Prilly Pov
Genap satu bulan usia perkawinan kakakku dengan kak alya, berarti dua minggu lagi acara pernikahanku dengan ali.
" Gak nyangka ya kita bakalan nikah " Ucapku pada ali karena kita sedang bersama disebuah restoran seusai melakukan fitting baju.
" Iya sayang, udah nggak sabar deh " kami berbincang sembari menunggu pesanan kita.
" Udah nggak sabar tidur seranjang sama kamu " lanjut ali dengan tatapan jailnya" Isshh apaan sih alii, aku nggak sedang berbicara tentang begituan ya. Ingat, seminggu lagi kita itu dipingit. Jadi hilangkan dulu pikiran mesummu itu, jangan sampai saat kita dipingit kamu sudah sangat bernafsu sehingga membuat kamu frustasi " cerocos aku tanpa henti. Biarkan saja, sebel tau nggak masa setiap ketemu bahasnya selalu yang seperti ini, dasar ali mesum.
" Iya sayang, aku gak ingin jadi seperti orang gila. Tapi aku gak jamin ya.. Apa aku bisa sehari saja tanpamu. Bukannya aku selalu kangen denganmu, apalagi ini harus 1 minggu pingitannya. Kasih tau aku sayang, bagaimana caranya biar nggak kangen " mata ali memelas membuatku menoyor kepalanya.
" Matanya juga jangan dibikin gitu kali. Bilang aja kalau kamu pengen sama aku terus. Sok sok an tanya bagaimana ya sayang, aduh aku harus apa biar bisa ngehilangin rasa kangen sama kamu " aku menirukan bicaranya yang tadi dengan sedikit mengejek.
Dasar, orang kalau diejek itu biasanya malu atau marah. Ini sih nggak, nih orang diejek malah ketawa. Garing tau nggak, apa yang lucu cobak.
" Idih malah ketawa. Emang ada yang lucu ya pak? " aku meninju pelan pipinya
" Ada.. Yaitu kamu " ali membalas mencubit pipiku sangat keras sehingga membuatku sedikit meringis
" Aww, lepasin ali. Sakit tau, dikira nggak sakit apa dicubit kayak gitu " aku mengelus pipiku yang memerah
" Iya iya maaf, suruh siapa punya wajah lucu banget. Bikin gemes, pengennya ya gitu nyubit kamu " ali mengelus pipiku dengan ibu jarinya lembut
" Tapi nggak gitu juga " aku melipat tanganku diatas dada.
***
Itte, itte, itte.. Udah keberapa kali ya gue nulis surat buat lo. Tau lah ya, itu gak penting berapa banyak gue menulis surat buatmu. Yang terpenting, lo nggak bakal bosen lihat gue nulis surat ini.
Seperti biasa, aku akan menceritakan keseharianku. Hari ini gue melakukan fitting baju, sedih ya kamu nggak bisa datang saat aku nikah. Tapi tak apalah, kamu bahagia diatas sana kan itte? Doain aku ya semoga pernikahanku nanti akan berjalan dengan lancar. amiiin
Bye.. Itte :*Sahabatmu
Prilly***
Keesokan harinya, prilly dan ali harus menyebar undangan ke seluruh kerabat, karyawan dan teman teman mereka masing masing.
" Assalamu alaikum " prilly menekan bel pintu rumah ali.
" Wa alaikum salam wr.wb " mama resi membukakan pintu
" Eh kamu sayang, kok pagi banget kesininya " tante menarikku masuk kedalam rumahnya
" Tidak apa apa mama, karena nanti kalau kesiangan malah nggak selesai ngasih undangannya, kan ini banyak " jawab prilly manis
" Tapi alinya masih tidur prill, tante panggil dari tadi nggak mau bangun. Katanya capek " prilly mengerti pasti ali sangat capek, karena beberapa hari ini disibukkan dengan persiapan pernikahannya dan juga dengan pekerjaan kantornya.
Ali sengaja tidak ingin merepotkan orang lain apalagi orang tuanya dan juga orang tua prilly.
" Yaudah, apakah prilly boleh ke kamar ali mau bangunin ali " resi mengangguk
" Boleh kok sayang " resi memasuki rumahnya diikuti oleh prilly
" Yaudah nggak perlu mama anter kan sayang, mama mau ke dapur dulu " resi menuju dapur
" Iya ma nggak usah. Prilly udah tau kok dimana kamar ali " prilly berjalan sendiri menuju ke kamar ali.***
Benar kata resi, ketika prilly mengetuk pintu kamar prilly tidak ada jawaban dari dalam padahal prilly telah mengetuk nya berkali kali. Karena prilly sudah jengah, akhirnya prilly memutuskan untuk masuk ke kamar ali.
Prilly melihat ali yang sedang tidur dengan memeluk gulingnya. Prilly melihat wajah damai ali yang sedang tertidur, bulu matanya yang lentik membuat ali tambah semakin ganteng.
" Hey, sayang bangun. Aku udah disini, kamu tega membuatku menunggu " prilly berbisik tepat ditelinga ali. Prilly tak tega harus membangunkan ali dengan cara berteriak.
Ali sedikit bergerak tetapi tidak membuka matanya. Prill kembali membisiki nya.
" Ali sayang.. Bangun, ayo buruan kita harus ngantar semua undangan ini " ali tidak bangun justru ali malah menarik prilly hingga prilly menindih tubuhnya.Ali memeluk tubuh prilly layaknya guling. Prilly berusaha meronta, hingga prilly mencubit pipi ali karena kesal.
" Alii banguuunn " prilly berteriak didepan wajah ali.
" Bangun bangun bangun " prilly menepuk pipi ali hingga ali tersadar.
" Eh sayang, kamu kok ada disini " ali melonggarkan pelukannya.
" Kamu sih, dibangunin malah akunya ditarik sampai jatuh dipelukanmu " prilly bangkit dan duduk disamping ali dengan kaki menyilang.
" Tumben, kamu disuruh bangun kok susah sih. Emang capek banget ya sayang aku ini " prilly meraup wajah ali.
" Hmm, sedikit sih. Tapi nggak papa, kita mau ngantar undangan kan. Yaudah aku mandi dulu ya sayang, jangan kemana mana ya "Ali beranjak dari tempat tidurnya.
" Iya aku nggak bakal kemana mana kok. Buruan ya, aku tunggu dibawah aja. Nggak enak sama mama " prilly keluar dari kamar ali dan mencari mama resi" Mama eci masak apa?, prilly mau bantu boleh? " prilly menghampiri mama resi yang sedang memasak.
" Eh kamu kok disini, alinya emang udah bangun " mama resi berbicara sembari memotong sayuran
" Udah, tuh orangnya lagi mandi. Prilly mau bantu mama nggak papa kan " Mama resi mengangguk mengiyakan.
Setelah dapat persetujuan, prilly langsung membantu mama resi bahkan bisa dibilang prilly tidak membantu melainkan mengambil alih semua pekerjaan dapur mama resi.
" Ini namanya bukan membantu sayang, tapi diambil alih. Kamu jago banget sih, seneng deh punya mantu udah baik, pinter, mandiri, bisa bersikap dewasa, jago masak lagi " mama resi memuji prilly, prilly hanya bisa tersenyum kikuk.
" Mama mimpi apa ya prill, ali bisa nikah sama kamu sayang. Mama doakan semoga hubungan kalian akan selalu rukun sampai maut yang memisahkan "
" Amiin ma "
" Okelah, ayo kita bawa semua makanannya dimeja makan. Kamu ikut makan ya, pasti kamu belum makan juga " prilly dan mama resi membawa semua makanannya ke meja makan***
Seusai makan bersama keluarga ali. Prilly dan ali keluar rumah untuk mengantar semua undangannya.
Semua undangan telah mereka antar, hanya tinggal beberapa undangan lagi yaitu untuk mila, michelle, dahlia, kirun dan kevin.
Prilly terlebih dulu memastikan bahwa kelima temannya ini tidak sedang keluar rumah, karena selain mengantar undangan prilly juga ingin bersilaturrahmi dengan kelima temannya ini. Prilly hanya ingin sekedar berbincang, mengingat mereka jarang ketemu satu sama lain, dan juga pertemuan ini menjadi acara temu kangen bagi mereka.
***
Next..
Salam sayang :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Kecil untuk Sahabatku
FanfictionSemuanya kutulis untukmu. agar kamu juga tau kegiatanku di dunia ini. semoga dengan cara seperti ini kamu dapat merasakannya juga. Sahabatmu -PRILLY LATUCONSINA-