#18

2.1K 73 1
                                    

***

Jam terus berdetak.

Alea bahkan tidak dapat untuk tidak memikirkan sahabat laki-lakinya itu.

Diantara pelajaran yang tengah berlangsung, pikirannya kosong. Jauh melayang pada Arya yang kini entah dimana.

Alea terus melirik ke arah jam tangan yang ia kenakan dengan gusar. Beberapa kali ia berdecak kesal sendiri.

Kenapa lama banget sih elah pulangnya. Mana nih Pak Jojo nerangin sambil curhat lagi. Emang dikata ini layanan biro curhat apa gerutuu Alea.

"Jadi gitu ceritanya anak-anak.."

Alea hanya dapat pasrah mendengarkan kalimat demi kalimat yang bahkan hanya singgah dalam telinganya sesaat.

Mendadak, suasana hatinya benar-benar tak karuan.

Ia menggigit bibir bawahnya dengan gelisah. Benar-benar gelisah yang tidak dapat dijelaskan.

-

Tepat saat lonceng berbunyi, Alea langsung menghambur keluar kelas.

Ia meraih tas ranselnya dan berlari menuju gerbang sekolah. Dengan sigap, ia pun mencari kontak nomer Arya.

Calling Arya...

Sudah terdengar lebih dari tiga kali nada sambung, namun tak juga ia dapatkan jawaban.

Alea semakin kesal,"Dasar laki. Kalo gak PHP ya gak peka. Dan, Arya punya 22nya. Gedeg gue lama-lama."

Dicobanya sekali lagi menelfon Arya.

Sampai tiga kali nada sambung yang terdengar, baru ia mendapatkan jawaban.

Hallo, GGS Lovers, lo dimana? Gue udah sampe tempat biasa. Dan, lo gak ada. Terus gue disuruh nunggu? Ailah capek gue Ya nunggu lo mulu. Dasar anak setan, udah PHP gak peka pula. Lo dimana? Cepetan!

Hallo?

Suara perempuan disebrang sana berhasil membungkam Alea dengan ribuan umpatan perasaan kesalnya.

Ha-hallo? Ini siapa, ya?


TAKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang