Chapter 21

709 134 4
                                    

Aku bersiap memakai pakaian ku. Kami, aku dan Niall sepakat untuk berolahraga pagi bersama.

"Cepatlah sedikit, kau berlagak layaknya perempuan!" Tegur Niall yang semakin geram melihat ku mengaca sembari membetulkan rambut ku.

"Aku ini perempuan, tahu! Tunggulah sebentar, bagaimana jika saat berolahraga nanti rambut ku jadi terlihat lepek? Atau usang?" Ucap ku dengan nada panik.

Niall memutar bola matanya, malas. "Kau apakan saja style rambut mu, akan selalu terlihat bagus di mata ku. Eh, maksudnya mata orang-orang diluar sana." Ucap lelaki itu dengan gugup.

Aku melirik Niall dan memberinya cengiran menggoda.

"Hei, jangan menatap ku seperti itu!" Protes Niall yang sekarang menolehkan wajahnya ke lain arah.

"Baiklah, selesai. Ayo, aku tidak ingin kita terlalu cepat berolahraga nanti!" Ajak ku menarik tangan Niall.

"Sedari tadi kau yang berlagak seperti artis ingin menghadiri acara award, dasar." Balas lelaki pirang ini yang sukses membuat ku mengeluarkan tawa yang sedari tadi ku tahan.

"Mom, kami berangkat!" Teriak ku pada Mom yang tidak ku ketahui ada di bagian rumah mana.

"Aunt Alenna pergi tadi pagi. Dia menitipkan selembar kertas pada ku untuk ku berikan pada mu." Kata Niall sambil merogoh kantung jaketnya lalu mengeluarkan sebuah kertas dan memberinya pada ku.

"Apa Mom bilang dia pergi kemana?" Tanya ku.

"Baja saja suratnya, bodoh!" Balas Niall jengkel.

Aku membalasnya dengan memberi cengiran.

Hei, Hun.
Maaf, Mom harus menghadiri acara di Manchester, tidak apa-apa kan? Kau juga harus mengantar Luke ke bandara, right? Sampaikan salam Mom pada Luke dan Niall!

Aku menghembuskan napas kasar. Mom selalu pergi dengan urusan kerjanyadi akhir pekan.

"Jadi?"

"Apa?" Tanya ku.

"Aunt Alenna pergi kemana?" Tanya Niall.

"Menghadiri acara di Manchester, sudah biasa." Jawab ku tenang.

"Yasudah, berlarilah, kau sangat terlihat lebih besar akhir-akhir ini." Ejek Niall yang ku beri tatapan mematikan ku, well ini terdengar sedikit berlebihan.

"Baiklah, baiklah. Ayo kita berolahraga, Nona."

"Ni, apa kau mau mengantar ku ke bandara nanti?" Tanya ku disela-sela aktifitas lari pagi ku.

"Untuk apa kau pergi ke bandara?" Tanya Niall yang juga sedang berjogging si sebelah ku.

"Luke akan melanjutkan tournya, kau tahu." Balas ku malas.

"Ya, ya. Hei, Ann apa kau ingin membeli bubur di ujung jalan sana?" Tanya Niall sambil menujuk tempat yang dia maksud.

"Kita baru saja berlari sejauh setengah kilo! Lemak mu itu tidak akan berkurang, tahu." Ucap ku yang langsung disambut dengan senyuman kecil ala Niall serta puppy eyes dari mata lelaki itu.

"Baiklah, baiklah kau menang! Tapi kau harus meneraktir ku, okay?" Ujar ku.

"Kau memang selalu suka apapun yang berbau gratis ya, Ann." Ejek Niall.

"Tidak usah banyak bicara, ayo lari!" Balas ku.

Aku berhenti berlari lalu memegang lutut ku.

Niall terlihat sangat bersemangat karena ia akan bertemu kekasihnya, makanan.

Fangirl ✖️l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang