8 •||• Kembar Tak Serupa

485 62 23
                                    

(Multimedia : Gambaran pondok markas di Hutan Illinos)

•||•||•||•

¹Dewi Veusila : Dewi penjaga kedamaian langit dan bumi. Pasangan dari Dewa Athymus.

•||•||•||•

Wilayah kerajaan Athyra memanglah sangat luas. Apalagi ibukotanya. Wilayah pemukiman rakyat dan pejabat memang dipisah, tapi tidak menyebabkan perseteruan sama sekali. Semua hidup damai. Begitulah yang terlihat selama ini.

Ibukota Athyra memiliki dua hutan yang sangat luas. Hutan Illinos dan Rothgur.

Hutan Illinos merupakan hutan yang jaraknya paling dekat dari pusat kota. Hutan ini dan wilayah pemukiman ibukota hanya dipisahkan oleh anak sungai yang bermuara di sebuah danau besar di kota lain. Rakyat biasa berburu di hutan ini. Ya, walaupun tak bsia dipungkiri bahwa hutan Illinos merupakan tempat tinggal beberapa hewan yang agak buas. Tapi ada saja yang mau berburu kesana.

Hutan yang satu lagi adalah Hutan Rothgur. Hutan yang berada tepat di belakang Hutan Illinos, letaknya diperbatasan ibukota yang menghadap langsung kearah Gunung Athyra.

Hutan ini adalah tempat terlarang. Tempat paling berhantu. Tempat terkutuk. Berbahaya. Kenapa? Karena hutan ini merupakan tempat tinggal dari para Troll raksasa, binatang buas, serigala berbadan manusia, dan juga hantu. Segala jenis tanaman yang ada di hutan ini pun beracun. Tak ada satupun yang berani memasuki hutan ini kalau masih ingin merasakan hidup, karena siapapun yang berani memasuki hutan ini, dia takkan pernah kembali. Mati.

Konon, Hutan Rothgur ini merupakan tempat yang dikutuk para dewa. Ribuan tahun yang lalu, sebelum Kerajaan Athyra berdiri, wilayah itu merupakan sebuah desa kecil. Desa itu penuh dengan orang-orang jahat, pembunuh berantai, pelacur, orang gila, pemabuk, dsb. Dewi Veusila¹ murka dan lalu mengutuk tempat itu dengan menimpakan berbagai bencana, sehingga seluruh penghuni desa itu musnah, terkubur di tempat itu. Desa yang sudah porak-poranda itupun tiba-tiba bertransformasi menjadi sebuah hutan luas yang gelap dan mengerikan, roh-roh penghuni desa itu bergentayangan, juga makhluk-makhluk buas menjadi penghuni tetap hutan yang dinamakan Hutan Rothgur itu.

Wilayah yang telah dikutuk para Dewa.

•||•||•||•

"Fhreii!"

"Fhreii! Fhreii!" teriak Rava lagi.

"Astaga! Apa yang akan kau lakukan, bodoh?!" Rava segera berlari menyeimbangi Fhreii yang kini berlari menuju hutan terlarang itu. Apa sih yang dipikirkannya?

Rava heran dengan tingkah sepupu sekaligus sahabatnya ini. Fhreii tiba-tiba berlari menuju hutan terlarang itu, bukannya mengambil glyth hasil buruan mereka. Dan untuk apa ia berlari kearah hutan Rothgur? Apa dia sudah bosan hidup jadi putera mahkota dan ingin bunuh diri saja? Rava mendengus kesal lalu menarik bahu sepupunya itu, sehingga tubuh Fhreii hampir terjatuh kebelakang kalau saja Rava tak segera menahannya.

"Kau sudah gila?! Apa yang akan kau lakukan?" bentak Rava sembari menatap mata Fhreii yang kosong memandang kearah hutan terlarang itu. Fhreii tidak mengacuhkan Rava. Ia kembali berlari menuju hutan itu lagi.

"FHREII!" teriak Rava kala melihat Fhreii yang hampir berada di depan hutan gelap terlarang itu, tapi ia terkesiap kaget saat sebuah panah menancap tepat di betis kiri Fhreii. Membuatnya tumbang seketika.

"Apa-ap-" Rava menoleh kebelakang untuk mencari tahu siapa yang melepaskan anak panah itu kepada Fhreii, dan ia mendapati seorang pria diatas kuda putihnya sedang menggenggam busurnya.

AeritysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang