11. I'm trying

6.1K 536 128
                                    

MARK POV

Aku sengaja melakukan semua ini. Untuk apa? Tentu saja untuk melancarkan rencana awalku. Mengambil kunci mobil di atas meja, aku bergegas menemui anakku yang tampan, Nathan. Mengingatnya membuatku tersenyum entah kenapa. Kakiku melangkah keluar ruangan. Aom menyapaku sopan. Aku hanya mengangguk pelan. Namun saat aku hampir masuk ke dalam mobil, suara seseorang tiba-tiba saja menahanku. "Mark."

Menoleh ke asal suara, aku mendapati Junior sedikit mempercepat langkahnya menghampiriku. Aku mengernyitkan dahi merasa heran. Mau apa dia disini?

"Kau mau kemana?" Dia bertanya. Aku masih menatapnya bingung.

Memang, beberapa hari ini dia sering menemuiku. Ada urusan bisnis denganku. Tapi, bukankah hari ini tidak ada jadwal pertemuan, ya? Untuk apa dia datang kesini?

"Ke restoran," jawabku singkat.

Dia tersenyum sumringah padaku. "Ah, kebetulan sekali. Aku juga ingin makan siang. Boleh aku ikut?" Aku tidak mengerti dengan sikap Junior belakangan ini. Dia aneh.

Sedikit berpikir, aku pun mengangguk mengiyakan. Sebenarnya, aku hanya ingin sendirian. Aku tidak mau dia ikut denganku. Tapi, karena merasa tidak enak, akhirnya aku mengiyakan saja. Dia berniat membuka pintu mobilku. "Mau apa?" tanyaku.

"Aku semobil denganmu." What? Aku melihat mobilnya terparkir disana. Untuk apa dia ingin bersama denganku?

"Mobilku akan di urus oleh orang kepercayaanku," katanya seakan mengerti apa yang ada dalam pikiranku.

Lagi-lagi, aku hanya mengangguk saja. Kalau dia bukan temanku, aku sangat malas satu mobil dengan orang yang aku tidak mau. Dengan terpaksa, aku mengajaknya makan siang bersama di Kimju Restoran. Kami masuk ke dalam mobil. Dan bergegas menuju restoran.

***

Mobilku sampai di depan Kimju. Aku turun di susul Junior yang ikut turun dari mobilku. Sedikit membenahi kemeja dan dasi yang kupakai, aku masuk ke dalam restoran. Junior mengekor di belakangku.

Mataku menyapu seluruh restoran. Melihat-lihat tempat duduk yang masih kosong. Saat sudah ketemu, kami duduk dan melihat menu apa saja yang kami inginkan. Aku mengangkat sebelah tanganku memanggil pelayan disini. Aku memesan Gang Keow Wan dengan segelas air putih. Sedangkan junior memesan Tom Yum Gung dan teh dingin. Selagi menunggu pesanan kami datang. Aku terus melihat sekeliling restoran. Sepertinya Bambam sedang tidak ada disini. Lalu, Nathan dimana?

"Om ganteng."

Baru beberapa hari tidak bertemu. Aku sangat merindukan suara itu. Sedikit mendongak, aku melihat Nathan yang baru masuk restoran bersama neneknya. Mungkin karena dia yang melihatku ada disini, dia langsung berlari ke arahku. Aku melihat Nyonya Bhuwakul menggelengkan kepalanya melihat tingkah cucunya yang nakal itu. Nathan memelukku dan duduk begitu saja di pangkuanku.

Junior menatap kami heran dan bingung. Aku tidak peduli. Aku merindukan anakku. "Tuan, kami mohon maaf. Bocah ini sangat merepotkan. Maaf telah mengganggu makan siang Anda." Suara Nyonya Bhuwakul lembut. Aku menyapanya dan menunduk sopan padanya. "Ah, tidak apa, Nyonya."

"Yai, Nathan sama Om ganteng aja, ya."

Kulihat Mrs. Bhuwakul tidak bisa berkutik. Dia hanya mengangguk mengiyakan kemauan cucunya itu. Dia pamit kepada kami, dan melangkahkan kakinya pergi ke dalam. Aku mencium kepala Nathan yang masih duduk di pangkuanku.

"Nathan ganteng. Apa kabar, sayang?" tanyaku padanya. Dia menoleh ke belakang, menatapku dengan senyuman manisnya.

"Baik. Om ganteng gimana?" katanya mengeluarkan suara mungil yang khas.

Ma Babies [ MarkBam JackBam ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang