Kinder Scout, Derbyshire.
( 10:56 AM )Pertanyaan yang seharusnya tak ia dapatkan akhirnya terucap dengan jelas. Lelaki itu membiarkannya untuk berpikir sejenak sebelum ia menjawab kedua pertanyaan yang berat itu dengan separuh hati dan berdasarkan logika, ataupun perasaan Soojung sendiri yang berusaha untuk membela.
Kai masih terlihat sama. Terdiam. Tenang. Perubahan sedang melintasi jalan pikirannya yang mulai tertutup. Berubah dengan cepat bukanlah keputusan yang tepat. Namun, jika mereka ditakdirkan untuk berakhir, ia akan berjuang untuk sisa-sisa kesempatan yang masih ada. Pasti ada jalan lainnya agar semuanya tetap berjalan dengan aman.
Gadis itu mengatur napasnya dan mulai membuka kedua bibirnya, "Rasa sayang gue masih ada, itu udah jelas. Dan kenapa gue pertahanin hubungan kita, ini karena gue mencoba untuk berubah. Gue mencoba berubah lebih baik untuk lo. Ini semua karena lo, Kai. Gue gak akan bisa melunak kalau lo gak berjuang mati-matian mengubah cewe jutek ini," Soojung tersenyum miris. "Selama di Inggris hanya dua hal yang gue lakukan. Belajar dan bekerja. Itu aja."
Lelaki itu belum mengubah alur pemikirannya. Perkataan Soojung tidak salah. Julukan ketua OSIS tersadis yang diberikan oleh para sahabat Soojung adalah suatu kebenaran. Ia cerdik. Sangat. Namun hanya parasnya saja yang membuat kaum Adam terpukul mundur jika ingin mendekatinya.
Kai menyisipkan jemarinya ke sela-sela jari gadis tersebut, menggenggamnya dengan penuh kasih sayang. Sepertinya ia akan berakhir buruk jika mengulang kehidupan masa kecilnya. Tanpa kedua orang tua, dan Soojung tentunya.
Mereka sama-sama mempertahankan perasaannya. Lelaki itu tidak akan mungkin membiarkan siapa pun menyakiti Soojung. Begitu pula dengan Soojung yang tidak pernah menceritakan hubungannya kepada siapa pun, untuk meminimalisir pertengkaran yang dapat membuat mereka berdua saling melukai.
"Maaf, aku membuat kamu ketakutan seperti tadi," ibu jari Kai masih mengusap punggung telapak tangan Soojung hingga membuat gadis itu meluluhkan ketakutannya, "Aku cuma melindungi apa yang menjadi milikku, hanya itu. Aku ga akan membagikannya ke siapa-siapa selama dia ga menyukainya."
Mata Soojung terpejam sejak ia memberanikan dirinya untuk menyandarkan kepalanya ke lengan kiri Kai. Ada suatu hal yang masih menyanggah pikirannya. Entahlah, ia sendiri pun juga tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya. Sentuhan halus mulai terasa di pipi kiri Soojung saat ini. Beribu ragu menderu di pikirannya. Kenangan yang terukir itu tidak akan pernah menghilang.
Orang-orang di sini masih berbincang-bincang dengan orang yang berada di sampingnya. Seperti sedang merencanakan sesuatu setelah pelatihan tadi. Sejumlah orang berseragam militer juga menjaga sekeliling mereka, dengan mengenakan rompi anti peluru dan senjata di depan dada.
"Kai, gue tau lo lagi raguin perasaan gue sekarang karena kejadian tadi. Tapi, satu hal yang harus lo tau -- gue gak akan berpaling. Gak semudah itu seseorang mengubah pikiran gue dengan mudah. Nona Jung akan selalu sayang sama lo," ujarnya dengan samar-samar. Matanya tetap terpejam. Terlihat lebih gelap. Ini akan menenangkannya. Cahaya-cahaya langit yang menerangi atap mulai menerang. Kai menatap kedua mata yang terpejam itu dengan lekat.
Ragu. Keadaan bimbangnya nyaris mengendalikan bibirnya untuk berkata sesuatu yang hanya dapat membuat mereka berakhir. Selama ini Kai tidak pernah merasa ragu. Ragu akan hatinya mengejar Soojung, ataupun ragu akan cinta dari gadis yang disayanginya sudah tak ada lagi.
Kai adalah orang yang sulit mengekspresikan hal yang sedang dirasakannya. Ia lebih memilih untuk diam dan mengadu semuanya ke dalam batinnya sendiri. Sungguh, lelaki ini sangat merasa bersalah atas apa yang dilakukannya tadi. Membentak dan memperlakukan Soojung dengan semena-mena bukanlah suatu tindakan yang biasa. Tetapi, apa yang telah Sehun lakukan tadi tidak akan Kai maafkan. Sebelum ia berjanji dan meminta maaf atas perbuatannya kepada gadis itu.
"Aku akan tetap menjagamu, membuatmu bahagia, dan menyayangimu setulus hatiku sampai ini enggan untuk berdetak lagi," Kai meletakkan tangan kiri Soojung dan menyentuhkan telapak tangannya di dada, "Aku janji."
• Love & War •
Cie-cie~ Ratu es bakalan terbang gak tuh, denger ucapan Kai barusan? :b
Anw, malam semuanyaa!
Maaf aku baru bisa update hari ini T^T
Banyak tugas yang harus dikerjain dulu- yg bikin proyek ini tertinggal ;-;
Bab 12 ini aku buat dari tgl 25 juga, tapi baru aku perbaiki sekarang. He he he.Makasih buat para pembaca dan para pemberi bintang c:
Wab yu guys!~~
Created: 2nd Feb 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and War
ספרות נוערPerang pada umumnya telah berganti menjadi perang modern, dimana hanya orang-orang yang memiliki naluri dan percaya tentang intelijen yang bisa memahami akan situasi dan kondisi ini. Setelah perang benar-benar berada di titik puncaknya, akibat yang...