#34

1.7K 60 3
                                    

***

Arya dan Alea duduk dibalkon rumah milik Arya. Keduanya nampak sama-sama memancarkan aura kebahagiaan.

Alea masih menyesap es teh miliknya. Dan, Arya masih sibuk memutarkan bola matanya yang berhenti tepat diwajah gadis itu.

Sinar matahari yang mulai sore berwarna kejinggaan mengenai wajah gadis itu. Membuat pesonanya seolah menguasai dirinya.

Arya meraih gitar yang tergeletak tak jauh dari dirinya. Dan, mulai memetik senar-senar gittar itu dengan indahnya.

"...Loving can hurt. Loving can hurt, sometimes. But it's the only thing that i know..."

Lirik bait pertama lagu milik Ed Sheeran dibuka oleh suara Arya.

Alea langsung menoleh ke arahnya, seraya mengeringai manja.

"...We keep this love in a photograph. We made these memories for ourselves. Where our eyes never closing. Our hearts were never broken.."

Bait lirik selanjutnya, Alea melanjutkan.

"...So you can keep me, inside the pocket of your ripped jeans. Holding me close until our eyes meet. You won't ever be alone...," ucap keduanya secara bersamaan.

Keduanya begitu nampak tertawa bahagia ketika berhasil menyelesaikan reff dari lagu tersebut.

Ada binar bahagia yang begitu jelas tergambar dari manik mata gadis berambut digerai itu.

"So, photograph? Huh?" tanya Alea menyeringai nakal pada Arya yang masih nampak terlihat salah tingkah ditatap manja oleh gadis itu.

"Hehe," Arya menggaruk daerah bagian tengkuknya yang dirasa tidak gatal,"Ya hehe, kan lo cantik gitu..jadinya harus diabadikan," jawabnya asal.

Alea terdiam.

Tidak menjawab, ia membisu.

Manik matanya yang sejak tadi menatap Arya, kini beralih pada langit yang mulai menunjukkan keindahannya.

"Lo pernah jatuh cinta, Ya?" tanya Alea tiba-tiba. Kedua matanya masih menerawang jauh, menatap kiasan jingga langit yang mulai berwarna.

Arya merapatkan mulutnya lekat-lekat. Entah ia harus menjawab apa.

"Gimana ya rasanya dicintai? Pasti bahagia banget kalo ada orang yang bisa cinta sama kita sama seperti kita cinta sama dia," lanjut Alea.

"Kok diem aja?" Kini pandangan matanya mengarah tepat di titik retina Arya.

Dalam hitungan sepersekian detik, mata mereka bertemu.

Arya memutuskan pandangannya itu dan mengalihkannya pada tanaman bunga yang ada dihadapannya.

"Cinta itu menyakitkan, Lea. Jangan dekat-dekat dengan cinta. Karena gue takut gak bisa nolong ketika lo jatuh dalam cinta. Gue Cuma bisa nolong lo dari banyaknya preman. Tapi, ketika lo jatuh dalam cinta. Gue..."

Alea masih mendengarkan dengan lamat-lamat barisan kalimat panjang yang Arya lontarkan.

"Gue..bakal dukung lo sama siapapun lo jatuh cinta, Lea."

Sejenak, dada Alea terasa terenyuh.

Sakit. Nyeri. Nyesek.

Bahkan sebanyak apapun usaha Alea untuk menunjukkan perasaannya pada Arya, masih dirasa tak cukup untuk membuat cowok itu tahu akan perasaannya.



TAKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang