24

11.4K 1K 143
                                    

SIAPIN TISUE SEBELUM BACA YA!

-------------------------------------------------

(Namakamu) menerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang menerobos masuk ke matanya.

"Lo udah sadar? YaAllah alhamdulillah" ucap seseorang, suaranya terdengar familiar.

"Ngapain kesini?" Ucap (namakamu) saat menyadari bahwa yang berucap tadi iqbaal. Belum sempat iqbaal menjawab terdengar ketukan pintu, itu zidny. (Namakamu) sempat menatap zidny bengis,

"Baal? (Namakamu) udah sadar ya? Alhamdulillah" ujar zidny mendekat

"Mau apa lo?" Ucap (namakamu) sinis, zidny tak menjawab hanya menunduk. (Namakamu) mengelurkan iPhone nya segera menghubungi seseorang

"Hallo asya? Lo dimana? Buruan jemput gue" ucap (namakamu) langsung menutup telfonnya.

"Lo pulang sama gue aja ya" ujar iqbaal mencoba mengenggam (namakamu) tapi segera di tepis kasar. (Namakamu) bangkit dari tidurnya segera mengambil tasnya begitu mendapatkan pesan dari asya

Asya

Udah di parkiran:)))

"Minggir gue mau lewat" ucap (namakamu) dingin, iqbaal terus memanggil (namakamu) tapi (namakamu) tak menghiraukan iqbaal.

"(Namakamu) berenti!" Teriak iqbaal, (namakamu) tetap berjalan tak menghiraukan sampai akhirnya tangan (namakamu) di gait oleh iqbaal

"Apa?" Ujar (namakamu) dingin

"Gue bisa jelasin"

"Gue gak butuh! Lepas!"

*

Hening, asya sudah beberapa kali menanyakan (namakamu) tapi tak ada jawaban. Sungguh, asya sangat khawatir dengan (namakamu) wajahnya sudah pucat ditambah dengan air mata yang sudah mengalir deras sesekali mengelap air matanya dengan kasar

"Nangis aja, gue gak akan bilang lo lemah" ujar asya tersenyum

"Gausah banyak bacot, nyetir yang bener!" Asya hanya tertawa pelan

"Seneng loh gue lo minta jemput gini" (namakamu) memilih tak menggubris ucapan asya

"Jangan ngerasa jadi yang paling kuat kalo nyatanya yang paling rapuh" ucap asya, lagi lagi tak di gubris oleh (namakamu).

*

(Namakamu) telah sampai pada kamarnya, ia hanya ingin sendiri sekarang. iPhonenya sedari tadi bergetar, banyak sekali notif yang masuk namun tak berniat membaca atau membalas.

"Tolol gak sih?" Ujarnya pada diri sendiri

"Kenapa rasanya sakit banget gini sih?"

"Kenapa harus separah ini?"

*

Pagi yang cerah, tapi tak secerah wajah cantik (namakamu). Sudah cukup untuk menangis, pikirnya.

"Pagi putri papa yang cantik" sapa papanya, (namakamu) hanya tersenyum kecil. Terlihat wajah papa nya yang berbinar mendapatkan senyuman putri nya lagi.

"Boleh saya pake supir?" Ucap (namakamu) tenang, tak seperti biasa

"Apapun sayang" ujar mamanya, lagi lagi (namakamu) hanya tersenyum kecil.

"Berangkat ya" pamit (namakamu).

Semua yang berada di ruang makan tersenyum, melihat perubahan (namakamu).

*

Tap
Tap
Tap

Koridor cukup ramai pagi ini, semuanya berlalu lalang.

This Feeling.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang