Chapter 9

208 8 0
                                    

Ali bergegas menuju alamat yang telah diberitahu prilly kemarin setelah makan siang bareng.

Prilly memang disibukkan dengan persiapan pernikahan kak randy dan kak alya,.
" Hey sayang, masih belum selesai dekorasinya " ali bertanya sembari membelai lembut rambut prilly.
" Iya sayang masih banyak nih, huft capek tau nggak " Prilly menjatuhkan kepalanya didada bidang milik ali dan mendongak manja ke ali.
" Sayang, jangan gitu deh wajahnya. Kamu jangan bikin aku jadi buru buru nikahin kamu karena gak tahan liat tingkah kamu yang kayak gini "
" Aaaaa, gak mau buru buru ah, tunggu kak randy usia pernikahannya 1 bulan dulu baru kita nyusul. Nggak biasanya deh kamu kayak gini, dulu aja nggak pernah malahan " prilly memanyunkan bibirnya.
" Udah ah jangan dimanyunin tuh bibir, kamu tau nggak sayang " ali menggenggam tangan prilly
" Nggak tau sayang, emang ada apa ? " prilly membawa ali untuk duduk
" Aku mau bilang kalau " ali menjeda perkataannya
" Kalau apa sih " tanya prilly yang tak sabar
" Kalau kamu itu jelek " ali mencubit kedua pipi prilly
" Apa? Aku jelek? Ahhh aliiiiii, nyebelin nyebelin nyebelin. Au ah males aku " prilly berdiri dari tempat duduk sembari menghentakkan kakinya dan berbalik membelakangi ali
" Hey sayang, hihi nggak nggak iya aku tarik perkataan aku tadi, kamu itu cantik kok, dan KAMU ITU SELALU CANTIK DIMATA AKU DIMANAPUN DAN SAMPAI KAPANPUN " ali berteriak sembari menekan beberapa katanya.

Seketika prilly terpaku dan langsung berbalik ke ali, prilly berhamburan kedalam dekapan ali.
" Sayang, aku mau kamu janji demi aku " tanya prilly masih dalam posisi yang sama

" Aku janji apapun itu "

" Aku cuma ingin kamu janji bahwa selamanya kamu nggak bakalan ninggalin aku, apapun keadaannya, seberapa besar cobaan yang allah berikan kepada kita kamu akan tetap bersama aku. Kita jalani semua ini bersama " kini prilly berdiri dihadapan ali dan menunjukkan jari kelingkingnya.

" Aku Aliando Syarief berjanji bahwa aku tidak akan meninggalkan Prilly Latuconsina untuk selama - lamanya bahkan sampai nafas ini tidak dapat berhembus lagi atau pun bahkan ketika kita sudah berada dialam yang berbeda aku akan tetap setia, ini lah janjiku untuk sahabat yang sebentar menjadi calon istriku kuucapkan dengan hati yang tulus, aku akan hadapi semua cobaan dengannya, sebesar apapun cobaan tersebut akan aku hadapi " janji ali lalu mengaitkan jari kelingkingnya di jari kelingking milik prilly

" Dan aku Prilly Latuconsina berjanji juga atas apa yang disampaikan oleh calon suamiku Aliando Syarief, semoga hubungan ini akan terjalin selama - lamanya, Amiin " prilly mencium jari kelingking ali dan tersenyum kearah ali. Ali juga mencium kelingking prilly dan juga mencium kening prilly.

" Akan aku lakukan apapun itu demi kamu sayang " ali berbisik ketelinga prilly

" Makasih " prilly sedikit berjinjit dan mencium pipi ali.

" Ya ampun sayang aku lupa, aku harus bantu mendekorasi lagi. Gara gara kamu nih jadi lupa akunya " prilly memukul jidatnya

" Yaudah sayang, sebagai gantinya aku bantuin deh "

" Yaudah Ayok "

***

Kurang 1 hari lagi pernikahan Alya dan juga Randy dilaksanakan. Semuanya telah dipersiapkan dengan sebaik mungkin, mulai dari undangan, dekorasi gedung, fitting baju, dan juga cathering makanan yang mereka pesan.
" Kak, Kak randy udah jam 9 nih bangun kak. Kakak ngapain aja sih tadi malam, kok sampai sekarang nggak bangun bangun " Prilly menggedor pintu kamar Randy

PRILLY POV

" Kak, Kak randy udah jam 9 nih, bangun kak. Kakak ngapain aja sih tadi malam, kok sampai sekarang nggak bangun bangun " aku menggedor gedor pintu kamar kakakku, tidak biasanya kakakku belum bangun.
Tidak ada jawaban, aku mengetuk pintunya kembali
" Kak, bie masuk ya " lagi lagi tidak ada jawaban. Akhirnya, aku pun masuk karena tidak dikunci.
" Ya ampun kakak, berantakan sekali ini kamar. Kakak harus jaga kebersihan dong udah mau nikah juga " benar benar berantakan sekali, seperti kapal pecah.
" Bie kakak boleh pinjam hp bie, buat nelpon alya " ah aku tau ini kenapa? Pasti kakakku ini frustasi karena pingitan sebelum menikah.
" Eitss, gak boleh kak. Kakak kenapa kayak gini sih? Segitunya banget. Besok juga udah ketemu, malahan besok udah satu kamar " Jadi cemburu aku, kakakku begitu perhatian banget.
" Kak, kakak sadar nggak sih. Ada aku disini kak? Aku juga ingin sehari sama kakak, sebelum kakak akan selamanya jadi milik kak alya " aku mengambil nafas dan melanjutkan kata kataku
" Emangnya bie udah nggak berharga ya, sampai - sampai bie dicuekin " yah, mulai marah nih aku. Gimana lagi namanya juga cemburu.

***

RANDY POV

Bie pergi ninggalin gue, benar kata bie aku nggak perhatiin dia. Pasti dia marah, yap aku sadar aku memang salah.
" Bie tunggu, jangan marah dek " aku memegang bahunya
" Kakak udah nggak sayang aku lagi "
" Bukannya kakak nggak sayang sama kamu, kakak sayang banget sama kamu. Emang kakak salah, tapi kamu jangan bilang gitu dong. Kamu itu berharga banget buat kakak bie " aku mencoba membujuknya " Oke sini kakak peluk, kita berdua seharian ya "
" Beneran kak? "
" Iya bener "
Yes, bie udah nggak marah sama aku.
" Bie maafin kakak? "
" Iya bie maafin kakak " bie memelukku, sungguh pelukan adikku ini menenangkanku.

***

" Ayo kak, kita kesalon. Biar kakakku ini nggak kucel lagi. Biar besok jadi tambah ganteng "
Prilly dan randy menuju kesalon langganan mereka. Randy berjanji pada prilly, seharian dia akan menuruti semua permintaan prilly.

Randy dipermak layaknya baju, randy hanya pasrah karena dia ingin membahagiakan adiknya.
Prilly menunggu diruang tunggu sembari membaca majalah yang tersedia. Tak lama kemudian, randy keluar.
" Wah udah ganteng lagi kakakku, yaudah ayok pulang " Prilly membayar memakai kartu kredit milik randy dan pergi dari salon tersebut
" Loh kok pulang bie " tanya randy
" Iya aku cuma pingin menghabiskan aku dirumah berdua sama kakak " prilly menarik tangan randy menuju parkiran
" Iya okedeh ayo kita pulang " randy bersemangat, tandanya nanti dirumah prilly bakalan memasak makanan spesial untuk dirinya.

***

Next lagi... Maaf kalau lama nextnya
Salam sayang :*

Surat Kecil untuk SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang