PRILLY POV
Kriing kriing
Suara bel rumahku berbunyi. Aku berlari menuju balkon rumah melihat siapa yang datang. Ternyata dugaanku tidak salah, bunda memasak gulai hari ini karena ada tamu. Ada seorang perempuan cantik dan seorang laki - laki yang sepertinya aku kenal, tunggu.. hah itu kan kak randy. Kak randy pulang.. woww seneng banget. Aku segera turun, aku tak sabar ingin memeluk kakak kesayanganku.
" Kakak.. " aku berhamburan ke dalam pelukan kakakku, tidak perduli bunda, ayah dan wanita disamping kakakku yang terus saja melihatku.
" Hai barbie " seneng deh kakakku masih memanggil aku dengan sebutan itu, sebelumnya aku tak suka dipanggil barbie, namun kakak menjelaskan bahwa itu adalah panggilan sayang kepadaku.. berarti kakakku ini masih sayang padaku.
" Bie kangen sama kakak... bie kangeen banget. Kakak kenapa lama sih di Ausie, emang kakak nggak kangen sama bie " aku kembali mengeratkan pelukanku.
" Kata siapa kakak nggak kangen, justru kakak kangen banget sama barbie kakak yang satu ini. Apalagi kakak khawatir, karena kata bunda biee hari - hari ini sering sedih dan nangis. Kakak tau bie pasti shock ditinggal pergi sahabat bie yang bernama itte, tapi bie harus tegar dong. Bie bikin kakak khawatir aja tau nggak. " cerocos kakakku membuatku tertawa geli ternyata kakakku khawatir sama aku.
" Jadi kakak kembali kesini karena cuman khawatir sama bie.. terus kalau bunda seandainya nggak memberi kabar kayak gitu kakak nggak akan kesini " aku berpura - pura ngambek.
" Ya nggak gitu, kakak cari waktu biee. Kebetulan kakak cuti kerjanya, terus sekarang bie nggak seneng gitu kalau kakak kembali " haduh kenapa jadi kakakku yang ngambek sih bukannya aku.
" Ahh enggak kakak... bie seneng kok kakak kembali " aku menangis walaupun itu cuman bohongan supaya kakakku nggak ikut ngambek juga.
" Yah kok malah nangis sih bie.. iya - iya maaf, kakak yang salah bie jangan nangis dong. Nih kakak bawa oleh - oleh buat bie " kakak menyodorkan sesuatu padaku. Kulihat isinya ternyata boneka kesayanganku doraemon.
" Wah hihhi lucu kak... makasih ya. Hmm sampai lupa, itu yang disamping kakak siapa " aku melihat wanita disamping kakak.
***
" Kak alya sini deh.. aku mau ngomong sama kakak " prilly mengajak alya ke taman belakang rumah prilly. Setelah perkenalan tadi prilly jadi sedikit dekat dengan alya.
" Iya mau bicara apa prill " alya mengikuti prilly.
" Kakak cantik deh.. kakak pacarnya kak randy kan? Setau aku kakakku nggak pernah ngajak wanita kerumah selain kakak " prilly menggoda alya dan membenarkan posisi duduknya
" Hmm masa sih? i.. iyaa aku pacarnya randy " alya mengatakan dengan pipi bersemu karena malu.
" Iya kak.. tuh kan bisa kutebak kalau kakak pacarnya, aduh beruntung deh gue punya kakak ipar cantiknya samaan kaya gue " ucap prilly narsis " kak.. karena kakak pacarnya kak randy kakak harus panggil illy dengan sebutan barbie juga dong. Nanti aku panggil kakak dengan sebutan kakak cantik sesuai dengan orangnya " prilly mengedipkan sebelah matanya membuat alya tersenyum.
" Iya bie " alya mencubit pipi prilly karena gemas.
***
" Alya... barbie. Kalian ada dimana? Nih disuruh bunda makan bersama " randy memanggil pacarnya dan juga adiknya
" Iya kak kita ditaman belakang. Kakak nggak usah kesini, sebentar lagi bie sama kakak cantik nyusul " teriak prilly agar kakaknya dapat mendengarnya
" Ayo kak cantik, kita makan dulu " prilly mengajak alya
Semua keluarga telah berkumpul di meja makan. Terdengar suara bel, prilly segera bangkit dan ingin membukakan pintu.
" Sebentar ya, illy mau bukain pintu " prilly meninggalkan semuanya.
Tak berapa lama prilly kembali dengan ali
" Pagi tante, om dan kak.. ini kak randy. Ya ampun kak kapan kembali, kok ali nggak tau? " ali mendekati kak randy dan memeluknya sebentar.
" Barusan kok li.. wah kebetulan banget ayo sini sekalian kita makan bareng " sebelum ali menjawab prilly menyahut " Udah, lo nggak usah pake sungkan biasanya gue juga sering makan dirumah lo " prilly berkata seakan tau raut wajah tak enak ali.
" Hahaha iya.. nggak papa kan om tante? " ali meminta izin kepada bunda ully dan ayah rizal
" Ya nggakpapa lah li.. kenapa sih kok masih minta izin ke kita. Anggap saja ini rumah kamu sendiri " jawab bunda ully dan ayah rizal pun juga mengangguk setuju mengiyakan perkataan istrinya.
Setelah mereka makan bersama, ali meminta izin ke bunda prilly karena ali ingin mengajak prilly pergi ke mall. Sekarang bunda sedang berada diruang tamu membaca majalah. Sedangkan ayah rizal telah pergi ke kantor.
" Hah apaan li. Lo mau ngajak gue ke mall, kok tumben. " prilly sepertinya kaget karena ali jarang sekali mengajak prilly ke mall.
" Ya gak papa lah prill, gue mau cari baju buat acara peresmian perusahaan temen gue besok " jawab ali santai
" Iya li gak papa. Ajak aja si prilly, dari pada dia bosen nanti dirumah ya karena kan kakaknya juga mau pergi sama pacarnya " bunda ully mengizinkan ali.
Memang bunda sudah tau bahwa alya adalah pacarnya randy karena mulut prilly yang keceplosan mengatakan ke bundanya saat makan tadi
Flashback on
" Selamat makan " kata prilly setelah mengambilkan makanan untuk semuanya dan untuk dirinya.
" Yang dilihat ituu makanannya jangan yang dilihatin itu cuman kak cantik ini terus.. nanti makanannya malah nyasar ke hidung loh bukan kemulut " prilly menyindir kakaknya karena sedari tadi prilly melihat kakaknya memperhatikan alya.
" Serah kakak dong bie.. mata juga mata kakak " jawab randy
" Katanya tadi cuman berteman " tambah bunda heran kepada sikap anaknya
" Siapa bilang mereka berteman bunda... mereka itu lebih dari sekedar berteman. Mereka pacaran bunda, wah kak randy udah ngebohongin kita.. mungkin sebentar lagi kak randy bakalan lamar nih kakak cantik. Haduhh, upps yah keceplosan kak. Nih mulut ya nggak bisa dijaga " prilly berucap dengan gaya seperti orang yang keceplosan padahal itu memang disengaja. Sedangkan bunda, ayah dan ali tersedak karena kaget
" Apa? Jadi benar kata adikmu randy " tanya ayah kepada randy. Prilly pun tersenyum puas karena telah mengerjai kakaknya.
" Iya ayah " jawab kak randy sedikit gelagapan, karena takut ayahnya tidak merestui.
" Oke baiklah.. ayah merestui hubungan kalian. Kapan kamu ke orang tuanya alya, jangan kelamaan. Rumah kamu dimana alya " alya dan randy melotot karena tidak menyangka dengan respon ayahnya.
" Hmm rumah orang tua saya ada dibandung om " kata alya sopan
" Oke alya dan randy kamu siap - siap. Lusa kita kerumah alya untuk meminta persetujuan kepada orang tua alya. Cukup jelas penjelasan ayah, jadi tidak ada yang membantah atau pun bertanya " jawab ayah setelah itu melanjutkan makannya.
" Hahaahaha siap - siap loh kak... ciee sebentar lagi aku punya kakak ipar. Mana cantik lagi, haduh gak sabaran nunggu pernikahannya aja " perkataan prilly membuat orang seisi rumah tertawa kecuali alya dan randy. Mereka hanya menunduk malu.
Flashback off
" Oke tunggu ya li aku ganti baju dulu " prilly menaiki tangga menuju ke kamarnya.
" Iya aku tunggu dimobil ya " ali sedikit berteriak " Tante ali pamit ya, assalamu alaikum " ali mencium telapak tangan bunda ully.
" Wa alaikum salam "
***
Dududududu Lalalalala
Maaf kalau lama nggak dilanjut ya. Sebagai gantinya aku langsung lanjut 3 Chapter ya..
Salam sayang :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Kecil untuk Sahabatku
FanfictionSemuanya kutulis untukmu. agar kamu juga tau kegiatanku di dunia ini. semoga dengan cara seperti ini kamu dapat merasakannya juga. Sahabatmu -PRILLY LATUCONSINA-