Chapter 28

909 131 9
                                    

"Ann, pulanglah. Biar aku yang menjaga Niall. Ibu mu pasti merindukan mu di rumah." Ucap seseorang yang memecahkan kantuk ku.

Aku tetap menunduk dan menggelengkan kepala ku.

"Hei, kau bahkan belum memakan apapun. Ayo kuantar membeli makanan untuk mu." Ucap orang itu yang ku ketahui Louis.

Louis sangat over protective terhadap pola makan.

"Aku kenyang, Louis." Jawab ku yang mendongakan kepala ku.

"Makan apa kau tadi siang? Aku tidak melihat ada bekas makanan di tempat sampah kamar ini." Tebak Louis dengan poker face nya.

"Well, aku memang belum makan. But, that's okay. Aku tidak lapar." Jawab ku.

Louis menggeleng lalu berkata. "Kau. Harus. Memakan. Sesuatu. Sekarang!" Ucapnya penuh penekanan.

"Tapi tidak ada yang menjaga Niall disini." Ucap ku setengah memelas.

"Untuk apa para suster di rumah sakit ini? Apa mereka makan gaji buta? Tentu saja mereka akan menjaga para pasien. Do not worry about him." Jelas Louis.

"Begini saja, aku akan mencari makan diluar tapi kau tetap disini menjaga Niall. Deal?" Tanya ku sambil menyodorkan jari kelingking ku.

"Ya ya ya, deal. Tapi kau harus benar-benar membeli makanan, okay?"

Ku anggukan kepala ku tanda setuju.

"Oh, Ann tunggu!" Panggil Louis saat aku hampir menggapai handle pintu ruang rawat Niall.

"Ada apa?" Tanya ku.

"Jika sudah selesai membeli makanan kembali lagi kesini. Aku akan mengantar mu pulang. Greg yang akan menjaga Niall malam ini." Ujar Louis sambil menatap ku.

"Kau bilang, kau yang akan menjaga Niall malam ini?" Tanya ku heran.

"Actually, aku hanya khawatir pada mu. Kau pasti belum memakan apapun. Greg juga telah memberitahu ku bahwa ia akan menjaga Niall malam ini." Jelas Louis menggaruk kepalanya yang ku yakin tidak terasa gatal sama sekali.

"Baiklah, Mr.Protective. Jaga sahabat ku baik-baik." Ucap ku lalu segera keluar dari ruang perawatan Niall.

Semalam detak jantung Niall sempat merosot tajam, tapi tim medis dengan segera memberi pertolongan.

Sekarang pria Irlandia itu sudah dipindahkan di ruang perawatan biasa. Tetapi, masih banyak selang yang menempel di tubuhnya.

Oh, dokter juga bilang kalaupun Niall siuman, 85% dia akan amnesia. Bisa amnesia tentang keluarganya, kariernya atau pun aku, sahabatnya.

Tapi ku harap itu semua tidak akan terjadi. Niall adalah lelaki yang kuat.

Ashton is calling..

"Hei, Ash!" Sapa ku dari ujung telepon.

"Hei, how are you? Everything is okay, right?"

"Well, aku baik. Niall juga telah menunjukkan kemajuan. Ia telah dipindahkan di ruang perawatan biasa."

"Sounds great! Maaf aku dan yang lainnya belum bisa menjenguk ke London. Mungkin setelah konser di Filiphina kami akan terbang ke London. But, Luke tidak mau ikut. I don't know why."

"Tidak apa. Dia pasti masih menyimpan rasa kesalnya pada ku."

"Oh, dimana kau sekarang?"

"Aku? Masih setia menunggu sahabat ku di rumah sakit."

"Niall sangat beruntung memiliki sahabat seperti mu."

Fangirl ✖️l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang