Part 20

18.1K 608 10
                                    

"Tunggu wanita... ? Wanita tadi siapa ya...?" Gumamku.
"Hemm...." Aku berpikir.
"Apa boleh aku bertanya soal ini yah...?" Tanyaku pada diri sendiri.
Tak lama 2 mie instan pun jadi. Aku membawanya ke depan. Pak Ikbal terkejut saat aku membawa Mie.
"Bisa masak?" Tanya Pak Ikbal padaku dengan raut wajah heran.
"Bisa lah... Cuman mie doang..." Jawabku sewot.
"Emmmh...." Gumam Pak Ikbal yang mengambil mie dari tanganku. Kami berdua langsung memakan makanan kami tanpa banyak bicara karena memang sudah lapar.
Tak lama kami pun selasai makan. Pak Ikbal kembali kedepan laptopnya. Aku sendiri hanya mampu menatapnya.
"Mr.Baper...?" Panggilku dengan mendekatinya. Mendekat kearah pipinya. Pak Ikbal melihat kearah ku yang membuat bibir kami sali menempel dengan lembut. Kami saling menatap dan terdiam.
Aku tersadar langsung menjauh sedikit. "Maaf..." Ucap Pak Ikbal padaku setelah mencium.
"Gak apa apa kok... malah mau lebih juga ayo... Aku gak kuat... hehe..." Ucapku dengan senyum menggoda yang terkekeh.
Tiba tiba Pak Ikbal mendorongku ke sofa dia ada diatasku. Aku yang tadi menggoda kini hanya menatap Pak Ikbal dari bawah dengan gugup. Sementara Pak Ikbal diatasku, tifak menindih karena tangganya menahannya.
"Mr.Baper... Ma....u.... A... Pa.....?" Gumamku terbata bata atau mungkin salting. Pak ikbal tak menjawab pertanyaanku. Dia hanya tersenyum mesum padaku. Membuatku merasa takut senang gugup shock menjadi satu bagai sayur asam yang komplit. Pak Ikbal menyentuh bibirku dengan tanganku.
"Kok Gugup?" Tanya Pak Ikbal dengan senyum mesumnya.
"Aku... aku... aku...." Jawabku yang bingung. 'Kenapa ini bukanya aku Lelaki dipinggir jalan. Kenapa melayani Pak Ikbal aku gugup Why doni ?' Tanyaku dalam hati.

Pak Ikbal kembali dudup dan menatap laptopnya.
"Hah..." Kagetku kenapa gak dilakuin. "Mr.Baper... Kok Gak dilanjut...?" Tanyaku bingung.
"Kamu nya aja gugup gimana mau lanjut coba..." Gumamnya dengan tersenyum.
"Saya gak gugup kok..." Jawabku mencoba ngelak biar gak malu.
"Udah tidur sana... sudah malam... Studen mesum..." Seru Pak Ikbal padaku.
"Gak Ngantuk..." Jawabku dengan langsung bersandar pada bahu Pak Ikbal.
Pak Ikbal hanya terdiam kini tak bersuara. Pikiran wanuta tadi kembali datang.
"Mr.Baper... tadi siapa ? Katanya gak punya saudara?" Tanyaku dengan memainkan tangan telunjukku.
"Tadi yang mana?" Tanyanya pura pura lupa. Wajah gak ganteng tapi sok pikun gak cocok buat pak Ikbal.
"Itu yang tadi di Resto." Jawabku membantu mengingatkanya.
"oh... Emang bukan saudara kok..." Jawabnya dengan santai.
"Terus???" Tanyaku penasaran dengan bangkit dan mendekat pada wajah pak Ikbal biar jelas ngederinnya.
"Jangan dekat dekat kalau mau tau..." Serunya dengan menjauh dari wajahku.
"Aihhhhh... Cerita lah..." Ucapku ketika menjauh dari pak Ikbal.
"Dia..." Ucap Pak Ikbal dengan menatap Laptopnya.
"Mantan Mr.Baper...?" Tanyaku memotong ucapannya.
Pak Ikbal menggelengkan kepalanya. "Lalu..." Tanyaku kembali.
"Dia Calon Istriku." Jawab Pak Ikbal dengan menggenggam kedua tangannya dan menyimpan tangannya didagu.
"Hah....?" Kagetku yang shock setengah mati. Jadi orang didepanku ini akan menikah.
"Tapi..." Lanjut Pak Ikbal.
"Tapi apa?" Tanyaku yang agak kesel karena tau Pak Ikbal mau menikah.
"Tapi semua hancur saat pernikahan kami. Dia melarikan diri tanpa sebab. Membuat ku malu didepan semua orang. Didepan semua clien. Didepan kakek yang langsung serangan jangtung hingga mati ditempat. Karena melihat cucunya dipermalukan didepan semua orang." Ucap Pak Ikbal dengat tegar padaku. Gila cowo ini punya masa lalu yang kelam. Aku gak nyangka. Wanita yang tadi terlihat cantik . Mampu melakukan hal yang keji. Padahal kalau emang gak mau yang udah batalin aja.
"Tak hanya itu... 2 hari setelah kejadian itu. Aku menemukannya sedang berhubungan intim dengan pria yang sudah aku kenal sejak kecil. Sahabatku sendiri." Lanjutnya bercerita. 'Sumpah wanita itu sangat goblok... anjing banget. Dia melukai hati seorang pangeran yang tampan. Otaknya dimana? awas aja kalau ketemu... lagi... gua timpuk dan tinju. Karena udah berani ngelukain hati Mr.Baper' Ucapku mengomel dalam hati.
"Belum cukup sampai disitu... Temanku bunuh diri... Sementara wanita itu hamil sebelum nikah... Dia menuduhku yang menghamilinya dan menuduh membunuh kekasihnya. Hingga aku masuk penjara. Tapi aku bukan cengeng justru aku balikkan kembali. Hingga dia merasa bersalah... tapi tak masukkan kepenjara. Karena tengah mengandung." Lanjut Pak Ikbal dengan mengepak kedua tanganya.
Aku hanya mampu memeluknya dari belakang kini. Karena orang yang dipelukku ini tengah merasakan kesedihan mendalam.
"Sejak saat itu... aku tak suka Pria dan wanita didekatku. Dan aku selalu bersikap dingin. Pada semua oranh." Lanjutnya. "Tapi saat bertemu denganmu... semua berbeda..." Ucapnya memengang tanganku.
"Berbeda...?" Tanyaku bingung.
...
..
.
To be Continue

Lelaki dipinggir Jalan (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang