#41

1.8K 57 0
                                    

***

Arya; gue tunggu lo dan bagian lo di tempat biasa. Jangan sampe gak dateng, banci!

-

Sesuai perkiraan, mereka kembali bertemu di medan perang.

Hari ini, cuaca tidak seterang kemarin. Hujan turun membasahi bumi.

Bukan hanya itu, hujan juga turun memasahi hati dua laki-laki ini yang sama-sama jatuh cinta dengan orang yang sama.

Baik Arya, maupun Adrian.

Keduanya sama-sama terlihat gahar. Dengan sebuah parang yang sudah mereka genggam ditangan masing-masing.

"Ya, make sure resleting lo udah ditutup apa belom?" ujar Sean ditengah suasana yang begitu mematikan.

"Gak usah ngelawak lo," jawab Arya, tak lupa ia juga benar-benar memastikan bahwa resletingnya sudah ditutup.

-

Tak perlu menunggu lama, kedua kubu tersebut langsung saling melemparkan tonjokkan antara satu dengan yang lainnya.

Berjibaku dengan pukulan-pukulan mentah.

Tak jarang diantara mereka yang berkelahi sudah banyak terluka dan memar diwajah. Bahkan ada beberapa yang sudah tepar tak berdaya.

Kini, tiba saatnya pertarungan antara dua kakak beradik ini.

Arya dan Adrian sudah berhadapan dengan satu dan yang lainnya. Tersirat rasa dendam yang begitu membara dalam diri keduanya.

"Jangan deketin Lea lagi! itu perjanjiannya. Kenapa lo berani langgar?" teriak Arya penuh kesal dan benci.

"Gue gak bisa. Gue sayang sama Alea."

"Sayang? Cuih! Bullshit. Lo kemana waktu Alea masih sayang sama lo? Lo nyakitin dia, 'kan?'

"Oke gue akuin itu salah gue. Sekarang semua udah berubah. Gue sayang Alea!"

"Semua udah berubah. Alea gak lagi punya perasaan sama lo."

"Oh, ya? Kenapa dia waktu gue cium diem aja? Kalo emang dia gak punya perasaan sama gue."

Arya tertegun.

"Lo gak lebih dari seorang bajingan, Ian."

"Lo udah ngerebut perhatian Bunda. Apa itu gak cukup? Lo mau ngerebut Alea dari gue juga?"

Kini, Adrian tertegun.

Saat kedua anak laki-laki itu sudah bersiap untuk menyerang, tiba-tiba suara teriakkan seorang gadis membuat langkah mereka terhenti.

"ALEA?" ucap Arya dan Adrian secara bersamaan.

Ditengah perkelahian yang tengah berlangsung, kedua laki-laki itu jelas mengkhawatirkan keselamatan Alea yang ada ditengah pertarungan.

"Lea, pergi!"

Baru sekian detik Arya melontarkan kalimat barusan, tanpa ia duga sebuah tusukkan bilah pisau melayang mengenai perut gadis itu.

"LEA!" Arya dan Adrian langsung membopong tubuh gadis itu yang sudah berlumuran darah segar.

Wajahnya yang merah merona langsung memucat.

Dirasakan kehangatan kulitnya kini berganti menjadi dingin.

Perlahan, senyumnya kian lama kian memudar.

Dan, hilang.


TAKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang