Flashback
Alsha speechless. Ia tidak tau harus berkata apa. Mengetahui Fathan yang begitu mengkhawatirkan dirinya membuat Alsha menjadi terlalu senang. Lihat saja, mungkin sekarang bukan lagi pipinya yang bersemu merah, melainkan sekujur tubuhnya. Fathan memang tak terduga.
Didalam sana, ada seseorang yang tengah tertawa geli melihat adegan yang sedang berlangsung antara Alsha dan Fathan.
"Siapa itu?" teriak Alsha begitu mendengar suara tawa dari dalam kamarnya.
Alsha masuk ke dalam untuk memeriksa, nihil, tak ditemukan seorang pun.
"Kenapa, Sha?" tanya Fathan yang juga ikut masuk kedalam.
"Oh enggak ada apa-apa kok."
"Yaudah kalo gitu gue balik dulu ya,"
"Kamu udah mau pulang? Gak mau minum dulu atau apa gitu?"
"Kan lo ternyata gak kenapa-kenapa. Kalo gitu gue pulang dulu ya, turun dari balkon bukan suatu hal yang mudah, Alsha." Ucap Fathan sambil tersenyum manis, membuat Alsha meleleh.
"Tapi abis ini aku bakal dicuekin lagi gak kayak kemarin-kemarin?"
Fathan lagi-lagi tersenyum. Ia mendekat ke Alsha dan mengusap puncak kepalanya. "Gak akan kok, Sha. Maaf ya udah nyuekin lo terus."
Alsha hanya mengangguk-anggukan kepala.
"Ohiya, gue pernah janji kan sama lo kalo gue bakal nganterin lo pulang kalo lo lagi gak ada barengan? Mulai besok gue akan menepati janji gue. Jadi, tiap pulang sekolah lo harus bareng gue."
"Eh? Jadi kamu beneran jadi tukang ojek online?"
"Gue pake mobil, Sha. Mana ada ojek online pake mobil. Gue itu ikutan grab car, puas?"
*****
Alsha berdiri didepan gerbang sekolah menunggu seseorang yang akan merealisasikan janjinya. Orang itu tengah mengambil mobil diparkiran sekolah.
"Alsha?"
Ini bukan suara Fathan, ini suara...
Alsha menoleh ke belakang dan mendapati Regan yang tengah bertengger diatas motor ninja nya. "Lho? Regan? Aku pikir kamu nganter Thaly,"
Regan masih dengan posisi bertengger diatas motornya. "Athaly udah gue anter dengan selamat ke tempat kursusnya."
"Oh gitu. Terus kamu ngapain balik lagi ke sekolah?"
"Ngambil baju futsal yang ketinggalan. Lo sendiri kok belom pulang?"
"Iya, ini lagi nunggu jemputan, hehe."
"Wah udah ada yang jemput ya? Padahal tadinya gue mau menawarkan diri buat nganterin lo pulang, like what I used to do."
Deg.
Sekali lagi jantungnya masih berdegup tak karuan karena Regan, padahal Regan hanya ingin mengantarnya pulang. Teori bahwa 'cewek itu baperan' terbukti sekarang. Alsha sendiri masih dibuat bingung oleh perasaannya. Jantungnya mendadak tidak normal saat bersama Regan, begitu pula yang terjadi saat bersama Fathan. Entah apa artinya semua perasaan ini.
Biiiiip.
Mobil Fathan melintas kemudian berhenti tepat didepan Alsha dan Regan. Melihat Alsha yang sedang blushing dan ada Regan disampingnya membuat emosi Fathan naik ke permukaan. Inikah yang dinamakan cemburu?
YOU ARE READING
The Twins Hypomania
Teen FictionDi tahun terakhir SMA, dua remaja perempuan yang lahir dari satu rahim dengan dua kepribadian berbeda, terlibat dalam lingkaran cinta segi banyak beraturan yang rumit. Empat pria, tiga wanita. Begitu banyak konflik yang terpaksa mereka rasakan. ...