Part 20

1.1K 132 4
                                    


Tett...tett..tet..

"Eliz,kau tidak ke kantin?"

"Umm,tidak.Kakiku masih sakit,ren."

"Baiklah,nanti kau akan kubelikan minum."

"Terima kasih Lauren cantik",,ia pun hanya tertawa.

Untung aku mempunyai teman baik sepertinya.

"Eliz,kau akan ke pentas seni besok?"

Aku pun menoleh kearahnya.

"Sepertinya iya,aku tidak akan melewatkan acara yang digelar setahun sekali itu."

Ia pun terkekeh,menampakkan lesung pipinya yang manis itu.

"Bagaimana denganmu,george?",,tanyaku

"Pasti aku akan datang."

Ia pun duduk di depanku,berhadapan denganku.

"Umm,Eliz."

"Ya?"

"Aku tau kakimu masih sakit,jadi..."

Kulihat george tampak gugup.
Haah,lucunya.

"Ayolah,george.Jangan gugup seperti itu."

"Baiklah,Umm bolehkah aku menjemputmu besok.Uh maksudku kita berangkat bersama ke pentas seni."

Uh,bagaimana ini?
Aku takut calum marah.

Ah,siapa peduli.
Dia juga mendiamkanku dan bersikap tak peduli padaku

"Boleh."

Senyumnya mengembang.
Ah,lesung pipinya tercetak lagi.

"Terima kasih,akan kujemput dirumahmu jam 7 ya?"

"Ya,terima kasih george."

Ia pun pergi dari hadapanku.

Sedari tadi,aku berbicara pada george

Kusempatkan melirik calum.

Tapi nihil,ia masih terus menatap ponselnya tanpa melirik apalagi melihatku.

Huh
Dia dingin sekali
Aneh.

Coba dipikir lagi
Apa salahku?

Apa dia tidak kasihan padaku yang sakit ini?

Uhh,sial
Aku harus buang air kecil sekarang.

Baiklah,kuputuskan ke toilet sekarang,walau dengan kaki yang pincang.

Aku pun berdiri,berjalan pelan pelan.
Dengan berpegangan pada meja-meja.

"OUUHHHH!! SHIT! aawwww!!"

Sial,kakiku menendang meja lagi.



Jeng jeng....
Huaahahaha

Mau double update?
atau triple?

Silahkan hubungi author dengan cara :

VOTE

COMMENT

PLEASE :))

The Last Secret | Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang