Chapter 17

4.5K 474 4
                                    

What would be your ultimate key in relationship? Untuk aku, Diandra Natalia Adiningrat yang pengalaman soal cintanya minim, maka kuncinya adalah the mutual feelings between the two. Mungkin bukan pada perasaannya saja, tapi berbagai hal. By using the word mutual means that each other is ready to experience things together.

Lagi, pikiranku berkelana, berjalan entah ke mana. Sementara aku membuka lemariku untuk cari baju terbaik untuk aku pakai di pernikahannya. Iya, topik hangat minggu ini memang masih seputar Arjuna dan Alanda. Tinggal tiga hari menjelang resepsi pernikahan mereka.

Padahal ini masih pagi dan niatanku adalah untuk ambil baju kantor hari ini. Tapi pikiranku menjalar kemana-mana, salah satunya pernikahan Arjuna. Mataku tertuju kain tenun berwarna rose gold yang jarang kupakai. Mungkin ini yang akan aku pakai nanti.

***

Mungkin ini hanya aku atau mungkin juga terjadi dengan orang lain, tapi membayangkan dirimu seolah dalam satu scene film selalu menyenangkan. Bahkan pada saat menyetir seperti ini, aku kerap membayangkan sedang berada dalam film ditambah lagi dengan suasana mendung.

Di radio pagi ini ada lagu milik Macy Gray - I Try diputar. Melodi laid back tapi menyayat hati ini pas jadi soundtrack Diandra hari ini. Dan jika ini memang film yang aku perankan, mungkin bagian yang akan diambil dan disisipkan dari lagu Macy Gray adalah bagian refrainnya.

I try to say goodbye and I choke
I try to walk away and I stumble
Though I try to hide it, it's clear
My world crumbles when you are not near

Sayangnya lagu ini harus menghilang di udara perlahan ketika aku sampai kantor dan harus parkir di area basement. Dan jika ini film, mungkin bagian ini akan dipotong oleh editornya. Kan, lagi-lagi pikiran Diandra melanglang buana entah ke mana.

"Nah gitu kek mendingan muka lo!" siapa lagi kalau bukan Vindy yang tenaganya sudah terisi hampir 100% di jam 7.45 pagi. "Puas banget ngetawainnya! Eh iya, kemarin Wisnu ngabarin kalo sakit.....,"

"Wuidih, gak nyangka! Yailah pake ngabarin segala kalo sakit. Terus terus?"

Aku menunjukan layar handphoneku ke hadapan Vindy, membiarkan dirinya membacanya sendiri dan memberikan pendapatnya.

"Kode itu, Ndraaaa. Terus lo gituin aja gitu zzz. Bales dong, mau ditemenin Nu? Apa mau diobatin Nu? Digombalin dikit kayaknya bisa tuh anak," Vindy jadi orang kedua yang berkata demikian.

"Kok lo jadi deket deh? What did I miss?"

"Wisnu ternyata saudaranya tunangan sahabat gue. Pacarnya si Rania itu loh. Ribet gak? Gue ketemu lagi sama Wisnu di tunangannya Rania,"

"Nah ini ini! Udah lah doa gue menyertai semoga beneran he's the one."

Aku diam-diam mengamini dalam hati doa yang tidak hanya dipanjatkan Vindy tapi juga diriku sendiri.

***

Tidak ada yang istimewa di kantor hari ini. Semua aman dan tentram bekerja seperti biasanya. Seperti yang aku harapkan, minggu ini memang berjalan seperti yang diharapkan. Ritmenya biasa. Tidak cepat atau terlalu lambat.

Aku tiba-tiba teringat dua pendapat dari Rania dan Vindy soal pesan Wisnu yang kubiarkan begitu saja. Lagi, benakku dalam bimbang. Aku menimbang-nimbang, should I text him or should I not?
Seperti Gigi dalam film He's Just Not That Into You yang selalu penuh pertimbangan. Tapi aku bukan Gigi, Diandra gak boleh salah langkah lagi.

Diandra Natalia Adiningrat is typing..
20.15

Gimana, Nu?

There you go, Ndra! Hati ini berdegup tak kalah kencang seperti caraku berkirim pesan dengan Arjuna beberapa waktu yang lalu. Tapi kali ini aku mencoba mengenyampingkan semua perasaanku.

Wisnu H. Hadisuryo
20.17

Udah dikasih obat kok nih, ndra. Paling sembuh lah dua hari ini.

Good to know, Nu

Wisnu H. Hadisuryo
How's your day ndra?

Fine! Lagi lumayan santai tadi di kantor.

Wisnu H. Hadisuryo
Haha seneng ya. Any plans for weekend?

Iya, lumayan gak setres hari ini. Attending my friend's wedding in Bandung.

Wisnu H. Hadisuryo
Asik abis. Bikin kangen jadinya. Kakak gue ngajakin sih ke Bandung, gak tau ada apaan. Lg gue pikirin.

Bandung kali ya? Siapa tau bisa jalan bareng.

Diandra Natalia Adiningrat is typing...

Napak tilas, Bandung ya, Nu.

Dan pembicaraan kami berlanjut cukup lama. Dari pembicaraan kami sepertinya Wisnu cukup yakin untuk mengubah pikirannya dan pergi ke Bandung pada akhirnya.

Aku membaca ulang pesan Wisnu dari atas sampai bawah dan berharap perlahan semoga Wisnu yang ingin dikenalkan oleh Arjuna padaku.

DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang