Dr. Hanafi
Gimana perkembangannya? Sudah minum obatnya kan?
(Namakamu) hanya menghela nafasnya,
(Namakamu)
Saya malas minum obat.
Send.
Tak ada balasan apa pun lagi mungkin dokter sibuk. (Namakamu) menenggelamkan kepalanya pada bantal, tak harus berbuat apa. Pikirannya tertuju pada iqbaal. Ia menggeleng cepat.
Berbalik menatap langit langit kamarnya, lalu mulai terlelap.*
19.00 P.M
(Namakamu) menerjapkan matanya ke seliling, gelap. Sudah pukul 7 malam. (Namakamu) bangun dari duduknya dan bersandar pada tempat tidurnya.
"Kepala gue sakit" ujar (namakamu) memegangi kepalanya sendiri, ia mencoba turun dari tempat tidur.
Ceklek
"(Nam..) ini maka-" asya terbelalak kaget melihat (namakamu) jatuh sembari memegangi kepalanya "lo kenapa?" Asya berlari ke arah (namakamu) sesudah menaruh makanan di atas nakas.
"To...tolongin gue" ujar (namakamu) terbata bata "am..ambil o..obat di laci to..tolong sya" asya bergegas mengambil obat yang (namakamu) mintaa di laci. Lalu memberikannya pada (namakamu) berserta minumnya. Asya membantu (namakamu) menaiki tempat tidurnya kembali.
"Lo sakit apa?" Tanya asya menatap (namakamu) yang di tatap malah menggeleng dan tersenyum. Asya menghela nafas berat.
'Terlalu banyak yang lo tutupin' ujar asya dalam hati.
**
Pagi ini (namakamu) kembali seperti sebelumnya, memakai topeng.
Tap
Tap
Tap"(Namakamu) tunggu!" Teriak seseorang suara nya terdengar familiar
(Namakamu) berbalik, lalu tersenyum simpul "iya baal? Kenapa?"
"Lo kenapa sih kaya ngehindar gitu?" Tanya iqbaal sembari mengatur nafasnya supaya teratur kembali
(Namakamu) menepuk bahu iqbaal "gada yang ngejauh, gue tetep disini. Mungkin elo yang terlalu sibuk" sama zidny
"Hai baal! Hmm.. hai (nam..)" zidny datang, matanya menatap iqbaal dengan tatapan yang sulit di artikan
"Hai, baal gue duluan ya kekelasnya" ujar (namakamu) berlalu pergi.
Yang menjadi pertanyaan adalah, kelas iqbaal zidny juga (namakamu) sama, kenapa harus (namakamu) duluan?
*
Callista bingung dengan sifat yang dimiliki (namakamu) akhir akhir ini. Ia lebih banyak diam, hanya tersenyum tipis sangat tipis, matanya redup. Callista beberapa kali memergoki (namakamu) memasukan obat kedalam tasnya tapi setiap callista bertanya (namakamu) selalu menjawab 'itu vitamin caal' lalu tersenyum.
Sama seperti hari ini.
(Namakamu) masuk kedalam kelas dengan wajah yang cukup pucat tetapi masih ada senyumam tipisnya, matanya jauh lebih redup sekarang.
"Hallo" sapa callista saat melihat (namakamu) sudah duduk disampingnya
"Hai caal", balas (namakamu) seakan akan ceria.
"Ada apaa?" Tanya callista
"Apa?" Tanya (namakamu) bingung
Callista menghela nafas "gak, lupain"
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feeling.
RomancePerasaan ini, perasaan yang aku kira hanya perasaan layaknya seorang teman tetapi aku salah, sangat salah. aku cemburu melihatnyaa, aku mengalah dan aku mundur -(namakamu) Dia menjauhi ku, aku sadar tak memerdulikannya lagi, aku mengerti apa arti ke...