Part 30 Ending Story

29K 1K 279
                                    

"Hah.... gimana ini?" Tanyaku dalam hati. Aku terdiam sendiri memikirkan ekspresi marahnya. Hatiku berdebar antara lucu melihat wajah ekspresi kagetnya dan marah padaku jadi satu. Aku pun menarik nafas "ha'ah" Lalu kulangkah kan kakiku keluar kamar. Kulihat Pak Ikbal sedang melihat arah mobilnya sambil berdiri. Aku segera menghampirinya. "Mr.Baper..." Panggilku dengan sedikit rasa takut. Pak Ikbal membalikan wajahnya padaku, wajahnya datar. Aku menelan ludahku merasakan perasaan gak enak. Seketika suasana menjadi tegang Ruslan Ibrahim dan Yusron pun ikut tegang. "Ada apa...?" Tanyaku dengan menunduk malu. Pak Ikbal tiba tiba memelukku dengan kencang. "Terima kasih..." Ucapnya padaku. Seketika suasana yang tegang menjadi tenang dan adem. "Hah..." Gumamku kaget ternyata Pak Ikbal tak marah padaku. Ia justru berterima kasih padaku. Teman temanku meninggalkan ku berdua dengan Pak Ikbal. "Ya udah kita kesana dulu ya Don..." Ucap Ruslan Pamit. Kini hanya tersisa kami berdua. Pak Ikbal menatapku tajam. "Kenapa kau memberiku dildo hah...?" Tanya Pak Ikbal dengan diahiri senyuman yang manis. "Itu itu..." Jawabku gugup. "itu ide Ruslan Mr.Baper..." Lanjutku. "Kenapa kau ikuti..." Tanyanya kembali. "Ya aku pikir itu ide bagus supaya Mr.Baper selalu ingat padaku." Jawabku dengan manis. "Aku pasti akan selalu ingat... itu... apa lagi itu dari murid mesum...." Ucapnya dengan tersenyum. Kami pun tertawa bersama. "Berjanjilah..." Ucap Pak Ikbal padaku dengan serius kini. "Apa...?" Tanyaku dengan bersandar ditembok. "Kou tak akan berpaling dariku selamanya." Ucap Pak Ikbal yang membuatku malu. "Tak akan...." Jawabku dengan senyum. "Now...." Gumamku dengan merangkul pundak Pak Ikbal dengan tangganku. "Say I Love You For me..." Ucapku dengan dekat didepam wajah Pak Ikbal. Bukannya menjawab Pak Ikbal malah mencium bibirku dengan lembut dan manis. Setelah ciuman aku hanya bisa tertawa menunggu Pak Ikbal mengucapkan Aku cinta kamu. Namun yang diucapnya. "Aku pamit Pulang...." Ucapnya setelah menciumku, bukan Aku cinta kamu. Aku hanya menatapnya, "belajar yang rajin... biar cepat nikah..." Ucap Pak Ikbal dengan senyum padaku dan meninggalkanku.
Sejak saat itu aku selalu semangat untuk belajar dan aku percaya padanya, bahwa Pak Ikbal akan menikahiku. Hari hariku kuhambiskan untuk belajar sekarang. Kadang aku juga menginap di rumah Pak Ikbal untuk menemaninya.
Hari ini 1 hari sebelum skripsiku. Kupikir semua akan berjalan lancar. Namun tidak. Aku kini menuju cafe, tiba tiba kulihat Pak Ikbal sedang memengang tangan Tiffany. Aku pun naik darah dengan wanita bernama Tiffany itu. Aku segera menghampirinya. "Ehem...." Ucap ku sambil menaikan kedua tanganku didadaku. Pak Ikbal berdiri ia sama sekali tak kaget dengan kedatanganku. Apa dia lupa janjinya dulu?. "Don..." Ucap Pak Ikbal dengan tersenyum padaku. #Bruk. Kupukul pipi Pak Ikbal hingga terjatuh kekursinya. "Don lo kenapa?" Tanya Pak Ikbal. 'Dia masih tanya kenapa?. Apa gak mikir apa yang dia lakukan.' Ucapku dalam hati. "Eh doni lo apa apaan..." Tanya Tiffany. "Diem lo jalang...." Ucapku dengan kencang dan tak tau malu didepan umum. Setelah berteriak itu. Aku pergi dengan cepat. Awalnya aku mau latihan skripsi ku. Karena besok aku aku akan menpresentasikannya. Namun rasanya aku tak sanggup untuk presentasi besok. Tapi aku harus tetap presentasi tak bisa ku undur. Aku berada ditaman kota sekarang. Menatap air sungai yang mengalir. Mengenang setiap kenangan bersama Pak Ikbal yang baru saja kandas. Ponselku bergetar beberapa kali, tapi tak kuangkat. "Kenapa disaat saat terahir kau malah membuat ku hancur Mr.Baper..." Ucapku dengan menangis didepan sungai.
Waktu menunjukan pukul 12 malam. Aku beranjak pulang kerumah kosanku. Dengan menaiki sebuah taxi. Sampai kosan teman temanku yang sudah menikah 2 minggu lalu, menatapku. Seolah bertanya ada apa. "Ade ipar... kenapa? Tadi Mr.Baper kesini..." Ucap Ruslan yang kini menjadi kaka ipar ku. Aku tak menjawabnya aku langsung kekamarku dan kubanting pintu. Dikamar aku hanya menangis hiks hiks. Ponselku terus terus berderinh, tapi tak lama berhenti. Waktu menunjukan pukul 5 pagi aku belum tidur semenitpun padahan hari ini aku akan presentasi tentang skripsiku yang jauh jauh hari telah kupersiapkan.
Pagi hari aku langsung siap siap, memakai pakaian yang sudah kusiapkan. Aku pun segera pergi kekampusku dengan membawa peralatanku. Kulihat Pak Ikbal dari kejauhan akan menghampiriku. Aku buru buru menjauh darinya. Aku tak mau dekat dengannya. Aku kecewa marah juga cemburu. Aku menunggu giliranku. Rasanya seperti bom yang akan meledak. Tanganku gemetaran, tak lama seseorang memegangi tanganku. "Buat lah yang terbaik..." Ucap Orang itu yang ternyata Pak Ikbal dan teman temanku. Aku menatap sendu wajah Pak Ikbal. Ingin marah tapi tak bisa seolah aku sangat kangen denganya. Beberapa menit kemudian tiba lah giliranku. Aku masuk keruang sidang. Didalam sudah ada mentor atau tim penilai. Jantungku terasa mau copot melihat wajah mereka yang sangat menyeramkan seperti gunung merapi. Aku menarik nafasku dan mulai memperkenalkan diriku. Perlahan kujelaskan tengtang presentasiku. Semua berjalan lancar dan aman. Namun kendala bukan terjadi disitu. Tapi saat salah satu mentor memberikan pertanyaan. Ada beberapa pertanyaan yang tak bisa kujawab. Feeling ku sudah tak enak. Lulus pasti tapi nikah kayanya no. Dan feelingku benar saja. Sktipsi ku mendapatkan nilai B. Aku kecewa pada diriku sendiri. Kok bisa tadi aku gak jawab pertanyaan. Aku keluar ruangan dengan pura pura senyum pada mentor padahal ini buruk. Aku keluar dengan tangan gemetar. Kulihat teman temanku ada di depan ruangan. "Gimana don...?" Tanya Ibrahim padaku. "Iya gimana...?" Tanya Yusron padaku. "Gagal...." Jawabku dengan lelah lesu dan lunglai. "Lo gak lulus?" Tanya Ibrahim dengan kencang padaku. "Lulus tapi.... gak jadi nikah sama Mr.Baper..." Ucapku dengan memeluk Yusron. "Dihhh Mr.Baper pasti nikahin lo kol... masa iya gak jadi. Emang dapet berapa Lo?" Tanya Yusron padaku. "B" Jawabku singkat. "Eh... Mr.Baper kemana??" Tanyaku dengan melihat kearah sekitar. "Lagi keruangnya... tunggu bentar..." Ucap Ibrahim. "Gak gue mau balik aja lah... gue malu sama Mr.Baper...." Ucapku mengambil tas buru buru. "Bye..." Ucapku dengan meninggalkan kedua temanku dikampus.
Malam hari setelah presentasi aku sekarang ada dipantai. Seorang diri tanpa ada teman tanpa Mr.Baper yang harusnya jadi suami ku. Aku menangis dengan ditemani ombak.
Tak lama seseorang memelukku dari belakang. "Kenapa kau meninggalkanku..." Ucapnya dengan memelukku hangat. Aku melirik siapa yang memelukku. "Mr.Baper..." Panggilku kaget. "Kenapa...? Kau sudah tak cinta pada dosenmu ini...?" Ucap Pak Ikbal padaku ditengan dinginnya angin malam. "Aku... gagal dan aku tak bisa nikah dengan mu jadi buat apa bertemu..." Gumamku dengan tegas. "Lagian Mr.Baper juga udah ada Tiffany." Lanjutku. "Ha,ah." Pak Ikbal menarik nafasnya. "Tiffany kemaren cuman ngasih kado buat pernikahan kita nanti. Dia udah tobat dan minta maaf yayang doni... paham..." Ucap Pak Ikbal dengan memanggilku yayang yang membuatku malu. "Bohong..." Ucapku. "Serius lah... yayang doni..." Balas Pak Ikbal padaku. "Bohong Mr.Baper pasti masih suka Tiffany" Ucapku dengan menpotkan bibirku. "Aki udah gak suka. Lebih suka kamu sekarang..." Ucapnya dengan mencium pipi kananku. "Bohong...." Ucapki singkat. "Apa harus ku buktikan. Apa harus aku telanjanh didepanmu. Dan menpasrahkan tubuhku untukmu. Hah?" Ucap Pak Ikbal dengan yakin padaku. "Oke buktikan... sekalian... liat..." Ucapku. Pak Ikbal melepaskan pelukannya. Dan menatapku dengan senyum mesum. Pak Ikbal mulai membuka kancing kemeja nya perlahan satu persatu. Setelah terbuka kancingnya ia melepaskannya. Lalu melepaskan kaosnya. Kini aku melihat tubuh sixpacknya yang menggoda. Aku mendekat kearahnya, saat akan melepas sabuknya. Aku menyetopnya, karena aku percaya ia sayang padaku. "Aku percaya..." Ucapku dengan senyum. Pak Ikbal kembali memelukku. Sehingga wajah kami bertatapan. "Kau tau... sejak pertama kali bertemu dengan mu, aku sudah suka padamu. Kau satu satu nya orang yang mampu membuatku tersenyum lepas, stress, menangis, kau satu satunya orang yang berani menggodaku hingga burungku tegang." Ucap Pak Ikbal yang membuaku senyum malu malu. "Kau satu satunya orang yang membuatku merasa berarti didunia ini. Sehingga aku mengerti arti cinta." Ucap Pak Ikbal dengan senyum padaki. "Jadi cinta itu apa?" Tanyaku yang ingin mendengar jawaban Pak Ikbal. "Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi. CInta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta yang melimpah, termahal di dunia pun. Saat kau memegang tanganku dan bilang Aku cinta kamu...pasti menjadi perasaan hangat yang istimewa, Karena itu, saat aku sudah menemukan seseorang yang begitu berharga buat ku , aku tak akan pernah lepaskan dia! Dan itu ada kamu" Ucap Pak Ikbal yang membuat terpukau akan kata katanya itu. "Sekarang, say i love you untukku..." Ucapku Pada Pak ikbal. "No..." Jawabanya. "Kenapa...?" Tanyaku. "Karena cintaku lebih dari I Love You..." Jawab Pak Ikbal dengan senyum padaku. Aku memeluk dada bidanya yang sangat hangat.
"Tapi aku gak lulus dengan nilai terbaik Mr.Baper..." Ucapku dengan murung. "Aku akan tetap menikahimu..." Ucap Pak Ikbal dengan gagah padaku. "Benarkah...?" Tanyaku pada Pak Ikbal. "He,em..." Ucap Pak Ikbal dengan mengganggukan kepalanya. Aku tersenyum bahagia, "Dengan syarat..." Ucap Pak Ikbal. "Syarat apa lagi...?" Tanyaku bingung. "Karena nilaimu B maka malam pertama kita. Kita lakukan BDSM." Ucap Pak Ikbal yang membuatku shock. "Tidak..." Ucapku ingin melarikan diri. Namun tanganku ditahan nya. Malah sekarang tubuhku diangkat olehnya seperti orang malam pertama. "Atau sekarang aja kali ya... dimobil ada borgol dan tali juga lilin..." Ucap Pak Ikbal dengan senyum padaku dan menciumku. "Love you Mr Baper..."

Sawer Admin ya
https://saweria.co/danibakrie210793

...
..
.
The End

Note :

Sawer Admin ya
https://saweria.co/danibakrie210793

1. Tunggu new story Army ya :) Jangan kapok Baca walau jelek dibanding story lain :)
2. Tinggalkan kesan dan pesan terahir buat story ini. Ini kan terahir. :) Komentar ya :)

Thanks Army :)

Lelaki dipinggir Jalan (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang