25

10.4K 984 96
                                    

Setelah mendapatkan pesan dari asya iqbaal bergegas menuju rumah (namakamu) dengan motor sport nya membelah kemacetan jakarta.

*

Ceklek

Iqbaal berlari memasuki rumah (namakamu), segera bergegas naik untuk melihat keadaan (namakamu) sekarang.
Iqbaal mengerti hal bodoh yang di maksud asya ialah cutting karna itu pelarian (namakamu) dari masalah.

Ceklek

Pintu kamar (namakamu) terbuka, menampilkan asya yang tengah membersihkan darah (namakamu) yang berceceran dilantai. Iqbaal segera menghampiri (namakamu), wajahnya sangat pucat saat ini ia terpejam. Asya sudah berlalu dari kamar (namakamu), iqbaal langsung naik ke atas kasur memeluk (namakamu) erat sembari menggumamkan kata kata maaf dan permintaan tidak meninggalkan iqbaal.
(Namakamu) terbangun saat menyadari ada hembusan nafas seseorang pada lehernya

"Iqbaal" lirih (namakamu) memanggil

"(Namakamu)" ucap iqbaal kaget "maafin gue, gue mohon jangan ngelakuin hal kaya gini lagi" ucap iqbaal memohon

"Lo kenapa?"

"Lo yang kenapa? Kalo ada apa apa cerita sama gue (nam..)!"

'Masa gue harus cerita kalo gue kaya gini karena elo baal', ucap (namakamu) dalam hati. (Namakamu) bangun dari tidurnya, iqbaal terus memeluk (namakamu) seakan tak mau lepas.

***

Pagi ini (namakamu) kembali tidak masuk sekolah, ia tak mengabari siapa siapa hanya menitip pesan kepada asya jika iqbaal menjeput tolong bilang kalo hari ini ia tidak bisa di ganggu.

08.00 A.M

Ia sudah siap dengan pakaian nya, setelah mengecek beberapa barang yang ada di tas kecilnya (namakamu) segera turun dari kamarnya.

"Mau kemana lo?" Tanya asya saat mereka bertemu

"Bukan urusan lo!" Jawab (namakamu) ketus

*

Mobil (namakamu) membelah jalanan jakarta pagi ini, ia mengendarai mobilnya dengan lihai. Tujuannya saat ini adalah, rumah sakit.

Tok
Tok
Tok

"Masuk" ucap seseorang yang berada di dalam.

"Kenapa nyuruh saya kesini?" Ujar (namakamu) datar

"Kamu gak liat sekarang tanggal berapa? Kamu harus periksa" ucap dokter yang berapa di depannya

"Gak ingat, dan gak mau ingat" mendengar jawaban (namakamu) dokter hanya menghela nafas

"Obat yang saya beri waktu itu sudah di habiskan?" Tanya dokter tersebut.

"Saya jarang minum obat" ujar (namakamu) santai

"Kalo gitu kapan kamu mau sembuh!" Ucap dokter naik 1 oktaf

"Dok, denger ya! Minum obat itu cuma ngurangin rasa sakit sama ngulur mati dok bukan buat sembuh!" Ucap (namakamu) emosi

"Bukan seperti itu"

"Emang kaya gitu!"

"Itu tangan kenapa lagi?!" Ucap dokter mengalihkan pembicaraan

"Cutting biasa" ucap (namakamu) acuh

"Buat apa sih kaya gitu?"

"Pelarian"

"Hhh"

*

Selepas (namakamu) kerumah sakit, ia pulang menuju rumah. Tak ada kegiatan yang ingin (namakamu) lakukan hari ini. Ia hanya ingin mengistirahatkan semuanya termasuk, hati.

This Feeling.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang