wajah pedagang berubah drastis. Seolah marah dengan aku mencoba tapi gak beli. Tapi gak salah dong orang disitunya COBA GRATIS.
Aku dan Pak Ikbal kembali berjalan. Tak lama kami mampir disebuah restoran berlambangkan ikan bernama D'Cost.
Aku dan Pak Ikbal pun duduk dikursi yang telah disediakan dan memesan makanan yang ada.
Ketika aku dan pak Ikbal menunggu makanan datang. Pak Ikbal melihat Ruslan dan Ibrahim sedang berpacaran.
"Don... itu Ruslan kan...?" Tanya pak Ikbal padaku dengan serius. Aku pun dengan segera menatap pria yang dilihat pak Ikbal. Dan memang benar itu Ruslan ama Ibrahim lagi romantisan.
"Iya itu Ruslan..." Jawabku.
"Kok dia sama Cowo ya..." Tanya pak Ikbal bingung padaku.
"Ya iya lah orang dia SAMSUNG L2 kok..." Jawabku dengan mengambil tissu.
"SAMSUNG L2 maksunya...?" Tanya pak Ikbal yang bingung.
"Sama sama suka selangkangan laki laki kaya Mr.Baper..." Jawabku dengan menatap Pak Ikbal tajam.
"Kau ini... kukira apa... dasar Studen mesum..." Ucap pak Ikbal padaku.
"Mau dipanggil gak pak...?" Tanyaku dengan serius.
"Gak usah nanti malah MITO lagi..." Jawab pak Ikbal.
"MITO???" Tanyaku.
"Minta Tolong..." Jawab pak Ikbal dengan serius.
"Oh... jadi singkatan MITO tuh... Minta Tolong... Ehhh emang gak boleh...? Mereka minta tolong...?" Tanyaku kembali.
"Bukan gak boleh... takut aja... mereka minta tolong bayarin makanan.. lagian kita kan lagi berduaan..." Jawab pak Ikbal dengan senyum padaku. Iya juga sih... aku gak mau diganggu kita kan lagi berduaan... bener kata pak ikbal.
"Bener Juga Mr.Baper.. pinter deh..." Jawabku.
Tak lama pesanan makanan kami datang. Aku dan Pak ikbal pun mulai makan sambil berbicara pelan pelan.
"Heh... kok Ruslan ama temen mu? Mereka jadian?" Tanya pak Ikbal yang penasaran.
"He'em... mereka jadian... Ruslan yang nembak..." Jawabku dengan memakan makananku.
"Berani juga ya Ruslan..." Seru pak Ikbal.
"Ya berani lah... orang dia gentle... Nembak aja To the point. Gak kaya Mr.Baper yang selalu ngelak.... padahal jelas jelas suka... Nanti kalau diambil orang baru nyesel... Ruslan bagus gak mau kehilangan..." Jawabku panjang lebar dengan menyindir pak Ikbal yang belum nembak hahaha.
Kulihat pak ikbal terdiam. Entah apa yang sedang dipikirkannya sekarang. Aneh pak Ikbal hanya terdiam menatapku. 'Apa jangan jangan dia mau nembak...?' tanyaku dalam hati. 'Siap siap nih... jual mahal ah... sekali kali....' Lanjutku.
"Kok Diem...?" Tanyaku pada pak Ikbal. "Mau nembak yah...? Setelah denger...? Hehehe" Ucapku dengan tersenyum. "Aku siap kok Mr.Baper... tembak aja... ayo..." Gumamku dengan bersiap siap lalu menatap wajah pak Ikbal.
"Aku mau ketoilet..." Jawab pak Ikbal.
"Hah... mau ketoilet??? Terus kenapa natap aku hah...? Emang wajahku mirip toilet..?" Jawabku dengan agak emosi. Pak Ikbal tersenyum lalu berdiri.
"Mungkin... sedikit..." Jawabnya yang langsung pergi meninggalkanku.
"Enak aja lo Mr.Baper... wajah tampan campuran aliando dan algazali dibilang mirip WC. Kampret... dasar..." Gumamku seorang diri... tapi pak ikbal tetap melaju ketoilet.
Aku menunggu Pak Ikbal di Meja makan. Beberapa menit kemuadian Pak Ikbal muncul kembali.
"Mr.Baper... udah selesai...?" Tanyaku.
"Udah... Balik yu..." Ajak Pak Ikbal padaku.
Aku pun mengiyakan ucapan Pak Ikbal. Karena jujur memang aku ngantuk banget. Seharian ini bermain ama Mr.Baper cukup melelahkan dan menyenangkan.
Aku dan Pak Ikbal kini didalam mobil. Mataku sudah terlalu ngantuk sehinga aku tertidur dengan mengucapkan kata terahir.
"I LOVE YOU MR.BAPER" Ucapku.
###
Pagi hari aku terbangun. Namun ada yang aneh.
'Kasurnya empuk...' Ucapku dalam hati.
'selimut tebal...'Lanjutku.
Aku membuka mata. Sebuah lampu gantung yang indah tepat didepanku. Tak lama kulihat seseorang keluar dari kamar mandi.
'Apa aku jual diri lagi...? Tapi malam aku gak mangkal...' Tanyaku kembali dalam hati.
Ku kucek mataku agar bisa lebih sempurna menatap pria yang keluar dari kamar mandi itu. Saat kulihat tajam pria itu adalah Pak Ikbal.
"Mr.Baper... " Panggilku.
"Udah bangun.... Don..." Jawab Pak Ikbal dengan memakai kemejanya.
"Saya dimana ya....? Agak amnesia... nie..." Jawabku dengan tesenyum.
"Dirumah saya... semalam kau tidur nyenyak jadi saya bawa ke rumah saya... Inget... yang dilakukan semalam... hah...?" Seru pak Ikbal yang tiba tiba bertanya padaku dengan nada kencang.
"Tidak aku tidak ingat..." Jawabku pada pak Ikbal.
"Ini...." Pak Ikbal menghampiriku dan menunjukan tanda merah dilehernnya.
"Kenapa digigit nyamuk?" Tanyaku polos.
"Iya... nyamuk kepala gede... Ini bekas mu studen mesum..." Jawab pak Ikbal kesal.
"Kok saya..." Gumamku bingung.
"Semalam... kau tiba tiba mencium leherku... dengan kencang... hingga aku tak bisa lepas... ingat tidak...?" Tanyanya padaku.
Aku hanya menggelengkan kepalaku. Karena bingung dengan apa yang terjadi.
"Sudahlah... cepat mandi kita kekampus..." seru Pak Ikbal.
Aku pun dengan cepat kekamar mandi. Dikamar mandi aku memikirkan hal semalam. Semalam aku bermimpi ciuman sama pak Ikbal. Tapi kok malah lehernya berarti salah dong hehehe aku tersenyum dikamar mandi seorang diri.
Selesai mandi bergegas aku mengganti pakaian. Pak Ikbal memberi ku baju sebuah kemeja dan levis. Walau kebesaran tetap kupakai. Karena gak ada waktu balik ke kosan waktunya mepet banget.
Setelah selesai aku dan pak Ikbal menuju mobil. Didalam mobil pak ikbal memberikan sebuah roti padaku.
"Makan... nih..." Serunya.
"Gak doyan..." Jawabku ketus.
"Makan... enak kok dari pada sakit..." Ucap pakIkbal membujukku.
"Hem... Mau deh... kalau dipaksa..." Jawabku dengan senyum.
"Siapa yang maksa...?" Ucappak Ikbal padaku.
"Mr.Baper..." Jawabku dengan senyum.
"Saya gak maksa... kalau gak suka buang aja..." Jawabnya dengan wajah datar.
"Tanggung udah dikunyah... lagian dipaksa... ama Mr.Baper... jadi Doya deh..." Jawabku dengan mengunyah Roti.
"Aihhhh..." Gumam Pak Ikbal.
Aku dan pak Ikbal sampai dikampus. Aku keluar dari mobil pak Ikbal. Suasana kampus masih sepi gak banyak orang. Mungkin masih pagi.
Pak Ikbal pamit duluan keruang guru karena ada masalah sedikit. Sementara aku hanya berjalan jalan berkeliling kampus. Tak lama Telpku berbunyi.

"Hallo... him..."
"Don... malem... dimana lo bikin... kaka tercinta lo ngomel semaleman tuh si yusron... ama lakinya..." Ungkap Ibrahim Ditelp.
"Aiihhh... Aku nginep dirumah Mr.Baper him..."
"Kenapa lo gak bilang... Si Yusron... behhh malem... ngomel mulu... pusing gua... si moge juga ikut ikut... udah kaya ema bapak kita tau gak lo..." Seru Ibrahim ditelp yang ngeluh.
"Hahahaha..." Aku hanya tersenyum.
"Nih nih... ema lo mau ngomong..." Gumam Ibrahim menyerahkan telp pada Yusron.
"Kampret lu...him..." Ucap Yusron ditelp.
"Hallo.. sron..." Panggilku ditelp.
"Don... Lo kalau mau nginep bilang dong.... jangan bikin gua kuatir... ngerti gak...?" Tanya Yusron padaku.
"Ngerti..." Jawabku. "Ehh udah ya... udah bel nih... By Momieh...." Ucapku. Ku dengar Yusron tak terima kupanggil momieh haahhaha. Tapi ku tutup telp ku lalu masuk kedalam kelas.
Tak terasa jam kelas hari ini telah selesai. Hari ini tak ada kelas tambahan kata pak Ikbal karena ada masalah.
Waktu menunjukan pukul 9 malam. Aku mencoba menghubungi pak Ikbal melalui SMS, karena dikampus tak bertemu. Ratusan SMS ku kirimkan tapi tak ada satu pun yang dibales.
'Hu'uh' gumamku.
Aku berpikir bagaimana agar pak ikbal membalas SMSku. Aku bepikir a ke z dan z ke a.
"Apa... ya??" Tanyaku seorang diri. Lama berpikir ahirnya sebuah bola lampu muncul dikepalaku alias ide bagus. Aku menulis sebuah pesan.

Pesan
------------
To : Mr.Baper Ikbal
Mr.Baper pengen cerita tadi siang liat mantan. Jadi keingget... deh... mantan... gimana romantisnya... jadi pengen balikan....
------------

SEND....
Pesan kukirim kan pada pak Ikbal. Aku menunggu balasan. Aku yakin dia pasti membalas pesanku.
Lama menunggu HP ku bergetar. Tubuhku seperti berduri. Kulihat pak Ikbal menelponku.
"Ada apa?" Tanyaku sebelum mengangkat.
...
..
.
To Be Continue

Lelaki dipinggir Jalan (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang