30

11.7K 1.1K 178
                                    

DarkReaders tau diri!!

--------------------

"Teteh ga ngerti le sama kamu" iqbaal berada pada kamar teh ody sekarang,
"Kenapa sih kamu ga ngejar (namakamu), malah disitu aja sama zidny" omel teh ody.

Iqbaal hanya menunduk, tak heran ia akan di omeli seperti ini oleh tetehnya.

"Ale bingung teh" iqbaal mulai bersuara

"Bingung apa?"

"Perasaan ale" teh ody menghela nafas lalu meninggalkan iqbaal sendirian.

**

(Namakamu) memasuki rumahnya, matanya menangkap seseorang yang berada pada ruang tamunya, lalu menghela nafas berat.

"(Namakamu), sini nak duduk" papah nya melihat (namakamu) tak kunjung bergerak dari depan pintu utama.

"Iya nak sini, waktu itu kan kamu belum salam" mamanya mulai angkat bicara, (namakamu) tetap menatap mereka semua, tak lama (namakamu) berjalan mendekati mereka, duduk di samping mamanya.

"Kamu dari mana nak?" Tanya papanya, (namakamu) menoleh sekilas lalu matanya kembali fokus pada anak sebayanya yang duduk di samping rekan kerja papanya.

"Taman kota" ujar (namakamu) datar "boleh saya ganti baju?" Lanjut (namakamu)

"Oh boleh silakan silakan" ujar rekan papanya, (namakamu) tersenyum tipis lalu bangun menuju kamarnya.

*

Sudah cukup lama (namakamu) tak turun, niat papanya hanya ingin mengenalkan anak dari temannya. Papa (namakamu) menyuruh asya menjemput (namakamu) untuk segera turun.

Tok
Tok
Tok

Asya masuk menemukan (namakamu) yang tengah duduk di meja belajarnya sambil menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan.

"Oi cabe, ayo turun" ujar asyaa pelan

"Jangan ganggu" balas (namakamu) dingin

"Gabisa lah, jangan gak sopan"

"Gue gak mau asya!" Ucapan (namakamu) naik 1 oktaf

"Zidny itu lah, waktu itu kan dia pernah kesini" asya masih santai menanggapi (namakamu)

"Justru ada dia gue gamau!" Ucapan (namakamu) terdengar hingga bawah

"Lo gabisa kaya gini (namakamu) lo harus turun jangan malu maluin papah!" Kini asya mulai tersulut emosinya.

"Asya lo gak ngerti apa apaa!!" Ucapan (namakamu) naik 2 oktaf. Hingga orang orang di bawah dapat menjelas dengar jelas

"Lo yang gak ngerti (nam...)!"

"Gue gak mau ketemu mereka asya! Gue gamau ketemu sama orang yang bikin gue kaya gini!! Tolong ngertii!!"

"Lo-"

"DIA NGANCURIN HIDUP GUE ASYA! ZIDNY IYA ZIDNY DIA BIKIN GUE MAKIN ANCUR! DIA ASYA YANG BIKIN GUE MAKIN KACAU! LO GA NGERTI ASYAA! LO GAPERNAH NGERTI!!" (Namakamu) berteriak hingga mereka yang berada di bawah naik ke atas, zidny yang namanya disebut dari teriakan (namakamu) kaget setengah mati, papa nya zidny juga sepertinya kaget

"KELUAR ASYA GUE GAK MAU DIGANGGU" (namakamu) berteriak lagi, sembari jatuh kelantai sambil memegangi kepalanya.

"Asya ada apa?", papa (namakamu) panik mendengar teriakan (namakamu) lagi, setelah beberapa tahun jarang berteriak seperti itu, asya tak menjawab ia memilih memeluk (namakamu) mencoba menenangkan sekaligus meredakan tangisannya.

This Feeling.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang