DUA

4.1K 358 11
                                    

YAKK!!

Soojung menelan ludahnya dengan paksa. Ia cukup menyesalkan perbuataannya tadi. Kini dihadapannya tengah berdiri seorang pria berkulit putih bak vampire yang menatapnya dengan tatapan membunuh. Wajahnya memerah menahan amarah, oke kali ini Soojung mengaku takut.

"Sayang, kau tidak apa-apa kan?" Dengan segera Minah menghampiri pria berkulit putih itu. Ia juga menatap Soojung dengan tatapan amarah.

Dua iblis itu, mungkin mereka beneran jodoh, ucap Soojung dalam hati.

"JUNG SOOJUNG! apa yang kau lakukan hah!?" Sembur Oh Sehun. Pria yang ia lempari kulit pisang tadi. Eh ralat, dia tidak sengaja bukan?

"Bukan salahku! Kau saja yang tiba-tiba lewat. Itu ketidaksengajaan!" Bantah Soojung. Enggan dijadikan tersangka. Sementara siswa yang lain memandang mereka, termasuk Seulgi dan Kim Jongin yang berada tepat dibelakang Sehun. jarang-jarang mereka disuguhi drama pagi-pagi begini.

"Kau itu tau aku siapa hah!? Aku ini adalah anggota genk terkenal seantero sekolah! Kau tidak sadar siapa yang kau lempar dengan kulit pisang ini hah!?" Sehun geram. Ia menginjak kulit pisang itu sekuat tenaganya.

"Dan jangan lupa! Dia adalah pa-car-ku!" Minah menambahkan. Soojung muak, menurutnya, kedua orang itu harus mengulang ke tingkat TK kembali. Kekanak-kanakan.

"Kan sudah kubilang! Aku tidak se-nga-ja! Sebenarnya aku berniat untuk melempar kulit pisang itu ke muka cantik pacarmu, aku kasian pada teman sekelasku, mereka pasti tidak pernah melihat cewek cantik dilempari kulit pisang." Soojung menyilangkan kedua tangannya didepan dada. seakan menantang Sehun untuk berbuat lebih.

Sehun geram, ia menghempaskan lengan Minah yang mengalung di lengannya dan berjalan mendekati Soojung. Mata coklat itu seketika saja mengunci pandangannya. Soojung tercekat, terlebih lagi ketika Sehun sudah berdiri beberapa centi didepannya.

Sehun menunduk, ia memperkecil jarak wajahnya dengan wajah Soojung. Wanita itu menatap Sehun dengan kikuk

Sial!

"Kau......" Sehun bersuara. Suara baritone nya berubah sangat mengerikan. Ia menunjuk Soojung dengan telunjuknya. Tangannya bergetar, berusaha menahan emosi. Tak lama kemudian, ia mengepalkan erat tangannya.

Ia pun menjauhkan wajahnya dari wajah Soojung

"Untuk sekian kalinya aku bebaskan kau, Jung Soojung." Sehun menghembuskan nafas pendeknya. Nafas kesalnya. Ia menatap Soojung dengan tatapan lelah.

"Syukur saja kau wanita. Jika tidak, habislah wajah mulusmu ini dengan tanganku." Ucapnya. Soojung memutar bola matanya. Ancaman Sehun benar-benar basi, ia sering mendengar itu di sinema televisi.

Sepertinya anak iblis itu doyan nonton sinetron, gumamnya dalam hati

Sehun berjalan menjauh. Ia berniat duduk dibangkunya. Ia melihat Minah yang masih berdiri didekat meja guru. Sehun mendekati wanita itu dengan jengah

"Dan untukmu! Ini terakhir kalinya aku memperingatkanmu! Aku bukan pacarmu!" Minah memajukan bibirnya. Ia menatap Sehun dengan tatapan kesalnya. Apalagi ketika seisi kelas mentertawainya. Mentertawai kegenitannya.

Sehun sudah sampai pada dimana tempat bangkunya berada. Namun belum saja bokong Sehun mendarat ditempat duduknya, Soojung kembali bersuara.

"YAK OH SEHUN!! BERSIHKAN SEMUA SAMPAH-SAMPAH INI!! TERMASUK KULIT PISANG YANG KAU INJAK ITU! HARI INI ADALAH HARI PIKET KEBERSIHANMU!"

"SOOJUNG SIALAAAN!!!!"

▲▼▲▼▲▼

Puahahaha!!!

A SURPRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang