Chapter 16

887 147 11
                                    

"Mengapa kau menekuk wajah mu, Ann?" Tanya Louis yang sedang menyeruput kopinya.

Ya, aku sedang berada di starbucks menemani Niall dan Louis yang sedang menunggu Harry juga Liam.

"Tidak apa-apa." Jawab ku memaksakan senyum.

"Oh ayolah, aku ini tidak bodoh tahu. Come on, tell me." Ucap Louis yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah ku.

"Aku baik-baik saja, sungguh." Balas ku yang tetap tidak mau memberi tahu Louis.

"Hey, buddy. Apa yang sedang kalian berdua bicarakan? Apa kalian membicarakan ku? Apa aku sangat tampan sehingga Ann menjadi begini?" Cerocos Niall yang baru saja datang membawa dua buah chocolate whipped cream kesukaan kami.

"Calm down, pirang. Percaya diri sekali kau." Balas Louis dengan kekehannya.

"Oh, itu sudah pasti. Aku ini seorang bintang tahu." Balas Niall dengan segala kepercayaan dirinya.

"Kau ini manusia, bodoh." Balas ku sambil memutar kedua bola mata ku.

"Hei! Sudah berapa kali aku bilang pada mu untuk tidak memutar bola mata mu!" Peringat Niall yang menunjuk bola mata ku.

"Bola mata ku tidak akan keluar lalu jatuh begitu saja, Ni. Chill out!" Balas ku dengan cengiran ku.

"Aku tidak mengada-ngada tahu!" Balas Niall yang tidak mau kalah.

"Sudahlah kalian berdua. Lihat minuman kalian, sudah bertengger untuk diminum oleh pemiliknya." Lerai Louis sambil menunjuk ke arah minuman ku dan Niall.

"Mengapa Harry dan Liam lama sekali, Lou?" Tanya Niall sambil melihat ke arah pintu masuk starbucks.

"Harry harus menyelesaikan 'kegiatan' nya dengan Whiteney, sedangkan Liam ada test Bahasa Perancis." Balas Louis yang menekankan kata 'kegiatan'.

"Apa maksudnya kegiatan?" Tanya ku heran.

"Ya, kau tahu lah Harry bagaimana. Semalam Harry dan Aku pergi ke suatu club malam. To be honest, sebenarnya aku tidak mau kesana, tapi Harry memaksa." Jawab Louis enteng.

"Lalu apa yang kau lakukan di sana?" Tanya Niall.

"Aku hanya menunggu Harry dan meninum Lemon Tea." Timpal Louis lagi.

"Ku kira kau minum alkohol." Ujar ku yang menyeruput minuman kesukaan ku itu.

"Hei, aku ini masih suci dari hal-hal berbau alkohol tahu!" Elak Louis dengan wajah jengkelnya.

Aku tertawa melihat ekspresi Louis dan langsung melayangkan pukulan pelan di pundaknya.

"Gab, Gab! Apa itu kekasih Luke Hemmings? Mengapa ia terlihat sangat dekat dengan Louis dan Niall?" Bisik seorang gadis yang masih bisa terdengar oleh ku.

"Seriously? Benar-benar tidak tahu diri!" Balas gadis yang satunya lagi.

Melihat perubahan pada ekspresi wajah Louis dan Niall, Akupun angkat bicara.

"Hei, guys. Tidak apa-apa, mereka kan tidak tahu kebenarannya." Ucap ku pada kedua lelaki yang akan naik daun ini.

"Jalang, benar-benar jalang. Apa sih sebenarnya yang Luke lihat dari Anna?" Bisik sang gadis itu lagi yang sekarang melihat tajam ke arah Ku, Niall dan Louis.

"Apa lihat-lihat? Apa kalian tidak punya pekerjaan lain selain mengintai dan berbicara seenaknya pada orang lain?" Tanya Niall yang sudah menahan amarahnya pada kedua gadis itu.

Gadis itupun menghampiri kami lalu bergelayut manja di lengan Louis dan Niall. What a bitch.

"Tidak sadarkah kau, Ni? Ann adalah jalang dari yang terjalang. Dia telah memiliki kekasih, mengapa masih bermesraan dengan kalian berdua?" Ucap si gadis dengan lipstick tebal yang ku tahu namanya 'Gabriella' dari name tag seragamnya itu.

Fangirl ✖️l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang