#10

2.5K 97 0
                                    

***

"Inget ya Arya, kalo sampe ada apa-apa sama Alea. Kamu gak akan Bunda kasih uang jajan setahun dan akan Bunda hukum!" maki Rani pada Arya yang sejak tadi masih berusaha menghubungi Alea.

Arya duduk di balkon rumah Alea.

Rumahnya terlihat begitu sepi.

Hanya terdengar suara jangkrik yang bernyanyi menemaninya. Tatapannya menjuru ke segala arah. Pikirannya berlarian tak menentu.

Mencoba menebak-nebak dimana Alea berada sejak kejadian tadi pagi.

Arya; Yan, Alea masuk sekolah gak hari ini?

Arya mengirim sebuah pesan singkat pada temannya, Sean.

Tak lama kemudian, Sean membalas pesan singkatnya.

Sean; Alea gak masuk, lo juga gak masuk. Jangan-jangan lo berdua cabut bareng!

Nafas Arya semakin menderu hebat saat ia melihat isi pesan tersebut.

"Alea, lo dimana sih! Ah!"

Arya menarik-narik rambutnya sendiri dengan kesal. Ia frustasi.

"Gue gak akan maafin diri gue sendiri kalo lo kenapa-napa, Lea."

Tak berapa lama kemudian, terdengar suara nyaring hentakan motor yang berhenti tepat didepan rumah Alea.

Arya bangkit dari duduknya.

Matanya membulat. Emosinya memuncak.

Dengan segera, ia meraih tongkat besi yang ada didekatnya dan menghampiri pengendara motor yang mengenakan jaket kebangsaan SMA Gemilang.

"Adrian?"    


TAKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang