Chapter 15

948 138 8
                                    

Seminggu setelah kepergian Luke dan juga teman-temannya dari London, aku lebih sering menghabiskan waktu ku dengan internet.

Ya, Luke dan aku tetap berhubungan erat lewat skype atau face time.

Walau perbedaan waktu di tempat ku dan tempat Luke cukup jauh, Luke selalu bisa meluangkan waktunya.

Dan aku sangat bahagia mengetahui fakta itu.

Seperti biasa, setelah pulang sekolah aku selalu menghabiskan waktu ku berhubungan dengan Luke.

Memang, di tempat Luke matahari telah bersembunyi dan tergantikan dengan cahaya bulan. Tapi, ia tetap setia meluangkan sedikit waktunya untuk ku.

"Kau terlihat lebih gendut, babe." Ucap suara di layar macbook ku.

"Aku memang gendut. Tapi yang penting aku ini cantik." Balas ku percaya diri.

"Siapa bilang kau cantik?" Ucap Luke dengan cengiran usilnya.

"Ibu ku." Ujar ku.

"Oh, Mom yang bilang kau cantik? Itu sudah pasti."

"Gotcha! Kau baru saja bilang kalau aku ini cantik."

"Pasti Mom akan bilang kau ini cantik karena kau anak nya tahu! Kau ini cantik tapi telat berpikir ya." Ucap Luke sambil menggelengkan kepalanya.

Aku tersenyum penuh makna.

"Mengapa kau tersenyum seperti idiot?" Tanya Luke.

"Biar, yang penting aku ini cantik dan aku adalah kekasih mu. Tamat." Balas ku dengan senyuman lebar.

"Kau mencuri kata-kata ku!" Ucapnya dengan wajah cemberut.

Aku tertawa dan hanya menjulurkan lidah ku.

"Bagimana sekolah mu?"

"Great. Aku akhir-akhir ini mendapat banyak tugas dan sering tertidur di kelas."

"Dasar pemalas."

"Hei, kau juga pemalas, tahu!"

"Aku pribadi yang sangat rajin, asal kau tahu."

"Aku berani bertaruh, ayo kita tanyakan pada Aunt Liz. Apa kau dulu adalah siswa teladan?"

"Jangan panggil Ibu ku dengan sebutan itu."

"Memang kenapa?"

"Panggilah ia 'Mom' seperti aku memanggil Ibu mu."

"Tapi aku belum meminta persetujuan Ibu mu untuk memanggilnya Mom."

"Jika Ibu sudah mengetahui ini, ia pasti akan menyetujuinya."

"Baiklah, baiklah. Kau menang, aku akan memanggil Aunt Liz dengan sebutan 'Mom' juga."

"Good, that's my girl. By the way, aku harus istirahat untuk konser besok. Kau juga harus belajar yang giat, ok? Sampai bertem-- maksud ku berjumpa besok."

"Mengapa tidak memakai kata 'sampai bertemu'? Mengapa kau menggantinya?"

"Karena jika aku mengatakan 'sampai bertemu' kita kan tidak bertemu secara langsung. Maksud ku kita memang bertemu, tetapi kita tidak bisa berpelukan, saling berpegangan, mencium pipi dan hal lainnya."

"Tumben kau cerdas, Hemmo."

"Kau juga akan jadi Hemmings, Ann. Bersabarlah."

"Jangan mulai, Luke."

"Kau yang memulai."

"I love you so much, my penguin. Matikanlah callernya."

"I love you too, baby. No you first."

Fangirl ✖️l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang