Chapter 17

563 8 0
                                    

Matahari telah keluar dari tempat persembunyian nya. Tetapi dua orang insan yang baru saja menikah ini masih nyenyak dalam tidurnya. Mereka tidak terganggu sama sekali oleh sinar matahari yang telah menusuk mata.

Bahkan mereka mempererat pelukannya, untuk saling menghangatkan. Bukan karena kedinginan tetapi karena mereka ingin mencari kenyaman.Mereka enggan untuk membuka mata.

Tetapi... Sejenak kemudian, prilly terpaksa harus membuka matanya karena lapar. Prilly mengucek matanya untuk menghilangkan kantuknya, saat mata itu sudah terbuka sempurna. Prilly menyadari bahwa dirinya masih dalam pelukan suaminya.

Prilly tersenyum melihat ali, prilly teringat kejadian tadi malam.
" Maaf ya, aku ninggalin kamu tidur " tangan prilly terulur untuk membelai wajah ali. Mulai dari kedua mata ali, hidung dan terakhir bibir ali. Prilly mengusap bibir ali yang menggoda.

" Hayo ngapain " ali memegang tangan prilly yang menyentuh bibirnya. Ternyata sedari tadi ali juga sudah terbangun ketika prilly bergerak. Tetapi ali melanjutkannya dengan berpura pura tidur.

" Loh kamu udah bangun " prilly mendongak menatap mata ali

Ali menunduk lalu mencium bibir tipis prilly dan mencium tangan prilly
" Morning kiss sayang, udah waktu kamu gerak tadi "

" Jadi kamu tadi hanya berpura pura tidur " ali hanya mengangguk
" Maafin aku ya, ganggu tidur kamu. Tapi kamu nakal, ngapain juga pake acara pura pura tidur " prilly memukul pelan dada bidang milik ali.

" Sst udah, ngapain minta maaf sih. Gak papa sayang, hehe namanya juga pengen tau istri aku ini mau ngapain. Udah bangun tapi kok masih tetep tiduran disini " ali memeluk prilly " Nggak dapat balesan ya morning kissnya, kasian sekali dirimu ali, jelas jelas istrimu yang cantik itu nggak mau bales morning kissmu lah. Kan kamu bau " ali berbicara pada dirinya sendiri sembari memasang wajah memelas

Mendengar ucapan ali, prilly hanya tersenyum lalu mencium singkat bibir ali, namun ketika prilly ingin melepas ciumannya. Ali menahan kepala prilly, dan mengunci tubuh prilly dengan kakinya.

" aaampphhnn " prilly berbicara tidak jelas. Ali melepas ciumannya dengan terpaksa

" Aduh huh aku nggak bisa nafas honey " prilly mengatur nafasnya.

" Maaf, sayang... Kamu nggak mau ganti kewajiban kita yang harusnya kita lakukan tadi malam " ali terlihat kecewa, sedangkan prilly malah tertawa.

" Honey.. gimana kalau nanti malam aja ya, aku udah laper banget nih. Kamu tenang ya honey, ntar malam semua ini akan jadi milik kamu " prilly mengambil sebelah tangan ali. Menggerakkan nya kebibir, buah dada dan terakhir alat kelaminnya.

Ali tersenyum senang mendengar jawaban prilly.
" Yaudah nggak papa sayang, ayo kita masak. Aku mau bantuin kamu masak " ali bangun dari tidurnya lalu menggendong prilly kedalam kamar mandi. Prilly terkejut dengan aksi ali spontan memukul dada ali.

" Aaahhh turunin, ngapain digendong sih. aku mau mandi sendiri honey " prilly merengek.

Ali menggelengkan kepalanya
" Nggak boleh, kita mandi berdua ya sayang "
" Nggak mau " prilly menggigit dada ali, namun gigitan prilly tidak berefek apapun. Justru gigitan prilly membuat ali merinding. Ali menurunkan prilly ke dalam bathtub lalu membuka kerannya, ali melepas semua pakaiannya tanpa terkecuali. Ali menyusul prilly kedalam bathtub.

Karena tidak tau harus berbuat apalagi, akhirnya prilly hanya pasrah. Mereka pun mandi Berdua didalam kamar mandi. Ali dengan handal melepas semua kain yang menutupi tubuh prilly. Ali sangat terpesona melihat tubuh indah milik istrinya.

" Sayang kok cemberut sih, nggak suka ya kalau kita mandi bareng " ali memeluk leher prilly dan meletakkan kepalanya dibahu prilly.

" Bukannya nggak suka honey, tapi kamu kan tau kalau aku nggak suka dipaksa " prilly memalingkan wajahnya

Surat Kecil untuk SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang