Chapter 14

261 8 0
                                    

Selama seminggu kedepan merupakan hari yang mungkin membosankan bagi ali dan prilly. Mereka harus dipingit sebagai adat bagi orang yang akan menikah, maka sebelumnya harus melaksanakan pingitan terlebih dahulu.

Prilly dan ali tidak boleh bekerja, mereka hanya boleh duduk dirumah. Tentu sangat membuat ali dan prilly tersiksa karena mereka adalah tipe orang yang pekerja keras.

" Bundaaa, kakaaaak... Prilly bosen dirumah terus, prilly pengen kerja bunda " prilly berteriak meneriaki bunda dan kakaknya. Karena hanya mereka berdualah yang bersih keras agar prilly tidak pergi ke kantornya.

" Udah napa sih bie... gausah berisik, mendingan kamu diem aja dikamar. Atau kamu ngapain kek, pokoknya jangan keluar " randy sengaja kembali kerumah bundanya hanya ingin menjaga adiknya, sebelum sepenuhnya menjadi tanggung jawab ali.

" Udah ya bie, mending kamu ajarin kakak masak aja. Kakak janji deh besok bakal bujuk kakakmu agar kamu bisa keluar rumah. Kakak juga tau pasti kamu bosen kan? Kakak pun pernah merasakannya dulu " alya berusaha mencari solusi agar prilly tidak merasa bosan. Padahal ini baru hari pertama ia di pingit tapi udah bosen aja. Bagaimana kalau seminggu, pasti udah berubah tuh penampilan.

Prilly berfikir sejenak mempertimbangkan ajakan kak alya.

***

Disisi lain ali pun juga merasa bosan dirumah.

Ali Pov

Aduuuhhh bosaaan, kapan penderitaan ini berakhir. Pake acara nggak boleh kerja lagi, alasannya apa cobak. Aku pengen kerja, agar aku bisa menjalani proses pingitan ini tanpa tekanan batin.

Tenang ali. Kamu harus sabar, ini hanya 7 hari. Setelahnya kamu udah bebas, dan kamu sudah menjadi suami dari istrimu prilly. Tenang, kamu pasti bisa.. Ayo ali kamu bisa. Batin ali menyemangati dirinya sendiri

Rasanya 1 hari ini seperti 1 abad, nggak lihat wajah calon istri 1 hari aja udah kangen banget. Bagaimana kalau seminggu, ya allah bantulah hambamu ini agar dapat bersabar menjalani pingitan ini ya allah.

***

" Hmmm yaudah dek kak cantik, tapi janji ya besok kak cantik harus bisa bujuk kak randy biar bie bisa keluar rumah " prilly kembali bersemangat lagi

" Iya bie, tapi kakak nggak janji ya kalau kamu bisa keluar sendiri. Seandainya jika kakakmu itu menyuruhku mendampingimu nggak masalah kan? " alya memang tau kedepannya emang seperti apa, karena alya sudah bisa mengerti sifat randy

" Oke kak nggak masalah kok, yang penting aku bisa keluar dari rumah ini. Emang kakak dulu waktu pingitan nggak boleh keluar rumah juga? " prilly penasaran hingga akhirnya bertanya, namun jawaban alya hanya menggelengkan kepala

" Tuh kan nggak adil banget, masa aku nggak boleh keluar. Kakak aja boleh, dasar kak randy nyebelin. Nggak pengertian banget sih sama adik sendiri, udah tau bie tipe orang yang gampang bosan " prilly mengomel dan menghentakkan kakinya dilantai

" Kakak denger loh bie, bie nggak sadar kalau ada kakak disamping bie dari tadi " ucap randy meletakkan tangannya di dada

Prilly yang sadar bahwa kakaknya dari tadi belum keluar dari kamarnya, hanya bisa tersenyum.
" Hehe bie kok nggak keliatan ya kalau kakak masih disini. Bie kira tadi kakak udah keluar " prilly menggaruk kepalanya yang tak gatal

" Karena udah berani sama kakak sendiri, udah berani ngatain kakaknya. Maka bie harus diberi hukuman "

Belum sempat prilly memprotes tentang hukuman yang diberikan kepadanya tangan kak randy telah berhasil menggelitiki perutnya.
" Aduuhh hahah, geli kak hahaha, ampun hahah. Iya maaf hahaha. Ampun kakak hahah " prilly mencoba berdiri dan berlari menghindar dari kakaknya tetapi tidak berhasil.

Akhirnya prilly hanya bisa berguling guling ditempat tidurnya.
" Aduuh kak hahaha, cantik hahaa, tolongin hahaha, tolongin bie kak hahaha "
Alya mencoba menghentikan aksi randy
" Aduuhh gelii hahahaha, kakak haha, perut bie hahaha, nanti sakit kak hahaha " randy menyudahi aksinya.
Prilly mencoba mengatur nafasnya dan mengusap air mata yang meleleh dipipinya karena kegelian.

Randy yang merasa bersalah karena keterlaluan menggelitiki adiknya hingga menangis, randy hanya bisa minta maaf
" Bie maaf ya, kakak keterlaluan ya sampai kamu nangis "
" Bie nggak mau maafin kakak, perut bie sakit tau nggak gara gara digelitikin " prilly berpura pura ngambek
" Ma.. " belum selesai randy mengatakan maafnya prilly sudah membalas menggelitikinya.
Randy memang orang yang tak tahan juga jika digelitikin.
" Kak cantik bantu bie sini " prilly masih menggelitiki kakaknya dikasurnya
" Udah bie hahah maaf hahah maaf hahah jangan haha ini geli bie hahaha " randy mencoba melepas gelitikan prilly dan juga alya.

Setelah dirasa puas telah membalas. Prilly pun menyudahi aksinya dan duduk disebelah randy.
" Tuh rasain gimana digelitikin. Gak enak kan, perutku sampai sakit " prilly berceloteh sembari menunjuk kakaknya

" Iya maaf, nggak lagi deh yang kayak gituan "

" Oke no problem, ayo kak cantik katanya mau masak. Biarin kakak ditinggal disini aja. Wle "

" Ayo " sorak alya antusias.
Alya memang ingin sekali belajar memasak dari prilly karena masakan prilly sangat enak. Mungkin saja, alya jadi bisa memasak makanan yang enak seperti prilly.

***

" Maaa, ali keluar ya " ali ingin keluar dari rumahnya

" Nggak ali, mama bilang sekali tidak tetap tidak. Kalau kamu membantah mama pastiin kamu bakalan batal nikah dengan prilly "

" Yah yah jangan gitu dong ma, ali bosan dirumah terus ma. Ali pengen keluar cari udara segar " ali beralasan

" Tidak. Mending kamu duduk aja tuh disofa, lihat chanel tv yang menarik atau nggak putar dvd apa gitu biar nggak bosen. Mama ngebolehin kamu berbuat apa aja dirumah ini pokoknya jangan keluar rumah " mama resi memberi saran

" Emang ali anak kecil apa, berbuat apa aja, bahkan merusak apa aja. Ali bukan anak kecil lagi ma " ali berdecak kesal dengan mamanya yang terus melarang ali untuk keluar rumah.

" Maka dari itu, kamu bukan anak kecil lagi ali. Jadi kalau di bilangin itu nurut, nggak boleh ngebantah sayang "
Alipun sudah tidak bisa lagi membantah perkataan mamanya, toh semua itu hanya sia sia. Ali hanya bisa pasrah dan berdoa semoga pingitan ini cepat berlalu.

***
Next lagi
Vomentnya selalu ditunggu loh, satu vote atau koment kalian itu sangat berharga banget.
Voment kalian bisa bikin aku semangat lagi dalam membuat ceritanya.
Jadi tolong banget, vomentnya ya.
Salam sayang :*

Surat Kecil untuk SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang