Part 21 Bagian 2

19.4K 641 13
                                    

"Tapi saat bertemu denganmu... semua berbeda..." Ucapnya memengang tanganku.
"Berbeda...?" Tanyaku bingung.
"Iya berbeda..." Jawab Kembali Pak Ikbal dengan yakin.
"Bedanya?" Tanyaku dengan menawan wajah Pak Ikbal.
"Bedanya..." Jawab Pak Ikbal.
"Apa bedanya...?" Tanyaku yang ingin tahu.
"Bedanya kau selalu membuat hidupku stress... dengan tingkahmu. Dengan godaanmu. Menjadikan hidupku ada tantangan. Berbeda dengan orang lain yang selalu kagum... akanku... dengan cara sopan..." Jawabnya dengan menatapku.
Aku menpotkan bibir ku setelah mendengar jawaban Pak Ikbal. Kesal dan pengen marah. Kenapa jawabannya seperti itu. Kenapa jawabanya enggak 'karena kau membuat hatiku berdebar atau aku jatuh cinta lagi' ini kan lagi pas malam malam buat romantis.
"Kok manyun...?" Tanya Pak Ikbal padaku dengan wajah polos.
"Tau lah..." Jawabku dengan melipat kedua tanganku didada. "Aku tidur duluan..." Lanjutku dengan cepat cepat kekamar biar gak keliatan marah aja.
Aku masuk kedalam kamar dan langsung berbaring dikasur milik Pak Ikbal. Aku menarik nafasku agar tenang tidak marah lagi. Aku mencoba tenang dengan mensuport diriku sendiri. "Tenang don tenang don... Mr.Baper itu... emang beda. Jadi cara dapetin Mr.Baper juga harus berbeda..." Gumamku seorang diri hingga aku pun terlelap tidur. Saat tertidur kurasakan seseorang menyentuh wajahku dengan lembut. Namun aku tak membuka mata tapi tetap tidur pulas.
~~~
Pagi hari aku sudah siap untuk pergi kuliah. Aku keluar dari kamar Pak Ikbal. Aku mencium makanan favoritku. Dengan cepat aku menuju dapur. Kulihat Pak Ikbal tengah memasak, entah apa yang dia masak.
"Mr.Baper masak apa?" Tanyaku dengan senyum senyum.
"Masak Beef..." Jawab Pak Ikbal dengan fokus ke masakannya. "Ohhhh..." Jawabku.
"ambilkan piring.." Seru Pak Ikbal padaku. Aku pun langsung menggambil piring yang disuruh Pak Ikbal. "Nih..." Dengan memberikan piring.
"Kayanya enak..." Gumamku dengan mencium masakan Pak Ikbal. Pak Ikbal hanya terdiam menatapku. Tak menjawab ucapanku.
Setelah selesai kami pun pergi keruang makan. Aku dan pak Ikbal pun mulai makan. Aku sambil tersenyum menatap wajah Pak Ikbal.
"Kenapa senyum senyum...?" Tanya Pak Ikbal padaku. "Gak apa apa... cuman..." Jawabku. "Cuman apa?" Tanya pak Ikbal padaku. "Cuman kita kaya suami istri aja... hehehe makan berdua.. yang kurang cuman anak.... bener gak?" Jawabku dengan menaikan alis dan mengunyah makananku.
"Jangan ngaco... kamu.. cepat habiskan makanan mu..." Jawab Pak Ikbal padaku. Aku hanya tersenyum menatap Pak Ikbal. Acara makan pun selesai, aku dan Pak Ikbal kini berada di mobil menuju kampus.
Sampai dikampus kami pun berpisah. Aku menghampiri Ruslan yang tengah membaca.
"Rus..." Panggilku.
"Apa?" jawab Ruslan dengan fokus pada bukunya.
"Pak Ikbal gak jadi pindah..." Seruku dengan tersenyum.
"Loh... Kok bisa?" Tanyanya dengan melihat kearahku.
"Bisa lah... kan ada gue... calon ISTRINYA." jawabku dengan tegas dan yakin.
"PD amat lo..." Jawab Ruslan.
"Harus... biar semangat... You Know...?" Jawabku.
"Hadeh..." Jawab Ruslan dengan semangat.
Aku dan Ruslan pun memasuki kelas untuk mulai jam pelajaran pertama.
~~~
Tak terasa hari pun sore. Jam kuliah pun kini telah selesai. Tak lama HP ku berbunyi.
Biff... biff....
Adaa pesan dari Pak Ikbal.
------------
PESAN
-------------
Mr.Baper Ikbal : Aku tunggu di mobil kota nonton ke bioskop.
-------------
'Waw pak Ikbal lagi mau PDKT nih...' Ucapku dalam hati. Dengan cepat aku pergi ke mobil pak Ikbal. Kulihat Pak Ikbal belum sampai. Jadi aku menunggu didepan mobil.
Lama menunggu ahirnya Pak Ikbal datang dengan senyum dan menghampiriku yang duduk diatas mobilnya dibagian depan. "Maaf lama..." Ucap Pak Ikbal dengan senyum padaku. "Tak apa... akan ku tunggu selalu... " Jawabku dengan senyum. "Eh... tunggu... Tumben Pak Ikbal ngajak nonton... ada apa ini...?" Tanyaku bingung. "gak ada apa apa cuma lagi boring aja..." Jawab Pak Ikbal dengan menatapku. "Ya udah yu..." Lanjut pak Ikbal yang mengajakku On the way ke bioskop.
Aku dan Pak Ikbal pun menaiki mobil dan langsung berangkat kebioskop. "Mr Baper... Kita mau nontop... apa?" Tanyaku dengan semangat dan senang. "Ada deh..." Jawabnya yang tiba tiba memunculkan wajah imutnya yang membuat aku berdebar. "Aku harap filmnya film gay yang ada ikkeh ikkehnya biar bisa praktek pulangnya..." Ucapku dengan menatap Pak Ikbal. "Gak ada lah... jangan aneh.. aneh..." Jawab Pak Ikbal dengan tersenyum.
Tak lama kami pun sampai dibioskop. Pak Ikbal langsung mengantri membeli tiket sementara aku pergi membeli snack popcorn dan minuman. Saat mengantri dibelakang ku ada om om yang wajahnya sedikit aku hafal. 'Dia... yang dulu booking gue... tapi gak jadi... sampai gue batal beli hp terbaru... najis... jangan menatapnya...' ucapku dalam hati. Tapi disaat aku tak ingin menatapnya malah dia yang menatapku. "Hai... Don... inget om gak...?" Tanyanya dengan menatapku.
"Gak inget sorry client saya banyak..." Jawabku jutek.
"Itu loh saya yang booking kamu tapi gak... jadi..." Jawabnya dengan kekeh bicara padaku.
"Aduh maaf ya om saya gak ada waktu buat ingat masa lalu..." Jawabku dengan makin jutek.
"Ohh Ok Ok. Don.. saya booking kamu ya..." Ucapnya dengan gakbtau malu didepan umum booking gue. Emang gue gak malu tapi dihhh ogah banget udah ngebatalin dulu. Gue gak percaya lagi mau booking gue 2 milyar juga gue ogah. "Sorry ya om..." Jawabku dengan melambaikan tangan. "Saya gak ngelayanin turis lokal lagi sekarang turis luar..." Jawabku dengan tersenyum. Lalu aku mengambil makananku. "Bye.. Ok.." Aku langsung pergi. Kulihat si Om hanya terdiam seperti patung. Aku hampiri Pak Ikbal yang sudah memegang tiket. Aku dan Pak Ikbal pun langsung masuk ke Bioskop menoton film.
Ya ampun gue lupa liat judul filmnya saking sibuk sama si om om tadi. Aduh film apa ini ya?. Aku pun mencoba bertanya pada Pak Ikbal.
"Mr.Baper... film apa ini?" Tanyaku dengan berbisik ketelinganya.
"Liat aja... ya..." Jawabnya dengan senyum. Lampu pun dimatikan.
"Ok... Ok... Muach...." Jawabku ditelingan dengan diahiri mencium pipinya. Pak Ikbal memengangi pipinya. Dan menatapku .
"Kenapa?" Tanyaku.
"Gak apa apa..." Jawab Pak Ikbal dengan menatap laya bioskop.
Aku pun melihat film. Film yang dibintagi Julie Estele dan VJ daniel. Aku menatap film dengan serius Pak Ikbal pun sama. Film yang menarik apalagi pemainnya VJ daniel gak nolak kalau dia booking aku... gehehe...
Dipertengahan film alangkah kagetnya aku melihat seorang wanita yang membunuh pria dengan pedang hidup hidup namun sang pria mencoba kabur. Tapi tetap saja sipria kalah pedang mengenai perutnya dan telinga sang pria. Seluruh penonton berteriak teriak termasuk aku. Tak sampai disitu sipria digergaji hidup hidup yang membuat semua penonton makin teriak teriak. Sementara Pak Ikbal hanya tersenyum melihat tingkahku yang ketakutan. Najis... nie film... najis...' Gumamku dalam hati. Tak sampai disitu mereka juga membunuh polisi ada dengan hilehell.. sepatu tinggi kematanya. Ada juga seorang ibu yang sudah diberi obat agar kandungannya cepat keluar. Diahir film yang selamat hanya julie estel. 1 dari 10 orang bersama 1 bayi.
Keluar dari bioskop bukannya senang malah shock dengan film yang ada. Kulihat para penonton yang lain pun sama.
"Mau dipraktekin...?" Tanya pak Ikbal padaku.
"Orang gila..." Jawabku dengan pergi cepat dan takut. Sementara pak Ikbal hanya tersenyum.
...
..
.
To Be Continue

Lelaki dipinggir Jalan (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang