TIGA

3.4K 344 18
                                    


APA???!

"Duduk dulu, duduk!" Taecyeon berusaha untuk membuat anaknya kembali pada posisinya tadi. Berusaha kembali menjelaskan pada anaknya.

"Ayah! Ini bukan lagi jaman joseon, dan ayah bisa lihat kan? Anakmu ini sangat tampan. Banyak wanita yang mengincarku.  Jadi ayah tidak perlu khawatir, aku tidak akan jadi perjaka tua. Dan jangan pakai jodoh-menjodoh!" Sehun tak terima dengan keputusan ayahnya. Perjodohan⇨membuat Sehun merasa ayahnya menganggap dirinya pria yang sangat payah dalam mendapatkan wanita.

"Aku tau, aku sangat tau kau itu tampan Sehun-a. Tapi bukan itu masalahnya." Taecyeon menghela nafas, "Beliau adalah teman baikku sejak kecil, kami membangun bisnis bersama. Dan aku bisa sukses seperti ini sekarang juga berkat bantuannya. Sekarang istrinya sedang sakit parah, istrinya membuat permintaan jika ia ingin melihat anak semata wayangnya mempunyai jodoh yang pas untuk kehidupannya nanti. Ketika beliau curhat seperti itu padaku, aku lantas mengajukanmu."  Sehun terkejut, ia benar-benar tak bisa mengerti dengan jalan pikiran pria single parent ini. Semenjak ibu meninggalkannya, ia jadi rada-rada aneh.

"Tetap saja tidak bisa! Kau jahat sekali, tidak memikirkan perasaan anakmu." Baiklah, Sehun mulai mendramatisir suasana.

"Tentu saja aku memikirkan perasaanmu bodoh," Taecyeon mendekatkan wajahnya pada anaknya. Hendak berbisik.

"Wanita itu sangat cantik, benar-benar cantik. Bahkan andai saja umurku masih seumuran dengannya, aku tidak akan sudi menjodohkanmu dengannya. Aku akan mengajukan diriku sendiri." Sehun memandang ayahnya dengan tatapan jijik. Mimpi apa ibunya dulu menikahi pria ini? Oke, dia mulai kurang ajar.

"Tapi apa benar dia cantik seperti itu?" Tanya Sehun memastikan. Taecyeon mengangguk

"Aku ini pria normal, aku tau mana yang cantik." Jawab ayahnya. Sehun berfikir, menimbang-nimbang penawaran ayahnya tentang perjodohan itu.

"Kau mau tidak?" Tanya Taecyeon pada anaknya. Sehun berdiri dari duduknya, berjalan mondar-mandir didepan ayahnya sambil melihat kearah lantai marmer rumahnya.

"Tapi, kau tahu type ku kan?" Sehun bertanya lagi. Taecyeon memijit kepalanya. Bicara dengan anak sendiri rasanya kepala ingin pecah saja.

"Berkulit putih, berhidung mancung, bibir yang merah, rambut yang panjang, tinggi 164 cm, mata yang memikat.  yaaaaa dia memiliki semuanya." Taecyeon mengabsen satu persatu ciri-ciri type ideal Sehun. Pria itu terhenti dari aktivitasnya, menatap ayahnya dengan penuh semangat.

"Baiklah, aku setuju"

"Ngomong-ngomong," Taecyeon menggantungkan perkataannya, ia menatap Sehun selidik. Membuat pria itu bergidik ngeri.

"Kau peringkat berapa?" Jengjeng! Ini dia pertanyaan yang paling ditakuti Sehun sejak tadi. Ia hanya meringis, memasang peace sign pada jarinya.

"Seratus." Ucapan Sehun terputus,

"Seratus?" Taecyeon mengumbar senyuman bangganya. Ia benar-benar tak menyangka, Sehun dapat naik sangat jauh.

"Empat puluh sembilan"

Senyuman Taecyeon sirna. Pria dewasa itu bangkit dari tempat duduknya. Sorot matanya seakan-akan ingin menelan Sehun bulat-bulat.

Pletak!!

"Yak Oh Sehun! Kau ini sebenarnya anak siapa?! Kenapa kau bodoh sekali!!?"

▲▼▲▼▲▼▲

Entah sudah berapa kali Soojung membolak-balikkan tubuhnya dikasurnya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 01:00 pagi, namun sepertinya, ia tiba-tiba saja mengidap insomnia karena terlalu shock dengan perkataan ibunya tadi.

A SURPRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang