#22

1.8K 69 0
                                    

==

FLASHBACK

"Yaudah kalo mau Papa kayak gitu. Arya ikut sama Bunda."

Nada bicara Arya langsung meninggi saat ia mendapati Papa dan Bundanya saling menyalahkan satu sama lain.

"Apa-apaan sih lo, Ya?"

"Lo diem aja deh, Yan! Gua gak ngomong sama lo."

"Tapi, kan ini bukan sepenuhnya kesalahan Papa. Bunda juga salah. Ngapain coba Bunda ketemu sama temen cowoknya dulu SMA tapi gak bilang Papa."

"Woi! Tapi, gak gitu juga. Dengan Papa bentak-bentak Bunda didepan umum, apa itu pantes?'

"Gue gak rela ya lo sampe nyalahin Papa, Ya."

"Oh, Yaudah sama! Gua juga gak mau Bunda gua lo salahin."

Kedua kakak beradik itu semakin memanas satu sama lainnya. Tidak ada yang menyangka kalau perdebatan kedua orang tuanya akan menimbulkan konflik yang luar biasa seperti ini pada kedua anak laki-lakinya.

"Mulai sekarang, Arya sama Bunda bakal angkat kaki dari sini. Dan, lo Adrian, jangan pernah lo sentuh Bunda gua! Jangan juga lo sentuh lagi Alea."

"Kenapa lo jadi bawa-bawa Alea, sih?"

"Jelas! Lo udah nyakitin dia. Lo pacaran sama dia, tapi lo malah selingkuh dari dia. Salah dia apa?"

"Kita bukan lagi mau ngebahas Alea ya, Ya!"

"Sama aja! Lo jangan sentuh Alea lagi. Atau, lo bakal berurusan sama gua!"

==

Sejak kejadian itu, hubungan satu keluarga ini tidak lagi membaik. Pun, begitu kedua kaka beradik ini.

Hidup diantara satu keluarga yang berpisah, menjadikan mereka bak orang asing yang tidak lagi saling mengenal satu sama lainnya.

Membuat mereka lupa, bahwa mereka pernah ada dirahim yang sama dan aliran darah yang sama.

Kekuatan ego yang begitu tinggi diantara keduanya hanya membuat mereka hidup dalam perasaan benci dan dendam.

Arya Dwiguna, sang pentolan sekolah SMA Angkasa.

Dan, Adrian Dwiguna, sang pentolan sekolah SMA Gemilang.



TAKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang