Chapter 11

1K 161 19
                                    

"Maafkan aku, Luke. Aku tidak bisa."

"Tapi.. Bukankah kau mencintai ku?" Tanya Luke dengan sorot mata kecewa.

"Bukankah kau berkata kau sedang menunggu cinta pertama mu mengingat mu? Perjuangkan lah dia, Luke. Aku.. Aku tidak mau hanya jadi pelarian mu, aku ingin menjadi pelabuhan hati seseorang yang benar-benar mencintai ku." Jawab ku sambil tersenyum menatap Luke.

Sebetulnya aku ingin sekali memeluk Luke. Ingin sekali menjalan kan hari-hari ku dengan Luke. Tapi aku benar-benar tidak ingin hanya di jadikan cinta sesaat oleh Luke.

"Okay, aku mengerti. Terima kasih, Ann. Pasti akan ku perjuangan cinta pertama ku itu." Ucap Luke.

"Terima kasih kembali, Luke. Jagalah dia." Ujar ku.

"Boleh kah aku memeluk mu? Lagi pula kita masih bisa berteman baik kan?" Ucap Luke sambil merentangkan tangannya.

Aku menyambut rentangan tangannya dan segera memeluk Luke.

Rasanya hangat.

Kalau boleh memilih aku tidak ingin menolak Luke. Tapi, ini untuk kebaikan ku juga.

"Kalau begitu aku akan mengganti permintaan ku tadi. Mau kah kau menemani ku besok malam ke London Eye?" Tanya Luke.

Aku menggangguk lalu tersenyum.

"Kalau begitu, ayo kita main permainan yang lainnya!"

--------------

Niall is calling..

"Ada apa, Ni?"

"Nanti malam aku akan rekaman single baru ku dan band ku. Maukah kau datang?"

"Tentu! Aku akan sangat senang melihat kalian saat bekerja."

"Tetapi aku tidak dapat menjemput mu. Kau bisa kan pergi ke studio rekamannya sendirian?"

"Aku bisa menaiki bus atau meminta Mom untuk mengantar ku."

"Okay, see you later."

Akupun memutuskan sambungan telepon dengan Niall.

Aku tidak percaya ini! Sahabat ku sendiri akan menjadi bintang besar!

Bintang yang akan di kenal di seluruh dunia!

Akupun menuruni tangga dan segera mencari Mom.

Aku mencari Mom ke kamarnya lalu ke ruang tamu dan ruang keluarga. Tapi hasilnya Nihil.

Aku pun berjalan menelusuri lorong pendek yang menghubungkan ruang keluarga ku dengan dapur.

Aku menemukan sepucuk kertas post-it yang menempel di salah satu mainan magnet yang tertempel di pintu kulkas di rumah ku.

'Ann, Mom harus pergi menemui rekan kerja Mom yang hari ini akan berangkat ke Paris untuk urusan pekerjaan. Mom juga sudah membuatkan mu sarapan dan mentransfer sejumlah uang ke rekening mu. Love, Mom.'

Aku pun membuka microwave tempat biasa Mom menaruh sarapan untukku.

Mom telah membuatkan ku beef fetucchini kesukaan ku!

Aku mengambil sarapan ku dan segera memakannya.

Setelah selesai, aku mencuci mangkuk bekas sarapan ku. Mom memang tidak menyewa asisten rumah tangga. Katanya agar aku terbiasa dengan pekerjaan rumah tangga.

Aku menepuk kening ku. Aku lupa mengabari Mom soal Niall!

Aku berlari menaiki tangga lalu menyambar ponsel ku yang ku letakkan di nakas.

Fangirl ✖️l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang