Pagi hari kulihat ada satu pesan. Aku langsung berdoa. "Ya Allah semoga dari pak ikbal".
Saat ku buka aku sangat terkejut. ternyata itu dari operator seluler yang memberitahu kalau kuota ku hampir abis. "Anjing banget..." Gumamku. Rasanya ingin kulempar HP ku ini. Tapi sayang, karena ini HP satu satunya. Wajahku hanya cemberut sekarang.
Aku langsung siap siap kuliah dengan perasaan jengkel dan kecewa. Setelah siap aku pun pergi kuliah dengan menggunakan taxi. Tak lama didalam taxi kedengar bunyi getaran dari HPku. "Males.... baget.. buka... HP" Gerutuku dengan tetap membuka HP ku. Kulihat 1 pesan from Pak Ikbal Baper. Bibirku langsung tersenyum merekah. Dengan hati senang dan meledak ledak aku membuka pesan.
-----------------
Pesan
Pak Ikbal Baper : Semangat ya ulangannya.. semoga nilainya bagus :)
------------------
"Aaaaaa...." Aku teriak ditaxi bodo amat dibilang gila sama tuh sopir, yang penting gue seneng dapet pesan ini. Setelah puas teriak aku kembali duduk tenang sang supir hanya menggeleng gelengkan kepalanya. "Hehehe...." Aku tersenyum padanya.
'Aku pasti semangat Mr.Baper... apa lagi hadiahnya kissing You... hehehe' Ucapku dalam hati dengan senyum.Waktu menunjukan 7.30 aku sampai dikampus dengan membaca baca buku perkuliahan Bisnis Managemen yang akan diujiankan.
Ruslan datang menghampiriku dengan wajah senyum senyum.
"Don..." Sapa Ruslan padaku.
"Hem..." Jawabku tanpa menatapnya.
"Thanks ya. Ahirya gua bisa ketemu Ibrahim... orangnya asik.. dan baik. Lain deh ama... Nita..." Gumamnya padaku.
"Ya jelas beda Nita itu cewe lah Ibrahim cowo.. Rus..." Balasku.
"Bukan.. bukan itu tapi sifat dan sikapnya..." Jawabnya tegas.
"Emm... ya jelas... lah... Ibrahim walau nakal dia Punya etitud yang baik kok..." Jawabku.
"Bener tuh... bener... Eh... ngomong ngomong lagi ngapain lo...?" Tanya Ruslan padaku.
"Belajar sekarang kan ulangan... Rus..." Jawabku dengan menatap sebentar wajah Ruslan lalu kembali menatap buku kembali.
"Ceelah... tumben amat lo belajar. Selama 3 semester baru liat gue.. lo belajar... bukannya biasa lo melototin HP mulu..." Gumam Ruslan padaku.
"Emmh... Hehehe" Aku hanya tersenyum.
"Ketawa lo... pasti ada apa apa... nih... ngomong kali aja gua bisa bantu..." Ucap Ruslan yang menawarkan bantuan.
"Gini... gue harus dapet nilai 10 supaya bisa ciuman sama pak Ikbal..." Ucapku dengan tajam menatap Ruslan.
"Ah... cetek itu mah..." Jawab Ruslan.
"Maksudnya...?" Tanyaku dengan wajah bingung menatap Ruslan.
"Gampang... kalau nilai 10 Gue kan anak pinter.. lo boleh nyontek ke gue nanti... Gue yakin pasti nilai 10." Jawab Ruslan padaku.
"Seriusan gue boleh nyontek... Rus...?" Tanyaku kembali dengan meyakinkan.
"Serius... lo duduk dekat gue. Itung itung balas terima kasih gue ke lo udah ngasih nomor ibrahim..." Ucap Ruslan padaku.
"Thanks... ya baik juga ternyata lo... dan ganteng hehe..." Jawabku.
"Jangan cinta lo... gue kan suka ibrahim.." Ucapnya dengan tersenyum.
"Najis... udah ada ikbal kali..." Gumamku dengan masuk kedalam kelas. Sementara Ruslan hanya tersenyum.
Waktu pelajaran pak Ikbal datang. Pak Ikbal muncul dengan wajah tegasnya keruanganku. Aku duduk disebelah Ruslan. Ruslan memang anak pintar dikelasku. Tak jarang banyak orang yang dekat dengan nya hanya untuk bisa menyontek tugas kuliah.
Pak ikbal membagikan lembaran tugas dan lembar Jawaban. Aku memberi senyum pada pak Ikbal dan pak ikbal pun membalas senyumanku rasanya dunia ini milikku sekarang yang lain kuanggap menyewa hahaha.
Aku berpura pura mengerjakan tugasku. Padahal sesungguhnya aku sedang menunggu jawaban dari Ruslan. Tak lama Ruslan memberi ku kode.
"Don... nih... liat..." Kode Ruslan berbisik pelan.
Dengan Ekstra cepat aku salin jawabnya dengan semangat 45 apalagi membayangkan hadiah yang akan kuterima nanti.
45 menit berlalu tugas harus dikumpulkan. Anak anak satu persatu keluar. Aku pun menuliskan nama ku dijawabanku, serta tulisan dibawah jawaban terahir.
'Mr.Baper inget janji nilai 10 kiss Me...' tulis ku.
Lalu pak Ikbal menghampiriku bukan dengan senyum tapi dengan jutek dan marah entah kenapa. Hem.. tapi aku tak peduli mungkin dia lagi stress mikirin cara nyium gue. Aku memberikan senyum pada Pak ikbal. Walau tidak dibalas senyum.
Waktu menunjukan pukul 4 sore. Pengumuman nilai pun segara diumumkan. Aku menunggu dengan harap harap cemas. Terkadang aku berfikir negatif tentang Ruslan sambi menatapnya. 'Awas aja kalau sampai nilai gue jelek... Jangan harap hidup lo tenang Ruslan...' Pikir ku. Namun terkadang juga berfikir positif tentang nilai bagus dan bagaimana pak ikbal akan menciumku nanti yang membuat jantungku makin tak karuan berdebar.
Tak lama seorang mahasiswa memberikan info bahwa nilai sudah dipang pang di mading kampus. Aku dengan cepat langsung pergi ke mading kampus. Saat sampai kulihat anak anak sedang mengerumuni hasil ada yang bersorak ada yang biasa aja.
Kulihat nilaiku dan 'waw...... dapet 10 yes... yes.... cium.. Mr.Baper..' Ucapku girang dalam hati.
Ruslan menghampiriku memberikan selamat.
"Selamat ya.. cie... cie..." Ucap nya mengolok olok ku.
"Kampret... Udah gue... mau ke Pak Ikbal dulu..." Gumamku dengan pergi melangkah menjauh dari mading.
Aku berjalan dengan senyum senyum menuju ruang konseling. Ketika sampai depan pintu aku melihat sekitar dan aman. Aku langsung masuk keruangan.
"Mr.Baper..." Sapaku dengan senyuman nakal dan menaikkan alikku memberikan Kode kalau aku siap.
"Iya ada yang bisa saya bantu... don.." Jawabnya dengan datar sekali tanpa beban sedikit pun.
"Ya jelas ada... kita kan udah terikat... Mr.Baper Sayang..." Jawabku dengan menghampiri pak Ikbal.
"Oh... itu hari ini libur dulu... tapi ini bayaran kamu tetep kok... Ini..." Gumamnya dengan memberikan uang padaku.
"Bukan... ini... Tapi...." Ucapku.
"Maaf don saya ada janji dengan Dewan Kampus..." Ucap Pak Ikbal yang memotong pembicaraan.
"Tapi tapi..." Ucapku dengan pelan.
"Maaf ya nanti aja... ya..." Gumamnya dengan langsung pergi keluar ruangan.
"Huuh... padahal kan cuman 2 menit ciuman gak sampai 1 jam... kali Mr.Baper..." Ucapku kesal diruang konseling. "OK aku akan menunggu diruang konseling... ini sampai Mr Baper kesini." Gumamku.
1 Jam berlalu dengan cepat wajahku sedah mengantuk. Kudengar suara langkah kaki pak Ikbal datang.
"Hai... udah selesai urusannya Mr.Baper...?" Tanyaku dengan menggoda dan sexy.
"U... u...dah..."Jawab pak ikbal gugup.
"Berarti udah bisa dong... janjinya ditepatin.." Ucapku dengan mendekati wajah pak Ikbal.
"Maaf saya harus pulang saya cape sekali... hari ini... saya duluan... ya..." Ucapnya dengan cepat pergi keparkiran. 'Hah...' Ucapku dengan bingung. Gak bisa pokoknya pak ikbal harus penuhi janjinya ucapku.
Aku mengejarnya dengan cepat kutunggu digerbang sekolah. Tak lama muncul mobil pak Ikbal, aku pun muncul didepannya. Mobilnya terhenti. Lalu aku berjalan kedepan pak ikbal.
"kamu mau mati...?" Tanya pak ikbal padaku.
"Abisnya... ngindar mulu..." Jawabku dengan cemberut.
"Udah saya sibuk..." Gumamnya tegas dan marah dengan langsung pergi meninggalkanku sendiri digerbang kampus.
"Hah.... kenapa Mr.Baper....?" Ucapku galau sekarang. Hujan turun seketika dengan kesedihan dan janji pak ikbal yang hilang.
Aku pulang kekosan dengan sedih dan murung. Dikosan kedua temanku tak ada membuatku makin Gegana(Gelisah Galau Merana) Aja.
Aku mengganti pakaianku lalu berbaring dikasur dengan menangis. Hiks. Hiks.
Tok tok... Kudengar pintu kosan diketuk. "Tumbeh.. tuh.. 2 mahluk ketuk pintu.." Ucapku yang terpaksa bangun untuk membuka pintu. Saat ku buka ternyata bukan 2 temanku tapi...
"Mr... Baper...?" Gumamku.
Pak ikbal menatapku dengan tajam lalu tersenyum. Aku hanya terdiam, ingin marah tapi tak bisa seolah ada yang menahan apa lagi melihat wajah Pak Ikbal.
Pluk...
Sebuah bibir menempel dibibirku. Yah pak ikbal mencium ku dengan tiba tiba namun romantis. Rasanya lebih dari perjaka atau duren... rasanya manis dan guris.. saat dicium pak ikbal.
Tak lama ciumanpun terhenti. Wajah Pak ikbal masih didekat wajahku. pak Ikbal memegang bibirku dengan tanganya yang lembut, lalu tersenyum.
"Lain... kali jangan menyontek punya Ruslan... saya gak suka walau nilai 10 tapi itu gak Murni... ngerti baby..." Ucapk pak ikbal dengan lembut dan membuatku malu.
Tunggu dia tau aku menyontek...
Deg..
Deg...
...
..
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki dipinggir Jalan (boyxboy)
RomanceIni adalah kisah tentang lelaki bayaran yang berjuang untuk hidupnya. Ini adalah cerita keempat saya. Maaf jika nanti ada typo. Saya masih belajar. Selamat membaca. Note : Cerita saya 1.Romeo VS Romeo 2.Between heaven and hell 3.Me Gusta Tu Bisa dib...