Part 4

1.1K 165 2
                                    


"Ya,kau.Thomas Jayden." ,,dosenku menunjuk thomas.

thomas?
dia mau membantuku?

Ia pun berjalan ke arah papan dan mengambil spidol yang dosenku pegang.

Wooahh

dia menjawab sangat cepat.
mungkin kurang dari satu menit.

bagaimana bisa?
padahal ia tak memperhatikan penjelasan Mr.Stephen dari tadi.

Hebat.

Dia pun berbalik dan memberikan spidol itu kepada dosenku lagi.

"Lain kali jangan melamun." ,,bisiknya di telingaku.

Uh,menggelikan.

"Eliz,kau boleh duduk kembali."

Huh,aku bisa bernafas lega
Terima kasih thomas.

Tett...tett..tett...

Yeaah,kuliahku hari ini selesai.

"Liz,kau mau ikut ke café bersamaku?" ,,tanya lauren

Aku pun mengangguk lalu mengikutinya.

Saat aku menuju parkiran mobil bersama lauren aku melihat thomas berdiri di di sebelah mobil sport hitamnya.

"Baik,saya akan segera kesana menyerahkan beberapa bukti yang saya dapat." ,,ucapnya lirih.

Bukti?
Yang saya dapat?

"Eliz,ayo naik." ,,ucap lauren  mengangetkanku lalu membukakan pintu mobilnya.

"Ah,iya."

Setelah 10 menit akhirnya sampai
Sesampainya di dalam café...

"Kau mau kupesankan apa liz?"

"Uhh,terserah kau saja ren."

Lauren pun pergi memesan kopi.

"Dari data yang saya dapat,pembunuh itu bukan orang yang asing di kampus tersebut."

aku mendengar percakapan orang dibelakangku ini.

"Apakah kau sudah mendapatkan tersangka?" ,,ucap lawan bicaranya.

Kuberanikan diri untuk menengok siapa sebenarnya.

Hah??
Dia?

Astoff
Silent readers mulai terdeteksi.

Vote pleaseee :(

Fanfic kedua nih

Love ya :*

The Last Secret | Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang