Mulmed : Kenzo Skarsgard
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gadis kecil itu menghampiri seorang bocah lelaki yang tengah menangis tersedu-sedu tepat dibawah sebuah pohon Akasia besar yang berada disebuah taman tak jauh dari rumah gadis kecil itu.
"Kamu kenapa nangis? Kata mamah, kita ga boleh nangis soalnya kalo nangis nanti cantiknya ilang.." tutur gadis kecil itu dengan polosnya.
"Hiks.. Hiks.." bocah lelaki itu masih terus menangis. Ya lagian mana ada laki-laki cantik, ya kan?
"Udah dong nangisnya.." bujuk si gadis kecil itu lagi.
Tiba-tiba bocah lelaki itu mendongakkan kepalanya dan menatap gadis kecil dihadapannya. Bocah lelaki itu menatap dalam-dalam mata hazel milik gadis kecil itu.
"Orang tua aku meninggal, terus aku selalu diejek karena gendut hiks hiks.. aku ga punya siapa-siapa lagi hiks.." kata si bocah lelaki.
"Kamu jangan sedih. Kamu masih punya aku kok. Dan aku ga akan ngatain kamu gendut" gadis kecil itu tersenyum tulus.
Tangan gadis kecil itu menjulur dan mengusap air mata bocah lelaki itu dan membuatnya berhenti menangis.
"Kata mama, jagoan ga boleh cengeng" ucap si gadis kecil itu lagi.
Si bocah lelaki hanya manggut-manggut dan kini tangisnya telah berhenti. Tiba-tiba seorang perempuan tua menghampiri mereka dan membisikkan sesuatu ditelinga si bocah lelaki. Kemudian bocah lelaki itu bangkit dan pergi meninggalkan si gadis kecil setelah mengucapkan terimakasih karena telah berusaha menghiburnya.
Kenzo terbangun dari tidurnya. Sudah satu minggu belakangan ia selalu mendapat mimpi yang sama. Mimpi bertemu dengan gadis itu, gadis yang pernah berusaha untuk menghiburnya kala dirinya sedang benar-benar terpuruk setelah kematian kedua orang tuanya. Sampai saat ini diusianya yang menginjak 17 tahun, Kenzo masih tidak bisa melupakan gadis kecil itu. Ia bahkan tak bisa melupakan mata hazel milik gadis kecil itu. Mungkinkah ia bisa bertemu dengan gadis itu lagi? Sebuah pertanyaan yang selalu Kenzo gumamkan tiap kali memorinya berputar di kejadian itu.
"Kenzo, ayo bangun! Siap-siap berangkat sekolah. Hari ini kamu resmi sekolah di SMA Wijaya." Seru seseorang dari balik pintu kamar Kenzo. Kenzo segera membukakan pintu.
"Iya nek, Kenzo udah bangun kok dan ini juga baru mau mandi."
"Tumben cucu nenek bisa bangun pagi," Marnie, nenek Kenzo terkekeh.
"Kalo gitu nenek tunggu dibawah ya, jangan kelamaan. Ohya satu lagi, kamu berangkatnya mau pake motor apa mobil? Biar nanti disiapkan." sambung Nenek Marnie.
"Mobil aja deh, nek."
Kemudian nenek Marnie keluar dari kamar Kenzo.
------------------------------------
Mobil bermerk Lamborghini Huracan berwarna hitam itu tengah parkir dilapangan parkir SMA Wijaya. Seketika pandangan seluruh siswa siswi dari koridor lantai satu sampai lantai empat tertuju pada mobil mewah yang tengah parkir itu. Tak sedikit yang bertanya mobil siapakah itu. Pasalnya mereka tak pernah melihat mobil itu sebelumnya.
Kemudian seorang siswa berseragam SMA Wijaya keluar dari dalam mobil mewah itu membuat para kaum hawa berdecak kagum dan meneteskan air liur. Siswa itu begitu memukau, tubuhnya tinggi tegap –sungguh postur tubuh ideal-, kulitnya bersih, wajahnya sungguh tampan, hidungnya mancung, alisnya tebal. Dan siswa itu bername-tag kan Kenzo Skarsgard.
"Ih itu siapa?"
"Anjir ganteng banget!"
"Wah tajir juga!"
"OMG Gantengnya..."
"Lo liat body nya dooong. AAHHH PASTI DALEMNYA SIXPACK ABIS"
"Anak baru dikelas berapa ya kira-kira?"
"Semoga aja dikelas gue. Amin."
Para siswi-siswi itu berdecak kagum memuja ketampanan Kenzo.
*****
"Sha, lo udah denger gosip tentang anak baru di kelas IIS 1 belom?" Anaya merapatkan bangkunya ke bangku Alsha yang sedang mencatat rumus Hukum Gauss.
"Belum, emang kenapa sih? Kok kayaknya semua orang pada ngomongin dia?" Alsha bertanya dengan polosnya. Selain ansos, Alsha juga super kudet.
"Yang gue denger sih doi ganteng maksimal, Sha"
"Oooh."
"IIH ALSHA MAH MASA OH DOANG SIH?!"
"ANAYA GUNAWAN TOLONG JANGAN BERISIK SAAT PELAJARAN SAYA SEDANG BERLANGSUNG!" teriak Pak Rasyid selaku guru Fisika kelas XII MIA.
Sontak Anaya langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya seraya memberikan tampang se-innocent mungkin pada Pak Rasyid. Sementara Alsha dan murid lainnya malah cekikikan.
*****
Toktoktok. Seseorang mengetuk pintu kelas XII IIS 1
"Silahkan masuk."
"Pagi bu. Saya murid baru disini"
"Oh kamu yang pindahan dari Jepang ya? Ayo kemari dan perkenalkan diri kamu didepan teman-teman kamu. Sepertinya mereka sudah tidak sabar" kata Bu Epril sambil melirik ke sekeliling kelas dan mendapati tatapan penasaran dari sebagian besar muridnya, didominasi oleh tatapan siswi perempuan tentunya.
"Ehh iya. Kenalin gue Kenzo Skarsgard. Pindahan dari Jepang. Salam kenal." Kenzo menyunggingkan senyum manisnya yang membuat para siswi meleleh seketika dan tak henti-hentinya menganga.
"Silahkan kamu duduk dibangku yang kosong. Hanya ada satu kursi kosong disana."
Kemudian Kenzo berjalan menuju sebuah kursi kosong tepat disebelah Fathan. Memang dikelas 12 ini Fathan selalu duduk sendiri, entah apa alasannya. Padahal Fathan memiliki banyak teman dan juga siswa yang ingin sekali duduk dengannya tetapi dia malah memilih duduk sendirian.
"Ternyata lo makin ganteng aja ya" Kenzo meletakkan tasnya dilaci meja dan memulai pembicaraan dengan chairmatenya alias Fathan.
"Sialan. Jijik gue sama lo." kata Fathan sambil meninju pelan bahu Kenzo.
"Kan gue cuma muji lo, sob. " Kenzo terkekeh geli kemudian lanjut berbicara "dan gue masih ga nyangka lo beneran ngosongin bangku ini cuma buat nunggu gue pindah kesini."
"Janji harus ditepatin kan?"
Kenzo mengangguk dan berkata "Lo emang the best, Than"
Mereka begitu akrab ya?
*****
YOU ARE READING
The Twins Hypomania
Roman pour AdolescentsDi tahun terakhir SMA, dua remaja perempuan yang lahir dari satu rahim dengan dua kepribadian berbeda, terlibat dalam lingkaran cinta segi banyak beraturan yang rumit. Empat pria, tiga wanita. Begitu banyak konflik yang terpaksa mereka rasakan. ...