DUA BELAS

3.3K 315 23
                                    

"Oh Sehun. Peringkat 26"

Jongin bertepuk tangan riuh ketika mendengar peringkat yang didapat Sehun dari guru Shim. Ia menepuk pundak Sehun yang tengah frustasi akan peringkatnya.

"Yak! Kim Jongin. Kenapa kau bertepuk tangan?" Tanya guru Shim. Jongin menghentikan aktivitasnya.

"Aku hanya ingin memberi Sehun sebuah apresiasi bu." Kening guru Shim mengernyit.

"Apresiasi apa yang kau maksud Kim Jongin?"

"Apresiasi karena Sehun mendapatkan peringkat ke 26 di pelajaran matematika selama 20 kali berturut-turut."

Tawa keras seketika saja meledak diruang kelas yang semula hening itu. Jongin tertawa paling kencang, ia memegang perutnya. Wajah Sehun memerah, dan dengan segera ia menoyor kepala Jongin untuk membuat pria itu membungkam tawanya.

"Tidak usah sok mengejek orang lain jika kau saja ada di peringkat 25. Kim Jongin. Kau hanya berada diatas Sehun, hanya di atas Sehun." Entah ada angin apa yang menerpa guru Shim hari ini sehingga sang guru killer itu berniat membela Sehun. Membuat seluruh siswa diruangan itu kini balik mentertawakan Jongin.

"Jika kau berada diatas Soojung. Maka aku sendiri yang akan bertepuk tangan seperti itu untukmu,Kim Jongin. Jadi jangan berbangga hati berada diperingkat 25. Kedudukan 2 dari bawah saja dan kau sudah bahagianya selangit." Sambung guru Shim. Kali ini mulut Jongin bungkam, membuat Sehun tersenyum puas.

"Dan kau Oh Sehun." Tubuh Sehun menegang ketika guru Shim tiba-tiba saja menyebut namanya.

"Aku sudah kehabisan akal untuk bagaimana lagi cara mengajarimu. aku sarankan kau agar mencari kursus " Guru Shim menghembuskan nafas pasrah.

"Ah. Aku yakin anak bandel sepertimu tak akan suka kursus." Guru Shim berfikir, lalu pandangan matanya mengarah kearah Soojung. Senyum sumringah seketika terlukis diwajah guru itu.

"Kau bisa belajar bersama dengan Soojung. Sang juara kelas."

Sehun menatap guru Shim tak percaya. Mulutnya terbuka karena kagetnya. Ia menengok kearah Soojung yang juga sama-sama kaget seperti dirinya.

"Ah. Guru, aku tidak mau diajari oleh macan betina." Soojung menggertakkan rahangnya ketika mendengar ejekan Sehun. Ia kemudian meremas sebuah kertas dan melemparkannya kearah pria itu.

"Biar aku saja guru. Biar aku saja yang mengajari Sehun." Minah dengan segera menawarkan diri. Ia tak rela jika Sehun-nya terlalu dekat dengan Soojung.

Guru Shim membereskan buku-bukunya. Kemudian menoleh kearah Minah, "terserah kau saja. Siapapun yang mengajarinya, aku harap dia bisa membuat Sehun meningkatkan nilainya. Yah walaupun cuma 1,00. Itupun sudah lumayan untuk menendang Jongin dari peringkatnya sekarang." Jongin mendengus ketika mendengar ucapan guru Shim.

"Baiklah. Pelajaran kita cukupkan hari ini. Aku harap kalian dapat merenungkan nilai yang telah kalian peroleh masing-masing. Sejak ulangan harian kemarin, aku samasekali tak mendapatkan peningkatan dari nilai kalian. Silahkan beristirahat." Tutup guru Shim. Wanita dewasa itupun kemudian meninggalkan ruangan kelas, dan seisi kelaspun mulai riuh. Saling membahas nilai masing-masing

3,00

Sehun berdecak. Ia memegang kepalanya yang terasa pusing. 3,00? Apa ini nilai ulangan dari seorang pewaris TY group? Bisa dicincang ia oleh Taecyeon jika pria itu tau nilainya sekarang.

Pria itu meremas lembar ulangannya kasar. Lalu menjadikannya gumpalan dan membuangnya keluar jendela. Ia menengok kearah lembar jawaban Jongin. 4,00, tidak beda jauh.

A SURPRISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang