28

11.7K 1K 90
                                    

(Namakamu) lebih banyak diam sekarang, hubungan dengan keluarganya sudah lumayan baik.
(Namakamu) menutupi semua yang ia rasakan, terlebih ia yang sedang menjauhi iqbaal. Alasannya? Hanya tak ingin ketergantungan.

"Pagi kedua putri papa yang cantik" ucap papanya saat asya dan (namakamu) turun ke bawah

"Pagi papa" jawab asya riang, (namakamu) hanya tersenyum

"Kamu mau sarapan apa dek?" Tanya mamanya kepada (namakamu)

"Aku bisa ambil sendiri" ujar (namakamu) sembari tersenyum, mamanya hanya mengangguk

Sarapan berjalan dengan baik hingga selesai. (Namakamu) lebih banyak tersenyum, tak ada tatapan dingin lagi, tak ada ucapan kasar lagi. Hingga berangkat (namakamu) menyalimi kedua tangan orang tuanya

"(Namakamu) sudah berubah pah" ucap mamanya, papahnya hanya mengangguk sembari tersenyum.

**

Tak ada lagi iqbaal yang menjeputnya, ingat di awal? (Namakamu) menghindari.
(Namakamu) berangkat dengan supirnya.

*

Kelas masih sepi, hanya ada beberapa anak yang sudah datang.

"Hai (nam..)" sapa sandra

"Hallo" ucap (namakamu) sembari tersenyum.

(Namakamu) mengeluarkan novel nya, ia mulai membaca tak sampai 10 menit sudah sangat fokus terhadap apa yang dia baca.

Brak!

"(NAMAKAMU)!!" Callista berlari menuju (namakamu) dan menggebrak meja yang (namakamu) huni

"Kenapa sih teriak teriak?!" Omel (namakamu), callista hanya nyengir gajelas

"Pr geografi udah?"

"Udah"

"Liat pr lo dong"

"Hm"

"MAKASIH (NAMAKAMU)!"

"Cal, jangan teriak!"

"Hehe"

Lagi lagi (namakamu) kembali terfokuskan pada novel yang ia baca, tak mendengarkan ocehan callista. Callista hanya mendengus sebal, kebiasaan batin callista.

Fokus (namakamu) pecah, ia menoleh ke arah pintu. Yang menampilkan zidny juga iqbaal berjalan bersama memasuki kelas.
(Namakamu) mengalihkan pandangannya, tak apa batinnya.

Iqbaal melihat ke arah (namakamu) yang sedang fokus kepada novelnya. Iqbaal menggeleng melihat kelakuan (namakamu) yang tak berubah.

"Pagi!" Sapa iqbaal mengacak rambut (namakamu)

"Pagi curut" ujar (namakamu) tersenyum, seketika bibir iqbaal mengerucut

"Oiya! Nanti nonton ya? Buat ganti yang kemarin" ajak iqbaal semangat

"Sorry, gakbisa" (namakamu) menatap iqbaal sedih

"Gak apa" ucap iqbaal tersenyum lalu balik ke tempatnya.

"Gue liat lo lebih diem sekarang" ujar callista berbisik

"Gue cuma ingin, pergi"

"Pergi dari hidup iqbaal?"

"Mungkin" pergi dari segalanya caal

Tring
Tring
Tring

"YAILAH! PR GUE BELOM KELAR!" jerit callista saat mendengar bel berbunyi, (namakamu) hanya geleng geleng melihat tingkah sahabatnya.

This Feeling.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang