Chapter 17

808 146 9
                                    

"Pagi, Ni, Lou, Haz dan juga Liam." Sapa ku pada ke empat pria yang sedang berbincang ini.

"Hey, Ann! Pagi, makin hari kau semakin cantik saja." Balas Harry sambil mengedipkan matanya pada ku.

Aku tertawa kecil dan tersenyum. "Terima kasih, Harry. Kalian juga terlihat semakin fresh dan bahagia! Ada apa? Ceritalah padaku."

"Jadi kita--"

"Hei biarlah Niall yang menjawabnya pada Anna, Lou!" Potong Liam saat Louis sedang menjawab pertanyaan ku.

"So, what's up?" Tanya ku lagi dengan mimik wajah penasaran.

"Album kami akan segera di luncurkan dan dijual di toko-toko terdekat! Kami juga akan menjalankan konser! Ya walaupun masih konser dalam negeri, but we're so excited about that!" Jawab Niall yang terlihat amat bahagia.

"OH MY GOD! CONGRATS GUYS, I'LL BE YOUR BIG FANS!" Ucap ku bangga yang sekarang memeluk mereka berempat.

"Tubuh mu bagus juga." Siapa lagi lelaki yang bilang itu kalau bukan Harry, dia juga memberi ku sedikit cengiran.

"Don't you dare, Harry!" Ucap Niall yang sekarang melotot ke arah Harry.

"Calm down, kid. Aku hanya menyampaikan apa yang ingin diriku sampaikan." Kekeh Harry.

"Dan kau tahu, Ann? Nanti malam aku-- um maksud ku, kami akan melakukan interview dengan 5sos! Itu artinya ada Luke disana!" Ucap Niall lagi yang semakin bersemangat.

Mendengar nama Luke, membuat ku menunduk sesaat lalu menatap wajah Niall dengan fake smile.

"Really? Sounds great! Aku pasti dengan senang hati akan menonton kalian di televisi!" Balas ku pura-pura bersemangat. Aku hanya tidak ingin menyakiti hati ke empat lelaki yang akan menghadiri acara nanti malam ini.

"Tidak, Ann. Kau tidak hanya akan menontonnya dari saluran televisi di rumah mu, kau juga harus menghadiri interview itu." Ucap Niall yang sekarang melihat ku dengan senyuman bahagianya.

Aku melihat ke empat lelaki ini satu persatu. Tuhan, apa yang harus aku katakan pada mereka?

"Um-- sepertinya aku akan menontonnya di rumah saja, Ni. Lagi pula belum tentu Mom akan mengijinkan ku." Bohong ku pada mereka.

'Kau adalah pembohong yang bodoh, Ann. Alasan yang tidak masuk akal.' Ucap ku merutuki kebodohan ku dalam hati.

"Huh? Apa kau bercanda? Aunt Alenna pernah mengijinkan mu menginap di base camp kami saat kau berumur 15 tahun, mana mungkin ia tidak akan mengijinkan mu untuk pergi interview?" Ucap Liam yang menyadari kebodohoan berbohong ku.

"Uh, ah itu.. Ak.. Aku sudah berjanji pada Mom untuk menemaninya membuat tenderloin steak malam ini, dan kami juga akan makan malam bersama." Sergah ku yang sekarang terlihat seperti perampok yang sedang di interogasi.

"You can't fool me, bad ass. Kau pikir sudah berapa lama aku menjadi sahabat mu, bodoh." Ucap Niall tepat di depan wajah ku.

"Aku tidak berbohong--"

Ting.. Tong.. Ting.. Tong..

Thanks god, kau sudah menyelamat kan ku berkat bel pelajaran yang akan segera di mulai.

"Maaf pelajaran akan segera di mulai, aku tidak ingin terlambat masuk kelas ku yang selanjutnya. So, see ya boys!" Ucap ku sambil merapihkan bekas makanan ku lalu berjalan cepat meninggalkan ke empat lelaki itu.

"Ada apa dengannya?" Walau aku sudah berjalan menjauh, aku masih bisa mendengar suara Louis bertanya pada Niall dan Niall yang mendesah hebat karena geram.

Fangirl ✖️l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang