Chapter 7. Best Mistake

245 29 0
                                    

Kinder Scout, Derbyshire.
(09:48 AM )

Setelah Soojung membantu tim medis untuk menangani luka Sehun, ia pun melangkahkan kakinya keluar dari tenda evakuasi sementara untuk mencari Kai. Dilihatnya orang-orang militer yang sedang berlalu-lalang untuk bersiaga menghadapi ancaman berikutnya. Gadis itu masih mengedarkan pandangannya ke seluruh arah, tetapi tetap saja lelaki berkulit tan tersebut tidak terlihat.

Di sinilah korban-korban ledakan di kumpulkan. Mereka dialihkan menuju Kinder Scout yang berada di Derbyshire. Sebuah wilayah yang cukup aman dan jauh dari kata keramaian. Tidak ada yang tahu apa motif dari pemboman serta ancaman yang sekelompok penjahat itu lakukan.

Polisi pun juga telah menemukan beberapa tempat-tempat yang telah dibombardikan, seperti Rotherham, Wadsley Bridge, Chesterfield, Elmsall Selatan, dan Yorkshire Selatan di RS. Royal Hallamshire tepatnya -- di jatuhkan bom dengan waktu yang bersamaan. Beberapa laporan dari pusat, dilaporkan bahwa Sigvried, yang dianggap sebagai kepala dari kelompok penjahat ini memiliki bos yang lebih tinggi darinya setelah seorang polisi menggunakan metode hypnoforensic yang membuat dirinya mengaku.

Sejumlah wilayah di Inggris dinyatakan siaga satu dan seluruh anggota militer dikerahkan menuju tempat bekas pemboman guna melindungi masyarakat yang berada di luar bangunan. Kabarnya, Amerika telah menerjunkan bantuannya untuk mengatasi permasalahan pada beberapa kota di Inggris.

Lautan rumput yang tadinya berwarna hijau cerah, kini menjadi putih seputih awan di atas sana karena salju kembali menyambut wilayah Derbyshire. Semilir angin yang seharusnya menjadikan momen ini nyaman untuk bersantai-santai, justru mengakibatkan pengungsi yang berada di luar tenda-tenda merasa was-was karena adanya tragedi bertumpukan di hari ini.

Soojung mendengar semua ucapan-ucapan dan perintah yang terdengar semu tadi melalui walkie-talkie milik seorang tim medis yang sedang mengetikkan kata-kata untuk membalas pesan masuk atasannya seraya berbicara dengan temannya yang merupakan seorang anggota militer yang bertugas mengevakuasi korban di Rotherham.

Gadis itu memutuskan untuk duduk di hamparan rerumputan yang ditaburi salju, kemudian memejamkan kedua matanya agar pikirannya terasa tenang. Positive thinking, Soojung. Esok hari akan berubah seperti biasanya. Lo hanya butuh menunggu sebentar, batinnya.

"Kenapa parka-nya kamu lepas? Udah tau ga kuat dingin, malah dianggurin."

Ucapan seseorang yang terdengar akrab di belakang hadapannya tidak membuat kedua matanya terbuka. Namun, tubuhnya yang menjadi hangat sekarang mengakibatkan rasa sepinya menghilang.

"Kai?" pandangannya beralih ke arah lelaki tersebut setelah parka cyan miliknya menyelimuti tubuhnya kini. Kai duduk di samping kanan Soojung sambil membawa secangkir cokelat panas.

Yang benar saja? Rasanya Soojung ingin terbang melewati delapan planet di tata surya, termasuk matahari sekaligus jika ia bisa. Soojung merasa dirinya terlalu bodoh, menyia-nyiakan liburannya bersama Kai begitu saja tadi.

"Maaf ya, aku habis ngerjain kamu," ia memamerkan sederetan gigi putihnya, kemudian memberikannya secangkir cokelat panas itu kepada Soojung, "Aku pikir, kamu bakal terus perhatiin laki-laki itu. Makanya sedari tadi aku cuma liatin kamu muter-muter ke sana ke mari kaya ibu kehilangan anaknya."

"Kamu kedinginan? Ayo masuk, Soojung."

Soojung mengambil secangkir cokelat panas tersebut ke samping kiri tempat ia duduk. Lalu, ia mengenakan parka yang telah Kai berikan, menutupi kepalanya dengan tudung parka yang terhiasi oleh bulu. Lelaki itu menatap kekasihnya dengan lekat. Betapa bodohnya ia membiarkan seorang anak kecil sendirian mencari dirinya.

"Makasih ya, atas perhatian lo. Gue gak kedinginan, kok. Oh iya -- masalah laki-laki tadi, itu Sehun, temen gue. Sorry kalau lo melihat gue terlalu perhatiin dia tadi. Itu karena Sehun sama sekali gak bisa berantem. Dan bom tadi, harusnya ngenain gue, bukan dia," jelasnya. Menatap mata Kai yang kini memandang lurus rerumputan.

"Jadi?" tanyanya memutuskan ucapan Soojung dengan sepihak. Gadis tersebut terdiam sejenak. Hatinya berkata bahwa Kai sedang memendam rasa di bawah pikirannya. Hatinya mulai berucap.

"Lo cemburu, ya? Kai.. Sorry," lirihnya, "Gue akan memperbaiki keadaan ini segera."

Soojung terlihat kebingungan. Selama ini ia tak pernah melihat Kai seperti ini. Selama ini hanya dirinya saja yang memamerkan wajah anggunnya yang datar kepada lelaki tersebut. Kai memang seorang lelaki yang handal dalam berkelahi, namun ia tidak ingin menunjukkan amarahnya sedikit pun kepada kekasihnya.

Gadis itu sedang mengingat-ingat bagaimana saat pertama kali Kai merayunya saat ia sedang mendiamkan lelaki tersebut dahulu. Jemari Soojung yang dingin mulai menelusuri telapak tangan yang hangat milik Kai. Sontak, lelaki itu merasa sedikit kaget. Dulu, Soojung nyaris menamparnya saat Kai melakukan hal yang serupa seperti ini.

Masih tidak ada reaksi. Soojung pun menyandarkan kepalanya ke samping lengan Kai, lalu mengalihkan tangan Kai ke depan pinggang, menggenggamnya dengan cukup erat. Gadis itu menikmati hangatnya telapak tangan Kai seraya memejamkan matanya kembali.

Hingga lelaki yang dingin itu menyadari bahwa Soojung tertidur, ia pun mengusap-usap pipi Soojung dengan penuh sayang, kemudian mendekatkan bibirnya ke kening gadis itu sampai tersentuh.

"Aku mencintaimu, Jung Soojung. Aku ga membagi orang yang kucintai kepada siapa pun. Kamu bisa mengecap aku laki-laki egois, tetapi itulah kenyataan yang aku rasakan."

• Love & War •


Haii semuanya! Aku kembali lagi guys ^^
Mending ini lanjut apa nggak, ya??
Aku bingung mau terus apa berhenti-
Yang respon gak ada :(
Hihi, buat chapter sebelumnya, thanks to rianur02!! Udah mau nyumbangin bintang dari awal sampai ch 6 c:

Created: 16th Jan 2016

Love and War Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang