Chapter 26

799 147 3
                                    

(Cutie baby Theo on mulmed😍)

Aku berlari dengan mendorong koper ku. Aku baru saja tiba di London dari Indonesia.

Rasa khawatir dan sedih bercampur menjadi satu. Semua kebohongan di dalam hidup ku telah terbongkar.

Kebohongan apa lagi yang harus aku terima mengenai kecelakaan tragis Niall?

"Bagaimana keadaannya, Maura?" Tanya ku pada Ibu Niall yang sudah ku anggap Ibu kedua ku.

"Kau ingin melihat rekaman CCTV jalan saat Niall kecelakaan atau aku yang menceritakannya pada mu?" Tanya Maura dengan wajah bahagia yang di buat-buat.

Aku tidak setegar Maura. Aku tidak bisa menyembunyikan rasa sedih ku. Aku tidak bisa terlihat 'bahagia' saat lelaki yang aku sayangi terkulai lemah begitu saja.

"Biar aku melihat rekamannya. Aku tidak ingin membuat mu lebih sedih jika kau menceritakan kronologinya pada ku." Jawab ku lalu mengambil alih Macbook Air milik Niall yang sedari tadi menganggur.

"Maaf ku tinggal sebentar, aku harus menjawab telepon Greg." Ucap Maura segera meninggalkan ku di ruang tunggu sendirian.

Penasaran, aku mulai membuka isi rekamannya.

Aku mengamati dengan seksama dan sesekali membulatkan mata ku melihat apa yang dialami oleh sahabat ku itu.

Air mata mulai menetes dari mata hazel ku.

Tabrak lari? Aku tidak menyangka akan ada orang yang masih mempunyai rasa ketidakmanusiaan.

Aku mulai menutup dan mematikan kembali Macbook milik Niall, lalu mendekat ke arah kaca tembus pandang yang menunjukan langsung kamar ICU tempat perawatan Niall.

Selang oksigen, dan kabel yang menurut ku sangat banyak, menempel di tubuh Niall.

"Kau ingin mengunjunginya? Masuklah, ku dengar saat pertama kali Niall dibawa ke rumah sakit ini oleh para medis, mereka bilang Niall menyerukan nama mu beberapa kali. Bicaralah dengannya, siapa tahu kau bisa membuatnya siuman." Ucap Maura yang baru saja menyelesaikan komunikasinya dengan kakak lelaki Niall, Greg.

Aku mengangguk cepat dan segera memakai baju khusus untuk mengunjungi kamar ICU.

"Hei, Ni. Apa kabar? Ukh, itu pertanyaan bodoh, aku tahu kau tidak baik-baik saja." Ucap ku pada Niall yang masih terlelap.

"Kau berjanji pada ku kau ingin menjemput ku di bandara saat aku kembali. Kau juga berjanji ingin memainkan lagu yang kau buat untuk ku saat aku pulang. Apa kau lupa?"

"Apa kau tidak lapar? Kau sudah setengah hari tidak memakan apapun. Aku tahu kau lapar. Aku berjanji akan meneraktir mu Nandos, ayolah bangun."

Aku menatap pantulan wajah ku di cermin. Mata bengkak dan kantung mata yang begitu besar menghiasi wajah ku.

"Aku berjanji aku akan menemukan pelaku tabrak lari mu! Aku juga akan meminta pengadilan untuk menghukum oknum itu dengan seberat-beratnya!"

"Ni, sadarlah. Ibu mu, aku, Ibu ku, Greg dan teman-teman satu band mu pasti merindukan mu. Bukankah kau ingin membuat album pertama kalian? Aku ingin menjadi first shopper album pertama yang kalian buat."

Hembusan napas terdengar dari tempat ku. Detak jantung yang terpampang pada alat yang menghubungan dengan tubuh Niall terlihat naik dan turun.

"Luke dan aku.. Sudah selesai. Aku sudah mengetahui semua yang Luke senbunyikan. I'm really done with him."

"Ann!" Panggil seseorang yang baru saja memasuki ruang perawatan Niall.

"Louis? Dimana Harry dan Liam? Apa mereka juga ada di rumah sakit ini?" Tanya ku pada Louis yang masih mengatur napasnya.

Fangirl ✖️l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang