Chapter 6. He Losing His Way

277 24 0
                                    

RS. Royal Hallamshire, Sheffield, Jl. Glossop, Yorkshire Selatan.
( 08:43 AM )

Tidak ada sepatah kata yang terucap dari bibir Kai. Ia berusaha bangkit dari tempat duduknya, tetap memandang punggung Soojung yang telah berada di sana -- bersampingan dengan lelaki yang membuat amarah kecilnya menyulut tadi. Mereka berdua saling melempar senyuman. Seakan Peter Pan dan Tinkerbell kembali dipersatukan. Kai mencoba untuk terus berpikir.

Sehun menjelaskan bahwa ia tidak terluka sama sekali. Ada seseorang yang menembakkan pelurunya ke arah mereka berdua. Tetapi, itu bukan polisi. Kedua peluru tersebut berupa penyengat khusus untuk membuat korban tak sadarkan diri untuk sementara. ia tak dapat melihat dengan jelas, penembak itu adalah seorang lelaki atau perempuan. Tiba-tiba saja ada bunyi retakan atap bangunan -- tempat tembakan itu berasal. Ia berhasil kabur.

Hanya sepasang orang yang sedang berbincang-bincang, tak lebih. Dengan berat hati, kedua kakinya melangkah mundur, menyembunyikan bayangannya ke belakang lorong di samping Kai. Lelaki itu memastikan Soojung bersenang karena'nya' sebelum Kai benar-benar meninggalkan mereka berdua di belakang bayangannya, memasuki lift rumah sakit.

Mungkin ini saatnya menunggu Sehun dan Soojung selesai membersihkan pikiran penatnya dengan cara menemui polisi yang telah membuat janji kepada Kai.

Ia berjalan menunduk dan menerobos para orang-orang yang sedang menjenguk sanak saudaranya sesampainya di lantai dasar. Cukup ramai, akibat kecelakaan kecil yang terjadi di Winter Garden tadi. Langkah kakinya telah melewati pintu masuk rumah sakit. Lalu, polisi yang sedang memegangi sebuah kertas berjalan mendekatinya setelah kedua matanya terpusat ke arah Kai.

"Aku Sulli, 21 tahun," kata seorang wanita berparas tinggi itu. Memberi jeda pada ucapan sesudah ia mengulur tangannya, "Kukira kau berumur lebih dari 30 tahun. Media itu benar-benar berlebihan." Sulli menambahkan. Kai menjabat tangan kanan gadis itu.

"Saya berumur 22 tahun. Oh, ya, kenapa Dennis menyuruh digantikan? Bukannya Dennis yang akan melontarkan beberapa pertanyaan untuk saya?" tanya Kai. Melepas genggaman tangannya yang hangat dengan lekas.

"Karena lo dan gue hampir seumuran, bahasanya gak usah terlalu formal, ya, he he," merekahkan senyumnya, meletakkan kertas sementara ke tempat duduk, kemudian mengikat rambutnya yang tergerai, "Cuma ada satu pertanyaan, tapi gue diminta buat merinci supaya jelas. Beliau minta digantikan karena harus menangani Sigvried yang lo temui tadi."

"Oh.. Jadi?" kedua matanya tak berhenti melirik pergerakan tangan Sulli yang telah meraih kertas, lalu mengikuti langkahnya. Gadis itu berjalan menuju tempat mobil dinasnya diparkirkan.

"Gini, apa lo melihat ada orang selain TB-Maker dan Sigvried? Kalau ya, tolong ceritakan semua yang lo tau dan lihat tadi," ujarnya tegas.

Soojung sangat bahagia pas lihat dia balik. Sialan, umpat Kai dalam batinnya.

Ini tidak mungkin. Tak seharusnya ia menyetujui permintaan Soojung untuk ke Winter Garden. Semua rencananya gagal. Kejadian di sana membuatnya trauma.

"Ehm -- Kai? Kenapa lo bengong?"

"Eh, iya, Sulli. Ada dua orang lagi yang tersisa. Namanya Mindshaker dan Darkseeker. Mereka mengejar.. Seorang lelaki," ia mengecilkan nadanya saat menyebutkan orang yang membuat perhatian Soojung menuju padanya. "Lelaki yang mencoba merebut perhatian Soojung." Kini batinnya terus berbicara.

Sulli mengangguk, menulis keterangan yang telah Kai sebutkan tadi. Namun, tak disangka, anak buah Sigvried; Mindshaker dan Darkseeker telah tertangkap oleh aparat. Mungkinkah orang itu dapat menaklukan mereka dengan tangan kosong?

"QUINQUE! QUINQUE!" mereka meneriakkan kata-kata itu kepada Kai dan Sulli. Gadis tersebut memandangnya heran.

"Quinque dalam bahasa Latin artinya lima. Apa maksud mereka anggotanya memang lima orang?" tanya Kai memastikan tanpa menatap Sulli.

"Entahlah, kurasa itu adalah sebuah --"

CLASH! BOOM!!!

Bunyi bom menggelegar setelah kilatan cukup terang mampu membuat orang-orang panik setelah insiden tadi pagi.

"ITU HELIKOPTER LIAR! SEGERA TEMUKAN TEMPAT BERLINDUNG YANG AMAN! MEREKA MEMBAWA SENJATA. JAUHI DINDING-DINDING BANGUNAN TUA YANG RENTAN ROBOH!"

Teriakan aparat keamanan mengakibatkan segerombol orang-orang yang berada di sekitar luar rumah sakit semakin ricuh, berlari kesana-kemari untuk menemukan tempat persinggahan sementara yang aman. Kecuali mereka berdua yang masih terpaku dengan lingkungan yang mulai berantakan. Teriakan histeris terdengar dimana-mana.

Pada bagian lantai atas rumah sakit sudah terlihat hancur. Namun bom tunggal itu mampu membuat mereka kembali ketakutan. Ini kedua kalinya. Helikopter yang telah menyelipkan bom menuju Royal Hallamshire mengakibatkan situasi semakin parah. Mereka kabur sebelum asap itu memudar karena tertiup angin kecil.

Kai pun teringat sesuatu. Soojung masih berada di atas sana -- bersama lelaki itu.

"Double sialan!! Gua naik dulu, ada cewe gua yang masih di atas sana!" Kai merogoh saku celananya, mengambil dompetnya, lalu membukanya, "Ini kartu nama gua. Hubungin aja ke nomor telepon itu kalau butuh bantuan."

Lelaki tersebut segera melesat memasuki kerumunan orang-orang yang keluar dari dalam rumah sakit untuk menghindari bom selanjutnya. Ia terus memaksa tubuhnya masuk. Tak ada jalan lain selain menggunakan tangga darurat agar Kai tidak membuang-buang waktunya hanya untuk menunggu giliran untuk naik.

Ketika Kai berlari menuju tangga, ia tak sengaja melihat dua orang yang berlari melewatinya berlari dengan tergesa-gesa. Gadis itu tampak sangat cemas dengan kondisi teman lelakinya yang terluka parah.
Soojung telah melewati dirinya.

Sungguh Kai yang malang.

• Love & War •


Hai hai~ gimana cerita ini menurut kalian? Serem? Atau bahkan garing? '^' aku berterima kasih banyak buat voter(s) setia yang tetep ngasih bintangnya buat cerita ini ^^

Anw, happy birthday buat Jongin Kim a.k.a Soojung's future! <apasih thor. Apa :( > tumben-tumbenan kan, aku bikin 2 bab dalam satu hari :b

Bahasanya kurang di mengerti, nggak? Kalau ada yang gak sesuai EYD dalam penulisan (kecuali percakapan) tolong koreksi aku ya :D

Oh, iya- satu lagi. Buat readers yang ada khususnya di wilayah jakarta, hati-hati, dear. Jangan kemana-kemana dulu. Hitung-hitung puasa nge-mall, ya gak? Walaupun jalan-jalan di sekitar jakarta udah mulai renggang<banget>, mending stay di rumah dulu, nemenin guling tersayang xD

Dah, sekian dulu ya~ komentar kritik dan saran ditunggu ^^

Created: 14th Jan 2016

Love and War Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang