Chapter 12

675 7 1
                                    

Prilly mengerjapkan matanya, menyesuaikan dengan cahaya lampu yang menyala.

Setelah dirasa sudah sepenuhnya nyawanya terkumpul, prilly melihat di sekeliling kantornya. Ia mulai teringat bahwa ia tertidur saat selesai makan siang

Prilly melihat jam ditangannya, jam menunjukkan pukul 7 malam. Ia beranjak dari sofa, prilly melihat ali yang ketiduran dimeja kerjanya dengan tangan yang memegang berkas berkasnya. Prilly melihat sebagian tugasnya telah selesai.

" Pasti kamu yang bantu aku. Makasih ya sayang, kamu selalu membuat aku merasa bahagia " prilly bergumam seraya membereskan berkas berkas disebelah ali

" Aduh kasian, pasti capek " prilly mengelus kepala ali setelah selesai membereskan semua berkasnya

" Ali, ini udah malam sayang. Ayo bangun, kita pulang " ali yang merasa terganggu sedikit demi sedikit mulai membuka matanya.

" Eeehhhhmmm, sayang emangnya kita dimana " ali belum sepenuhnya sadar

" Kita dikantor aku, kamu pasti lelah. Makasih ya udah bantu aku, ngapain sih repot repot bantu aku segala. Kan kerjaan dikantor kamu belum tentu selesai " prilly merapikan rambut ali yang berantakan.

" Nggak perlu terimakasih sayang " ali berdiri dari tempat duduknya lalu merenggangkan ototnya.

" Yaudah yuk kita pulang, udah banyak yang pulang sepertinya " prilly menggandeng ali keluar ruangan.

Ketika menuju kepintu keluar, prilly mendengar seperti orang yang mendesah disuatu tempat kerja. Prilly melihat seorang karyawan yang sedang bercumbu dikantornya, tidak sopan sekali bercinta di kantornya.

" Ehem, apa kalian tidak punya pekerjaan lain selain bercinta dikantor saya. Apa kalian sudah bosan bekerja dikantor saya sehingga kalian menyalah gunakan kantor saya " prilly berusaha meredam amarahnya

" Apa kalian tidak punya sopan santun, tidak mengerti ini waktunya apa. Jika ingin bercinta, saya memohon dengan sangat jangan disini. Ini kantor bukan tempat orang mesum seperti kalian " ali menambah kan dengan menunjuk orang tersebut

Seketika kedua orang tersebut menunduk sembari membetulkan penampilannya yang berantakan.
" Ma maafkan kami bu. Mohon jangan pecat kami " seorang perempuan tersebut berbicara dengan tergagap.
" Kami minta maaf bu " tambah seorang laki laki sebelahnya.
" Kalau kalian masih ingin bekerja dikantor saya. Saya harap kalian bisa jaga etika kalian, jika lain kali saya mengetahuinya kembali atau karyawan lain ada yang melapor kepada saya. Maka saya tidak akan segan segan untuk memecat kalian " prilly berbicara tegas.
" Dan juga saya ingin bertanya, apa ketika saya tidak masuk ke kantor ini. Kalian juga melakukan yang seperti ini dikantor saya " prilly menekan kata katanya
" Ti tidak bu. Maafkan kami, kami janji tidak akan melakukannya lagi "
" Apa janji kalian bisa saya pegang "
" Kami janji bu, beri kami kesempatan "
" Saya terima janji kalian. Ingat, saya tidak segan segan untuk memecat kalian jika kalian melanggar " prilly berseringai garang, sehingga membuat mereka takut.
" Sekarang kalian pergi " kedua orang tersebut membereskan meja yang mereka tempati dan bergegas pulang

***

Prilly Pov

Kurang ajar, dasar karyawan tidak tau diuntung. Dimana sebenarnya otaknya, tidak tau malu.

" Udahlah jangan marah lagi ya " ali berusaha menetralkan kembali emosiku yang naik turun gara gara kejadian tadi.

" Mana prilly ku yang manja? Mana? Aku nggak mau ya kalau prillyku berubah " apa kata ali, berubah ? Aku kayak gini itu menunjukkan ketegasanku terhadap karyawan ya. Kalau tidak pasti mereka akan semena mena.

" Ali.. Apaan sih kamu? Aku seperti ini itu juga demi mereka. Aku nggak mau mereka menyalah gunakan tempat kerjanya hanya untuk hal yang menjijikkan " aku mulai bisa mengatur emosiku

" Enakan juga kalau ngelakuin nya itu di ranjang. Dari pada dikursi kan nggak empuk " kata kata ku yang terakhir sedikit menggoda. Membuat ali langsung membelalakan mata, hingga matanya seperti ingin keluar dari tempatnya.

" Udah bisa ya ngomongin gituan. Pengen ngerasain hah? "

Kok jadi bahas yang gituan. Pikirku

" Hahah becanda kok " aku berusaha menutupi.
" Udah kebelet dinikahin aku ya " aku tau ali ingin menggodaku
" Udahh jangan dibahas lagi, kita ganti topik aja "
" Udah mau lihat juniornya ali " ali semakin menjadi jadi menggodaku.

Aku harus melakukan sesuatu, kalau tidak ali akan semakin menggodaku yang akhirnya membuat aku malu sendiri. Batinku berteriak mencari solusi.

***

Prilly mencium bibir ali, agar ali bisa melupakan topik pembicaraannya.

" Udah ya jangan dibahas lagi. Tunggu waktunya sayang, semua itu pasti indah pada waktunya " prilly melepas ciumannya.
" Iya aku tau kok sayang, aku pasti sabar nunggu kamu siap. Aku juga yakin semua itu pasti indah pada waktunya " ali mengelus kedua mata prilly kemudian mengecupnya singkat
" Udah ayok dinyalain mobilnya, kasian mobilnya dari tadi dianggurin " ternyata sedari tadi mereka berada didalam mobil.
" Iya, ayok kita pulang " ali menyalakan mobilnya dan mulai pergi menuju rumah prilly.

***

Di perjalanan pulang tidak ada topik yang dibicarakan, mereka hanya diam. Sibuk dengan pikiran masing masing. Ali melirik sekilas pada prilly yang tersenyum sendiri.

" Kenapa? Kok senyum senyum sendiri sih " ali bertanya karena penasaran
" Emang nggak boleh ya kalau orang tersenyum "
" Ya boleh lah sayang, tapi ya nggak senyum senyum sendiri juga. Nanti disangkanya gila "
" Jadi kamu pikir aku gila gitu " prilly menggerutu
" Nggak sayang, apa sih yang kamu pikirin sampek bikin kamu senyum kayak gitu "
" Ada deh "
" Cerita dong sayang "
" Aku tersenyum itu karena bayangin kamu aja "
" Kalau cuman bayangin kok sampek senyum senyum kayak gitu ya, apa jangan jangan kamu bayangin kita sedang bercinta. Hayoo ngaku " ali mecolek pipi prilly seraya tetap fokus pada jalanan
" Isshh apaan cobak, makanya orang cerita itu dengerin dulu. Jangan asal angkat bicara aja, kamu ini kebiasaan banget sih, suka nyaut aja kayak kabel listrik " cerocos prilly tidak terima dituduh yang tidak tidak
" Hahah iya maaf maaf, oke lanjutin deh ceritanya "
" Aku itu bayangin kamu karena nggak nyangka aja, kamu yang awalnya sahabat aku dari kecil sama itte. Sekarang jadi kekasihku bahkan bisa jadi calon suamiku. Menurutmu itte bakalan senang atau malah nggak ya "
" Ya pasti seneng dong, kan dia pasti lihat noh diatas sana kalau disini sekarang kamu bahagia kalau bersamaku " ali berbicara narsis
" Idih pede banget pak, ayo buruan sampai rumah. Aku mau nulis surat nih buat itte " prilly kembali fokus kepada pikirannya.

ali melihat prilly seraya menggelengkan kepala dan juga kembali fokus pada jalanan.

***
Next
Nggak bingung kan sama ceritanya.
Vomentnya ya selalu ditunggu.
Terimakasih
Salam sayang :*

Surat Kecil untuk SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang