Part 15

21.4K 643 20
                                    

"Lain... kali jangan menyontek punya Ruslan... saya gak suka walau nilai 10 tapi itu gak Murni... ngerti baby..." Ucapk pak ikbal dengan lembut dan membuatku malu.
Tunggu dia tau aku menyontek...
Deg..
Deg...
Jantungku berdebar dengan cepat. Wajah pak ikbal masih dekat denganku. Pak Ikbal tersenyum padaku, membuatku salah tingkah sekarang, bingung apa yang harus aku lakukan.
"Kok Mr.Baper tau?" Tanyaku dengan menatap wajah pak Ikbal.
Pak ikbal tersenyum kembali, lalu mencoleh hidung mungilku. "Saya tidak buta Don. Semua mahasiswa yang mencontek saya tau. Termasuk kamu yang semangat nyontek sama Ruslan..." Jelas pak Ikbal padaku.
"Hehehe..." Aku hanya tersenyum didekat pak ikbal.
"Lain kali saya akan tentuin Don..." Ucap pak Ikbal.
"Panggil Baby lagi... Mr.Baper Enak tuh dengernya..." Gumamku pada pak Ikbal.
"Maaf.." Seru Pak Ikbal.
"Buat...?" Tanyaku bingung dengan keadaan sekarang.
"Tadi saya kelepasan.. bilang baby..." Ucapnya dengan senyum.
"Masa...?" Tanyaku dengan mengaitkan tanganku dileher pak Ikbal.
"Seriusly...." Jawab pak ikbal.
"Tapi tadi tulus banget kayanya bilang baby.. Kaya penuh Cinta dan Nafsu... hehehe..." Ucapku dengan menatap wajah paki Ikbal. Untuk mengulangi ciuman.
"Mulai mesum... lagi... nie...?" Tanya pak Ikbal padaku. "Gak apa apakan...? Lagi pula kita lagi berdua. Gak ada yang liat.." Jawabku dengan mengusah kerah baju pak Ikbal.
"Ha.ah..." Pak ikbal menarik nafasnya. Aku mendekatkan wajahku kembali ke wajahnya. Namun tiba tiba tangan pak ikbal menghentikan bibirku kembali. "Gak ada ciuman kedua. Perjanjian cuman 1 kali." Ucap pak ikbal padaku. "Bisa 2 kali kok. Kan ciumannya Enak.. Manis... dan Gurih..." Ucapku.
"Udah saya pamit... sampai jumpa besok dikampus..." Gumam pak ikbal menurunkan tanganya dari leherku dan langsung pergi menuju mobilnya. Kuperhatikan kepergiannya dengan senyum. Sebelum menaiki mobilnya pak ikbal tersenyum padaku lalu masuk. Perlahan mobilnya hilang dari pandanganku.
Sebuah tangan melambai didepanku, yang membuat diriku tersadar akan kepergian pak ikbal.
"Sron.. him... udah pulang...?" Tanyaku yang baru sadar.
"Dari tadi kali..." Jawab Yusron padaku.
"Lo kenapa Don?" Tanya Ibrahim dengan raut wajah aneh.
"Hehehehe.... gak apa apa..." Jawabku dengan langsunh masuk kedalam kosan. Yusron dan Ibrahim pun mengikuti dari belakang.
Kami duduk diruang tamu mengobrol tentang pasangan masing masing. Ibrahim yang hari ini baru jadian dengan Ruslan. Begitu cepat hubungan Ruslan dan Ibrahim. Hanya tinggal aku yang menungu jawaban dari Pak Ikbal. 'Andai pak Ikbal nyatain cintanya sama gue.' Gumamku dalam hati.
"Don...?" Gumam Ibrahim yang membuatku kembali terkejut.
"Iya iya.. kenapa?" Tanyaku dengan cepat.
"Kapan... berita baik lo...?" Tanya Yusron padaku.
"Emhhh.. Gak tau..." Ucapku dengan berdiri dan melangkahkan kakiku ke kamar.
Kubuka bukuku entah kenapa rasanya iri terhadap 2 temanku yang sudah jadian. Tapi ketika membayangkan ciuman tadi rasanya begitu indah dan teramat romantis. Pak Ikbal romantis disaat yang tepat. Lain dengan ku yang bersikap nakal saat berjumpa pak Ikbal.
Ku baringkan tubuhku dikasur hingga terlelap.
-------
"Don... Saya suka kamu..."
"Seriusan Mr.Baper?" Tanyaku.
"I am seriusly... Baby.."
"Tapi aku belum lulus kuliah... Mr.Baper... kan... perjanjiannya...."
"Lupakan perjanjian... kita nikah sekarang... Aku benar benar benar mencintaimu... Baby..." Ucap Pak Ikbal yang membuatku tersenyum merekah.
"Aku... Merasa mimpi Mr.Baper..."Ucapku.
"Emang mimpi..." Ucap Pak Ikbal Tiba tiba yang membuatku kanget.
"Bangun... Don... Bangun..." Gumam Pak Ikbal. Namun aku hanya diam terkejut dengan yang terjadi.
#plak
Aku terbangun dari mimpiku dengan tanda merah dipipi kiriku. Dan kulihat kedua temanku didepanku.
"Woi... malem... malem.. lo ngimpi.. Sampai teriak teriak... berisik..." Ucap Ibrahim.
"Siapa yang teriak teriak...?" Tanyaku bingung.
"Ya Elo la Don. Mr.Baper... Mr.Baper... teriak Lo. Bikin malu sekapung tau gak..." Seru Yusron dengan senyum padaku.
"Aiiihhh.... Maaf maaf... kalau.. gitu.." Ucapku menyesal.
"Buru buru deh jadian sama Mr.Baper entar lo gila lagi..." Ucap Ibrahim dengan meninggalkan ku dikamar sendiri.
"Brengsek... lo him..." Gumamku yang langsung melajutkan tidurku. 'Semoga mimpi Mr.Baper lagi.' Ucapku dalam hati.
Pagi hari aku terbangun  langung siap siap dan OTW kekampus karena ini udah kesiangan banget akibat mimpi semalam, semuanya jadi kacau.
Sampai kampus aku langsung masuk kelas. Untung saja jam pertama belum dimulai.
Jam kuliahku berahir pukul 12.30. Sementara Ruslan ikut kelas lain. Aku duduk dikursi kantin sendiri. Karena mau keruang pak Ikbal takutnya masih mengajar.
Tak lama seseorang menghampiriku dan menatapku.
"Mr.Baper..." Panggilku saat melihat pak Ikbal berdiri disampingku.
"Kok gak keruangan saya...?" Tanya pak Ikbal padaku.
"Emh... takut masih ngajar aja... Mr.Baper..." Jawabku dengan senyum.
"Ya udah kita ke Gramedia yu...?" Ajak pak ikbal padaku.
"Emang Mr.Baper udah selesai ngajar...?" Tanyaku yang langsung meminum teh dalam botol.
"Udah.. yu buruan..." Seru pak Ikbal. Aku pun mengikutinya dengan cepat.

Sampai diGramedia pak Ikbal mengambil beberapa buku.
"Nih.. baca ya.." Gumamnya lalu kami duduk dimeja berhadapan. Pak Ikbal menyuruhku membaca buku dengan dia dihadapanku? Sama aja boong yang ada fokusku bukan ke buku ke wajah pak ikbal yang ganteng.
Kuligulungkan sebuah kertas hingga membentuk sebuah bola. Lalu kulemparkan pada pak Ikbal. Namun bukan senyumannya dia malah menatapku tajam bukan membuka isi gulungannya yang bertuliskan 'KAPAN NEMBAK'.
Aku memutar kedua bola mataku. 'Payah..' Ucah ku dalam hati. Lalu aku fokus kembali kebuku ku.

#pluk
Tiba tiba sebuah kertas menghapiriku. Kulihat dengan cepat ternyata pak ikbal. Tapi dia pura pura tak melakukannya. Kubuka bola kertas itu.
'SELESAI KAN KULIAHNYA. LEBIH CEPAT CEBIH BAGUS. JANGAN PIKIRKAN APA APA LAGI. MURID MESUM. KALAU SAMPAI GAK LULUS SAYA AKAN LAKUKAN BDSM PADAMU'
Tulisan pak Ikbal ini membuatku senyum senyum sendiri sambil menatap genit pak ikbal. Walaupun kadang takut melihat BDSMnya.
Kembali kulempar sebuah kertas bertulisankan. 'SAYA SIAP DEH WALAU TAKUT. TAPI SAYA COBA ASAL SAMA MR.BAPER' tulisku.
Tak lama sebuah balasan bola kertas tiba dikepalaku.
'SAYANGNYA YANG NGELAKUIN BDSM BUKAN SAYA. KAN SAYA BUKAN GAY. TAPI SATPAM KAMPUS SUPARJO' Tulis pak Ikbal.
Mampus gue... ogah banget BDSM pak Suparjo udah satpam item aduhhhhh walau ototnya gede gue ogak banget... bukan tipikal gue. mending pak ikbal kemana mana...
Kubalas bola kertas dengan tulisan. 'TIDAK....'.
Tak ada balasan lagi. Kami hanya beradu pandangan mata saja sesekali.
2 Jam berlalu digramedia. Kami pun pergi keluar karena telah selesai.
"Mr.Baper..." Panggilku dimobil pak Ikbal.
"Heem.." Jawabnya dengan memasang sabuk pengaman.
"Kita ke mall yu..." Ajakku.
"Ngapain...?" Tanyanya dengan menatapku.
"Aku.. mau jalan jalan... aja.." Ucapku.
"Emh... penting..?" Tanya Pak ikbal.
Aku menghampiri pak ikbal dimobil hingga kami berpandangan.
"Penting... lah..." Jawabku.
Kulihat pak ikbal berkeringat. Dia gemetar dan gugup. Seperti ada rasa yang coba ia tahan.
...
..
.
To Be Continue...

Lelaki dipinggir Jalan (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang