Chapter 3. Do or Die

394 44 0
                                    

Satu blok di samping lokasi Winter Garden, Sheffield, Yorkshire Selatan.
( 08:12 AM )

Polisi-polisi yang berkumpul membentuk sebuah formasi untuk menembak. Sebanyak tujuh mobil Lotus Sport telah melaju kencang menuju jalan-jalan tikungan untuk memblok pergerakan mereka. Sedangkan lima mobil lagi, sedang mengepung sekelompok perompak yang masih berada di area Winter Garden.

Mereka tetap dalam keadaan bersiaga, sejumlah polisi mengarahkan pistolnya kepada TB-Maker, salah satu anggota penjahat yang terlihat bersenandung saat mengumpulkan anak-anak ke dalam mobil pengangkut barang.

"PASTIKAN KALIAN MENGOSONGKAN SELURUH PISTOL AGAR ANAK-ANAK INI TETAP AMAN!" ancam TB-Maker yang berada di luar sana kepada para polisi.

Sehun berhasil menyusup kawasan khusus polisi yang berada di luar sana. Ia berjalan mengendap-endap, seraya mengamati situasi. Ini cukup aman. Hanya ada empat orang bertopeng di dalam sana. Satu orang terlihat lebih kuat, tiga orang lainnya terlihat seperti anak buahnya. Dan seorang pengunjung sedang berdiri menantang.

Kedua matanya tak berhenti menelusuri manusia-manusia yang sedang berjongkok ketakutan. Ketiga orang itu mengacuhkan lelaki tersebut dan tampaknya sedang menyita handphone dan barang-barang penting mereka satu-persatu. Yang Sehun anggap sebagai ketua mereka -- terlihat seperti beradu mulut dengan sang pengunjung yang pemberani itu. Namun percakapannya tak terdengar dengan jelas.

Disamping itu..

Setelah mereka mengumpulkan barang-barang; mengoperkannya ke depan dan memberikan semua barang itu kepada mereka, sang ketua meminta anak buahnya untuk meletakkannya ke tempat yang ditentukan olehnya. Malangnya, itu bukan perintah terakhir.

"Mindshaker dan Darkseeker, cepat hitung jumlah wanita yang sedang berkumpul disini. Bandingkan dengan hasil yang kalian dapat. Jika ada seseorang yang tidak mengumpulkan handphone maupun barang berharga, enyahkan dirinya!"

Kai mengingat sesuatu. Soojung tidak membawa apapun saat berjalan bersamanya tadi, karena ia merasa bahwa waktu bersantainya hanya sedikit, sampai pukul delapan saja. Lelaki itu pun segera mengelak sang ketua.

"Berhenti! Jangan menyentuh semua wanita disini. Mereka tidak bersalah. Lelaki sejati tidak akan melukai wanita, bodoh!" berlari mendekatinya, meluncurkan pukulan ke topengnya. Kedua anak buahnya tidak memperhatikan ketua karena mereka tahu apa yang akan Kai dapatkan.

Serangannya tertahan.

"Lapor, sebanyak tiga puluh satu lelaki serta lima puluh dua tas dan lima puluh pengunjung wanita terkumpul."

"Dua orang wanita masih menyembunyikannya, Tuan Sigvried."

Mengalihkan perhatian ke arahnya adalah ide gila yang bagus. Jantung Soojung berdetak dengan kencang sembari menunggu kematiannya. Oh, tidak akan. Ia harus menemani Kai untuk menuntaskan konflik ini.

Cengkraman jemari orang bernama Sigvried itu mengeras hingga membuat Kai menahan sakit, "Apa pedulimu? Kau pun tidak akan mendapat hukuman penjara, 'kan?" ujarnya. Lalu melirik anak buahnya, "Cari kedua orang itu sampai dapat. Perintah mereka untuk mengaku!"

Seonggok ide pun terlaksana.

"Aku tidak mengumpulkannya!" teriaknya. Berdiri memandang Sigvried dengan mengubur rasa ketakutannya yang begitu dalam. Kepalan tangan Kai melemas.

Tiba-tiba dering panggilan masuk ke handphone Sehun berbunyi, membuat keempat orang itu menoleh ke arahnya.

"Sehun?.." ucap Soojung ragu saat memandanginya sedang melangkah mundur. Kai menggelengkan kepala menatap Soojung. Sigvried melepas tangan lelaki itu.

"HEY, MINDSHAKER DAN DARKSEEKER, CEPAT KEJAR DIA!!"

• Love & War •

Makasih buat vote kalian yg dari awal sampe chapter 2 :D

Created: Jan 6th 2016

Love and War Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang