Bab 16 :: Behind The Eight Ball

2.7K 244 47
                                    


Flashback

Keenan tengah menuruni satu per satu anak tangga lantai tiga ketika mendengar Anaya memanggil namanya. Perempuan itu berlari ke arah Keenan dengan tergesa-gesa.

"Rafardhan," ucapnya setelah berhasil mensejajarkan posisi dengan Keenan.

"Kenapa, Nay?"

"Gue butuh bantuan lo. Butuh banget."

Keenan nengernyitkan dahi. "Apaan?"

"Umm sebelumnya, lo tau Fathan kan?" tanya Anaya.

"Iya, tau. Kenapa?"

"Jadi, sebenernya gua dan Fathan itu kakak-adik. Sebagai adik, gue pasti tau banget baik buruknya kakak gue."

"Iya, terus?"

"Fathan itu player, dia suka gonta-ganti cewek. Dia juga suka php-in cewek." bual Anaya.

"To the point, Nay."

"Kita semua tau kalo Alsha lagi deket sama Fathan 'kan? Nah, gue mau ngejauhin mereka sebelum mereka lebih deket lagi. Gue gak mau Alsha juga jadi korbannya kakak gu--- maksud gue Fathan. Gue gak mau nantinya Alsha cuma jadi mainannya Fathan dan akan dibuang gitu aja kalo Fathan udah bosen. Gue gak mau sahabat gue sakit hati nantinya."

"Tapi keliatannya Fathan baik kok." sanggah Keenan.

"Terkadang cover emang menipu, Nan."

"Yaudah, terus apa yang bisa gue bantu?"

"Lo cukup pantau gerak-gerik mereka dan hubungin gue ketika lo liat Alsha lagi sama Fathan."

"Dan gue jadi mata-mata gitu? Kenapa harus gue? Kenapa gak lo lakuin sendiri aja?"

"Ya karena lo satu-satunya orang yang pas buat mata-matain mereka. Mereka gak akan curiga sama lo. Kalo gue sendiri yang turun tangan mah udah pasti gagal total, since Fathan pasti ngenalin gue dan langsung curiga sama gue. Kan gue tau semua rahasinya, jadi dia gak akan ngebiarin gue deketin mereka."

"Lo gak mau Alsha terluka karena player berwajah lugu macam Fathan 'kan?" Anaya kembali bertanya.

"Iya lah. Jadi, tugas gue cuma mantau gerak-gerik mereka?"

"Iya, selebihnya nanti biar gue yang urus. Pokoknya kita harus jauhin mereka dulu."

"Sip, Nay."

"Lo punya kontak gue kan?"

"Iya, punya kok."

"Ohiya, jangan sampe ada orang lain yang tau tentang ini ya. Ini jadi rahasia kita berdua."

Keenan mengangguk-anggukan kepala. "Kalo gitu, gue mau balik ke kelas dulu ya, ada yang ketinggalan."

"Iya, makasih ya."

"Iya."

Keenan berbalik dan menaiki tangga menuju lantai empat. Sementara Anaya menuruni anak tangga menuju lantai bawah.

Sungguh suatu kebetulan, Keenan melihat Alsha dan Fathan sedang berbincang didepan kelasnya. Samar-samar Keenan mendengar sedikit percakapan keduanya.

"Aku tunggu didepan gerbang aja deh." ucap Alsha

"Yaudah. Gue duluan," kemudian Fathan pergi menuju tempat parkir.

Melihat Fathan yang sudah beranjak pergi, Keenan berinisiatif untuk mendekat. "Dor!" Keenan sengaja berdiri dibelakang Alsha.

Alsha menoleh kebelakang dan mengerucutkan bibirnya. "Berisik, Keenan. Kuping aku sakit denger suara kamu, dar-dor-dar-dor."

The Twins HypomaniaWhere stories live. Discover now