Chapter 36

1K 126 5
                                    

"CAAAAALLUUUMMM!!!!!"

Seketika aku langsung berlari ketakutan.

Belum sempat aku membuka pintu calum sudah datang.

"Ada apa eliz?"

Tanpa kujawab,aku langsung memeluk calum.Sangat erat.

Kutenggelamkan wajahku di dadanya,dan menangis.

"Hey,katakan ada apa?",,ia mengusap kepalaku.

"U-uuhh...." ,,aku tak menjawab pertanyaannya dan hanya menunjuk ke arah jendela.

Calumpun melepas pelukanku dan berjalan menuju jendela.

Karena aku takut,aku terus memegangi bajunya.

"Uh,jason lagi..",,gumamnya

Kulihat dia menelefon seseorang.

"Halo?"

"....."

"Brengsek,sudah kubilang kan aku butuh waktu.Tidak bisa secepat itu."

"......"

"Aku akan menepati janjiku.Tapi tolong,jangan ganggu dia lagi!"

"....."

"Shut up,jason!"

Ia pun langsung menutup telfon itu dengan wajah gelisah.

"Apakah yang kulihat tadi peluru?",,tanyaku

Calum hanya mengangguk.
"Sudah,jangan khawatir.Mulai sekarang tidak ada yang mengganggumu lagi."

****

Calum's pov

Masih kupeluk tubuh eliz ,kurasa ia sudah tertidur.
Pertama kali kulihat saat ia berteriak,tubuhnya gemetaran.

Bagaimana tidak?
Sebuah peluru menuju tepat kearah wajahnya.

Kurasa jason ingin bermain main denganku.
Untung saja kaca itu anti peluru.

Aku masih bingung,

Apakah aku harus menerima tawaran jason dengan jujur.

Atau aku berbohong saja,lalu menjebaknya.

Tapi tidak bisa semudah itu,jason sangat licik.
Dia adalah buronan besar bagi ASIS,aku tak boleh ceroboh.





Udah bunuh aja...

bunuh,bunuh,bunuh,bunuh

Wkwkw
somvlakk

soriportipo

VOMMENTS

The Last Secret | Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang